Minggu, 16 April 2017

Itidraj

*HATI-HATI DENGAN ISTIDRAJ !!!*

*Istidraj itu adalah ketika ALLAH tetap memberikan kita* *:

*1. Harta yang berlimpah padahal tidak pernah bersedekah.*

*2. Rizki berlipat-lipat, padahal jarang shalat dan terus berbuat maksiat.*

*3. Dikagumi, dan dihormat, padahal akhlak bejat*.

*4. Diikuti, diteladani dan diidolakan padahal mengumbar aurat dalam berpakaian.*

*5. Sangat jarang diuji sakit padahal dosa-dosa menggunung dan membukit.*

*6. Tidak pernah diberikan musibah padahal hidup sombong angkuh dan bedebah*.

*7. Anak-anak sehat-sehat, cerdas-cerdas padahal diberikan makan dari harta hasil culas.*

*8. Hidup bahagia penuh canda tawa padahal banyak orang karenanya ternoda dan terluka.*

*9. Karirnya terus menanjak padahal banyak orang yang diinjak-injak*.

*10. Semakin tua semakin makmur padahal berkubang dosa sepanjang umur*.

*Hati-hati sahabatku karena itulah yang dinamakan ISTIDRAJ !*

*Renungkanlah ayat dibawah ini:*

*“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 44)*

*SEMOGA KITA SELAMAT DARI ISTIDRAJ.. AAMIIN*

Sabtu, 01 April 2017

Silang menyilang ayam bangkok

Silang menyilang ayam bangkok

Kenapa ternak kita hasilnya acak-acakan dan banyak yang boncos..??Hasil tidak seragam, dan kualitas mutunya lambat laun terasa semakin menurun…Kebanyakan peternak di Indonesia sangatfanatik dgn trah juara. Juara VS Juara, tapi anakannya tidak ada yg juara… Ini menimbulkan pertanyaan tersendiri...Salah satu penyebabnya mungkin krn indukan kita geno-typenya tidak seragamalias acak-acakan. Itulah sebabnya diperlukan ternak dgn "rekayasa genetik" untuk menyeragamkan geno-type melalui proses ternak yg lebih terpadu, tersistematis atau terpola dengan baik. Bukan sekedar ayam menangan saja.Buat rekan2 sekalian, ini ada sedikit artikel mengenai teknik2 breeding (beternak) dgn cara yg lebih sistematis sehingga bisa juga disebut sebagai ‘Rekayasa Genetika’.Mungkin saja diantara teman2 ada yg lebih berpengalaman dan menemukan cara ternak yg lebih baik. Tapi minimal, artikel ini bisa menjadi sebuah wawasan baru mengenai bagaimana cara beternak yg baik dgn teknik modern sesuai dgn teori genetika.Sebelum dilanjut, ada baiknya kita mengenal dulu beberapa kosa kata yg adadalam artikel ini agar tdk terjadi salah penafsiran.Inbreed : Perkawinan antara dua individu yg memiliki hubungan darah sangat dekat. Yaitu : Ibu dgn anak, bapak dgn anak dan anak vs anak.Line breed : Perkawinan dua individu yg memiliki hubungan darah tidak terlalu jauh. Contoh : Kakek vs cucu, paman vs keponakan, dll.Cross breed : Perkawinan antara 2 individu yg tidak memiliki hubungan darah. Atau minimal hubungan darahnya terlalu jauh.Super breed : Individu yang selalu mampumenurunkan sifat2 terbaik pada keturunannya.Super fight : Individu yang diproyeksikan khusus untuk lomba/tarung.

artikel ini ditulis oleh Steven van Breemen, sesuai dgn pengalamannya beternak merpati pos di Eropa sana. Dituangkan dalam buku berjudul Mini Course The Art of Breeding.Meskipun hewan yg digunakan adalah merpati, tapi saya rasa bisa diterapkan pada Ayam. Mengingat kedua spesies ini banyak memiliki kesamaan.Berikut ringkasannya :Steven Van Breemen mengembangkan sebuah metode ternak yang disebut :"population genetics".Tujuan metode ini adalah membangun suatu populasi yang ada dalam kandang dengan ciri-ciri genetika yang kurang lebih sama (homogen). Misalnya, kalau kita punya 50 ayam di kandang, maka semuanya mempunyai ciri kualitas karakter yang relatif sama (tentu tidak 100 % sama, tapi kalaupun berbeda tidak terlalu jauh). Dari kesamaan karakter ini, kita akan mampu memunculkan hasil ternak yang selalu stabil mutunya. Artinya, kita bisa mendapatkan stok super breeder unggulan yang pada akhirnya mampu memunculkan super fight.Metode ini merupakan pengembangan dari teori Gregory Mendel yg dimodifikasi. Aplikasinya dengan menggunakan prinsip Cross Breed, Inbreed dan Line breed secara sistematis dan tercatat dgn detail.Menurut Mr. Steven, bila kita sukses mengembangkan metode ini, maka kita akan ongkang2 kaki bisa menikmati hasilnya selama 20 tahun lebih…!!Teori population genetics hanya cocok diterapkan oleh breeder yang serius, konsisten dan mempunyai visi jauh ke depan. Jadi harus diawali dengan suatu angan-angan tentang kualitas ayam yg nantinya ingin kita hasilkan.Berikut penerapannya di lapangan :Tahapan ternak berdasar teori ini :1. Cross breed I -----> 2. inbreed -----> 3. line breed -----> 4. cross breed II1. Cross breed ISebelum mulai ternak, kita harus berkhayal dulu. Berkhayal tentang sepertiapa typical karakter ayam terbaik yang kita idam2kan. Bukan sekedar ikut2an hanya melihat ayam juara yang ada. Ayam juara belum tentu sempurna. Makakhayalan kita harus jauh lebih bagus darisekedar juara. Agak idealis kelihatannya,tapi inilah cita cita yang harus dicapai, bagaimanapun sulitnya.Untuk cross breed I, carilah pasangan indukan sesuai dgn kriteria khayalan kitatsb. Memakai ayam juara lebih dianjurkan. Tapi jangan asal comot!!!. Ayam juara banyak ragam typikal kerjanya. Misalkan ingin punya ayam dgn pukul keras, maka carilah ayam juara yg tipikal kerjanya pukul keras. Kemudian cari juga pasangan betinanya yg keturunan ayam pukul keras.Hasil dari cross breed 1 ini diharapkan muncul ayam2 dgn karakter pukul keras secara merata pada anakannya.Cross breed 1 ini dianggap tahap yg paling penting utk pondasi tahapan breeding berikutnya. Hasil anakan 75% harus rata karakternya. Ini untuk menghindari resiko besar pada tahapan breeding selanjutnya (inbreed), dan menghindari set back yg bisa membuang waktu percuma.2. Inbreed :Tujuan inbreed adlh mencetak breeder (parental stock) yg menyatukan sifat2 positif yg dimiliki agar lebih kuat daya turun ke anaknya (dominan).Hasil inilah yg disebut 'investasi', modal dasar dan aset ternakan kita yg sangat berharga. Anakan hasil inbreed, biasanyatidak memiliki ‘vitalitas’. Yaitu rentan terhadap penyakit, dan fisik/staminanya loyo. Ini tidak menjadi masalah, karena tujuan utamanya adalah untuk parental stock, bukan untuk dijadikan fighter. Sukur2 kalo ternyata hasilnya bisa jadi petarung. Pada akhirnya, kurangnya vitalitas ini dapat diperbaiki melalui tahapan berikutnya.3. Line breed :Setelah dapat 'modal' dari inbreed, diperkuat lagi dgn line breed. Bila dipasangkan (misalnya) dgn paman yg punya pukul keras, hasilnya sudah bisa dipastikan : ayam dgn karakter pukul sempurna yg sangat dominan. Mungkin inilah yg dimaksud oleh Steven sebagai 'super breed'. Yaitu ayam yg memiliki daya turun breeding yg kuat thdp anak2nya.4. Cross breed 2 :Super breed ini boleh dicoba utk disilang dgn ayam dari trah lain (cross breed ke 2). Tujuannya utk menambah daya vitalitas dan menyempurnakan karakter. Kalau di cross dgn ayam lain yg pukul keras, hasilnya pasti ayam dgn pukulan sempurna. Kalau di cross dgn ayam yg sifatnya agak berbeda, -teknik bagus misalnya- maka pukul kerasnya tidak akan hilang. Justru kita berharap ayam dgn tipikal pukul keras dan teknik bagus.Inilah yang dimaksud Mr. Steven sebagai ‘Super fighter’.Beberapa prinsip yg harus dipahami :1. Tujuan utama teori population geneticsadalah untuk melestarikan karakter/sifat-sifat unggul dari indukan (untuk mudahnya kita pake saja istilah "geno-type") , bukan mempertahankan ciri-ciri fisik (feno-type). Dgn kata lain, tujuan teori ini adlh menciptakan‘super ‘breeder’.2. Inbreeding pada prinsipnya adalah upaya menggabungkan sifat-sifat/ karakter 2 individu yang berbeda, baik karakter yang positif maupun negatif. (Ingat, tidak ada ayam yg sempurna). Oleh karenanya rumus inbreeding adalah"the best vs the best". Mr. Breemen memakai istilah super breeder vs super breeder. Yang kedua, super breeder harusmempunyai karakteristik yg dapat mendukung "khayalan" kualitas ayam yg ingin dihasilkan dari ternak kita. Misalnya kalau kita menghayalkan bahwahasil ternakan kita harus teknik bagus, maka cari indukan yg teknik bagus. Kalau sekarang belum memiliki atau belum mampu memiliki indukan yg "ideal",menurut saya tidak perlu khawatir karena kualitas indukan dapat diperbaiki melalui cross-breeding.Mungkin ada yg bertanya, kalau kita sudah punya "super breeder" kenapa tidakitu saja diternak dan nggak perlu repot-repot pake teori population genetics??jawab : Kalau tujuan kita ternak hanya jangka pendek memang teori population genetics tidak perlu, tapi seperti dijelaskan sebelumnya, tujuan kita adalah jangka panjang. Perlu diingat bahwa super breeder yg kita punya suatu saat akan mati, mandul, atau sakit. Kalau ini terjadi maka kita kehilangan modal. Itu sebabnya banyak peternak besar yg gagal mempertahankan standard kualitasnya dan terus menurun.Dan banyak ayam2 juara yg terputus generasinya.3. Cross-breeding yg pertama adalah pada saat awal memulai ternak dimana indukan berasal dari dua darah (strain) yg berbeda sedangkan cross-breeding yg kedua dilakukan dengan dua tujuan, yaituapabila kita ingin memproduksi petarung dan untuk memperbaiki kualitas darah ygsudah ada (menambahkan elemen baru atau "additive characteristics" yg sudah ada).4. Aplikasi teori population genetics menuntut adanya sistem seleksi yg ekstra ketat. Beberapa waktu yg lalu ada pendapat yg mengatakan untuk bisa memakai sistem inbreeding, maka kita harus menjadi ahli "membunuh". Istilah ini sebenarnya hanya untuk memberikan tekanan bahwa anakan yg akan melanjutkan generasi indukan harus diseleksi secara ketat. Pilihlah anak betina yg mirip bapaknya dan anak jantan yg mirip ibunya. Yang perlu dipahami, pengertian "mirip" disini bukanmirip secara fisik, tapi yg lebih penting adalah karakternya (tetapi kalau secara fisik juga mirip ya tidak apa-apa). Di sinilagi-lagi diperlukan "feeling" dan keahlian dalam melakukan seleksi. Agar kita bisa melakukan seleksi, misalnya untuk mengambil 1 pasang pada setiap generasikita tetaskan 3 X, lalu dari situ dilakukan seleksi untuk menentukan 1 pasang yg akan melanjutkan karakter moyangnya (ancestors). Semakin banyak pilihan yg akan diseleksi, akan semakin bagus.5. Hasil inbreeding selalu ditandai dengan ciri-ciri kehilangan vitalitas (ayam hasil inbreeding menunjukkan gejala penurunan vitalitas). Prof. Anker bahkan menegaskan bahwa semakin besar hilangnya vitalitas pada ayam hasilin-breeding berarti effek dari inbreeding itu lebih bagus ().Ayam hasil inbreeding tidak cocok untuk tarung, tapi hanya cocok untuk menjadi indukan (orang eropa biasanya beli burung bukan untuk dimainkan tapi untukbreeding). Turunanya nanti yang dimainkan.Vitalitas yang hilang itu akan didapatkankembali apabila hasil inbreeding di-cross dengan ayam lain. Inbreeding dimaksudkan untuk membangun sifat-sifat yang akan selalu diturunkan kepada turunannya (offspring), sedangkan cross-breeding untuk menambah sifat-sifat/ karakter yang sudah ada seperti menambah vitalitas, karakter dan kekuatan.Dengan in-breeding kita bisa memperbaiki kualitas yang jelek. In-breeding adalah pengurangan variasi atau keragaman. Semakin banyak/sering suatu darah tertentu (strain) dilakukan in-breed maka turunannya akan mirip satu sama lain.Menjodohkan bapak dan anaknya yg cewek atau ibu dengan anaknya yg cowok lebih efektif hasilnya dari pada menjodohkan kakak dengan adiknya (meskipun sama-sama in-breeding tapi sepertinya dampaknya berbeda).

Black sumatera

Sekelumit tentang black sumatera

Black Sumatra (BS), begitulah ia dikenal di negeri"Zamrud Katulistiwa" ini. Namanya begitu membuat para penghobi ayam hias dan ayam adu begitu penasaran dengannya, karena menyandang salah satu nama pulau terbesar di Indonesia. Black Sumatra sebenarnya merujuk kepada nama ayam yang di luar negeri dikenal dengan hanya "Sumatra" atau "Sumatra Chicken" dan nama Black merujuk kepada Ayam Sumatra berwarna Hitam, sehingga menjadi Black Sumatra. Walaupun dahulu Ayam Sumatra ini dahulu memiliki warna lainnya seperti Merah (Black Breasted Red), namun warna hitam tetaplah yang paling dominan. Beberapa varian warna dikenal di dunia diantaranya Black, Blue, White (diyakini persilangan dengan Lenghorn), Black Red dan mungkin yang termasuk paling unik adalah Bronze Red. BS dikatakan merupakan salah satu ayam terindah di dunia dan impian para penghobi ayam hias.Sejarah Black SumateraBlue Sumatera - Koleksi Peternak InggrisSejarah Black Sumatra dimulai dengan di impornya ayam ini padaApril 1847olehJ.A.C. Butters of Roxybury,MA. Dan impornya berlanjut oleh pihak lainnya pada kurun waktu1850-1852. Pada tahun1882 Black Sumatramulai masuk negaraJerman. Di negara bangsa Bavaria ini Black Sumatra awalnya di kenal dengan namaBlack Yokohama, merujuk kepada ayam Yokohama asal Jepang. Hal ini di karenakan kemiripannya dengan ayam Yokohama dan berwarna hitam. Walaupun tetap ada perbedaan antara Yokohama dan Black Sumatra, namun tetap pada awalnya mereka mengenalnya dengan sebutan demikian. Pada tahun 1885, Nelson A. Wood dari SmithsonianInstitute di Washington D.C., mulai melakukan pembiakan Black Sumatra. Dialah yang berjasa dalamperbaikan fenotipe dan reproduksi ayam Black Sumatrasehingga yang kita kenal dalam bentuk saat ini dengan bulunya yang indah mengalir. Karenabentuknya yang indah memanjangdenganwarna hitam berkilap kehijauandanekor lebat dan jatuh, maka di Amerika ayam ini pernah di kenal sebagai juga dengan nama "Sumatra Pheasant" dan juga "Java Pheasant Game". Berbagai Pendapat Tentang Black SumatraDi Sumatra khususnya atau di Indonesia sendiri, Black Sumatra di yakini sudah punah. Ada beberapa kalangan berpendapat, BS yang kita kenal saat ini merupakanayam yang disilang dengan pheasantjika merujuk kepada bentuk tubuhnya. Ada pula yang berpendapat bahwaBlack Sumatra merupakan salah satu jenis ayam hutan. Pendapat lainnya berkata bahwa BS merupakan persilangan beberapa jenis ayam ayam hutan di Indonesia dari Ayam Hutan Merah Sumatera, AyamHutan Hijau dan lainnya.  Namun jelaslah semua itu hanyalah spekulasi yang berkembang tanpa catatan ilmiah yang mendukungnya. Terlepas dari semua itu Black Sumatra merupakan salah satu ayam yang menjadi rujukan keindahan dalam bentuk dan warna dengan tampilan tegak gagah dan anggun. Perbedaan Black Sumatera saat iniPada awalnya, Black Sumatra di Amerika dan di Eropa (Jerman khususnya) memiliki perbedaan.Black Sumatradari keturunanAmerikaumumnya memilikiekor yang lebih panjangdari Black Sumatra Eropa. SedangBlack Sumatra Eropamemilikitampang yang lebih "gamefowl"daripada saudara mereka di Amerika. Berdasarkan hal ini, ada pendapat bahwaBlack Sumatra EropamerupakanBlack Sumatra klasikyang masih mirip dengan nenek moyang mereka yang dibawa dahulu dari Pulau Sumatra. Namun sepengalaman penulis berburu Black Sumatra, belum pernah menemukan ayam hitam dari sumatra dengan tampilan menyerupai BS dari Eropa. Walau beberapa orang mengaku memiliki "Black Sumatra Lokal" tetapi, sepanjang pengalaman penulis hal itu memeiliki perbedaan dari banyak hal diantaranyajengger, muka, taji, bentuk badan, warna muka, dll. Dan perbedaan ini kebanyakan luput dari perhatian awam. Perkembangan Black SumateraWalau pada awalnya ayam ini di kenal sebagai ayam aduan, namunlivestockconservancymengatakan bahwa Black Sumatra sebenarnya bukanlah ayam yang cocok untuk aduan. Karena itu, untuk mendapatkan gaya tarung yang lebih baik, ayam ini di silang dengan jenis lainnya seperti Hyderbad, Rampur Boalia Black, atau Sinhalese. Inilah Black SumateraKelangkaan Black Sumatra diakibatkan dengan sedikitnya telur yang dihasilkan oleh indukan mereka juga dikarenakan digunakan sebagai ayam adu taji pada awalnya. Sementaranilai estetika dan keunikan Black Sumatra yang sekaligus dapat digunakan untuk membedakannya dengan ayam lainnya, ini diantaranya :Kepala Black SumateraBentuk badanyangexotisdenganbahu lebar memanjang dan menyempit ke ekormenyerupai pheasant (ayam pegar)Kepala kecil, tengkorak besardenganpandangan cerdas dan garangseperti hewan liar.Warnabulu hitam berkilau hijau(Black Sumatra)Taji/Jalu gandabahkan diantaranya memiliki sampai 7 taji pada tiap kakinyaPerkembangan yang sulit.Usia yang panjang(salah seorang penghobi mengaku pernah memeliharanya sampai berumur 13-14 tahun).Saat ini, dari jenis Black Sumatra, juga dikenal warna lain yaitu jenis White Sumatra. Jenis WhiteSumatra diyakini merupakan persilangan Black Sumatra dengan jenis Leghorn. Dan warna Splash Sumtra diyakini merupakan persilangan Black Sumatra dan Blue Sumatra.Data Ayam
Negara Asal : Indonesia, Pulau SumatraBerat : Largefowl : Betina 1,8 kg, Jantan 2,25 - 2,70 kgBantam fowl :Fungsi : Adu Taji dan Ayam Hias (di beberapa negara BS untuk ayam adu taji telah di larang)Warna Telur :Status : Kritis, langkaKepala : Kecil, pendek dan bulatJengger : Sumpel (semakin kecil semakin bagus) dan gelambir kecil (selain sumpel maka akan di diskualifikasi)Muka : Hitam atau merah ungu kehitaman menyerupai buah plum yang matangMata : Bulat, tebal berwarna Coklat dan besarTelinga : kecil dan berwarna seperti muka (tidak terdapat putih)Leher : Panjang, melengkung, dan mengambangSayap : Panjang, lebar (besar), Kaki : Hitam berkilapTaji : Double atau triple beberapanya memiliki sampai lima taji (semakin banyak semakin baik)Ekor : Panjang, jatuh terkulai (kualitas terbaik memiliki sudut 30 derajat)Bulu : Hitam berkilau hijau (Black Sumatra), abu-abu (Blue Sumatra), Blorok (Splash SUmatra), putih (White SumatraKulit : Kuning (bandingkan dengn Cemani yang berwarna hitam)

Sejarah ayam aduan vietnam

1.GANOI
2.SAIGON
3.MADAGASKAR

"SEJARAH ADU AYAM DI VIETNAM"

Pada tahun 1930 dan 1945, telah ditemukan beberapa catatan - catatan ataupun dokumen mengenai kehidupan masyarakat Vietnam saat masa perang. Salah satunya adalah kegiatan aduan ayam pada masa itu. Begitu juga dengan yang tertulis di dalam dokumen perang (1928) saat terjadi nya invasi kaum Mongol. Adapun pada saat itu wilayah Vietnam yang mendominasi kegiatan aduan ayam terletak pada bagian utara dan selatan di Vietnam .
------------------------------------

"ASAL USUL AYAM YANG DIGUNAKAN UNTUK AYAM ADUAN DI VIETNAM"

Asal usul ayam yang digunakan untuk diadu di Vietnam tidaklah diketahui dengan pasti dan jelas (Ras/trah).

Ayam Vietnam yang biasa disebut dengan istilah "GA NOI" pun juga bukanlah merupakan Ayam ras asli dari negara Vietnam itu sendiri, melainkan dari hasil silang menyilang antar Ras ayam yang juga belum diketahui asal - usul nya.

Adapun "PHONG LU CU MOI" sebuah buku yang dipublikasikan pada tahun 1961 hanya menuliskan 2 defenisi berbeda terkait (fisik ayam) terhadap ayam Ga Noi, yaitu :
1. Ma Lay " ayam ekor pendek"
2. Ma Chi "ayam ekor panjang"

Pertanyaan yang sering muncul tentang ayam aduan Vietnam adalah :
"APA ITU GANOI & APA ITU SAIGON ???"

Bagi sebagian besar penghobby ayam aduan di Indonesia sering mengucapkan dan mendengar ayam Vietnam itu disebut dengan "Ganoi dan Saigon" sepintas benar namun tidak terarah.

Terdapat variasi bahasa di Vietnam, istilah ayam aduan pada bagian selatan disebut "Ga Noi", pada bagian utara disebut dengan "Ga Choi" dan "Ga Da" pada bagian pusat/tengah Vietnam.

(Choi) = fighting = berkelahi/bertarung
(  Da  ) = kicking  = sepakan/tendangan
Masyarakat Vietnam mengetahui bahwa ke tiga istilah tersebut memiliki makna yang sama "Ga Noi,Ga Choi dan Ga Da".

Istilah lain yang sering kita dengar pada sebagian besar penghobby ayam aduan di Indonesia  untuk ayam yang berasal dari Vietnam  adalah ayam "saigon" dan biasanya terdapat asumsi seperti ;
ayam nya botak/gundul, mainnya bodoh seperti tidak ada teknik nya dan memiliki pukulan atau tendangan yang kuat. Sekali lagi Asumsi ini (Sekilas benar namun tidak terarah).

Sebagai contoh katakanlah negara Indonesia yang terdiri dari wilayah bagian ( barat,tengah dan timur), disetiap bagian ini memiliki ayam khas daerah masing-masing.
contoh : Pulau Sumatera dalam letak geografis wilayah ada pada bagian barat Indonesia, dengan memiliki ayam khas daerah yang disebut dengan ayam sumatera, begitu juga dengan wilayah daerah yang lainnya yang masing - masing mempunyai ayam khas di daerah tersebut.

Kembali pada "Saigon", Saigon adalah merupakan nama daerah di bagian selatan Vietnam, adapun Ayam aduan di Vietnam sendiri tidaklah dibagi - bagi berdasarkan jenis dari masing - masing wilayah, itu dikarenakan ayam aduan disetiap wilayah bagian Vietnam memiliki ciri fisik ataupun bentuk ayam yang sama dengan seperti asal usul ayam aduan pertama kalinya yang ada di Vietnam.

Banyak penghobby ayam aduan di Indonesia yang asumsi nya tidak seperti pada kenyataan yang sebenarnya yang ada di negara Vietnam terkait dengan ayam ini.
------------------------------------

Pembahasan mengenai :
"AYAM BOTAK/GUNDUL di VIETNAM"

Ayam botak/gundul di vietnam memang ada , hanya saja kita harus memahaminya terlebih dahulu (ayam botak/gundul bukanlah ras ayam vietnam).

Kebotakan/kegundulan ayam di Vietnam ini secara garis besar disebabkan oleh :

- botak akibat trimmed/perawatan
- botak akibat iklim/cuaca panas
- botak karena ayam tersebut memang berasal dari ras nakedneck seperti madagascar yang masuk/dibawa oleh masyarakat pendatang.

"BOTAK AKIBAT TRIMMED"
Metode/ataupun cara trimmed nya sudah banyak diposting dan bisa kita lihat videonya di youtube.

"BOTAK AKIBAT IKLIM"
Iklim/cuaca panas di beberapa wilayah Vietnam memang sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bulu ayam aduan Vietnam khusus nya di bagian leher, proses tumbuhnya bulu pada ayam menjadi lambat sehingga terkesan nya seperti botak.

Berbeda botak/gundulnya ayam Vietnam disebabkan karena trimmed dan iklim/cuaca panas sedangkan botaknya ayam ras nakedneck seperti ayam madagascar, ayam ini sejak menetas sudah botak secara alami bukan karena proses trimmed dan iklim/cuaca panas.
Perbedaan yang paling bisa kita lihat adalah pada permukaan kulit leher yang tidak ditumbuhi bulu.

Kulit ayam ras nakedneck lebih halus dan tebal dan tidak terlihat berpori-pori,
Sedangkan Kulit pada ayam Vietnam yang botak akibat trimmed dan iklim/cuaca panas itu lebih kasar dan pori-porinya terlihat jelas.

Dan yang menarik adalah, di Indonesia banyak beredar ayam dengan ciri fisik botak/gundul (bukan ayam bali) gagah, kekar dan karakter pada kulit bagian leher ayam tidak berpori dan tidak kasar tetapi tebal, dan aneh nya inilah yang sering disebut dengan ayam saigon.
He he he . . . . .

Sebagai informasi tambahan, di beberapa situs tentang ayam dan forum - forum ayam seperti Asosiasi Ayam Aduan Asia menyimpulkan bahwa ayam Vietnam terdahulu "old ga noi" adalah hasil kawin silang dari beberapa ras ayam yang belum diketahui asal usulnya.

Hasil dari Pusat lembaga penelitian kemurnian ras unggas dan stock unggas juga meneliti bahwa saat ini ayam aduan Vietnam  yang banyak beredar adalah juga merupakan hasil dari kawin silang ras-ras ayam di asia.

Sedangkan menurut catatan para SƯ KÊ dan ajaran turun temurun kepada para penghobby ayam aduan Vietnam, dahulu "Ga Noi" yang mereka kenal dengan ciri terbaik adalah yang memiliki fisik kekar,struktur tulang kuat, kaki kokoh dengan sisik kaki berwarna hijau tua atau kehitaman serta mata berwarna hitam seperti mata kodok, dengan berat rata-rata ayam dewasa nya berkisar 2,8  kg - 5kg.

Sangat jauh Perbedaan nya dengan ciri "Ga noi" yg beredar sekarang ini.
Contoh : jika ada "Ga Noi" yang ciri fisiknya tidak mendekati dari ciri yang terdahulu, misalkan pada kaki tidak lagi berwarna hijau tua atau kehitaman, warna mata tidak lagi hitam seperti mata kodok, bisa dipastikan itu sudah dikawin silangkan lagi dengan ayam ras lain.

Untuk itu ada istilah old ga noi sebagai penanda utk mempertahankan DNA dari ayam ga noi yang terdahulu (yakni dari zaman perang) sewaktu invasi mongol maupun perang sipil yang pernah terjadi di Vietnam.

Keturunan ayam old ga noi ini dahulunya pernah memenangkan beberapa kali pertandingan di wilayah negara tetangga Vietnam, dan informasi yang terakhir di tahun yang modern ini dari keturunan old ga noi juga sempat ada ayam yang diberi nama dengan julukan "thebank" karena rekor kemenangannya melawan beberapa ras ayam aduan yang ada di asia.

Dan sampai saat ini ayam dari silsilah keturunan old ga noi masih ada dipelihara dan dijaga kelestariannya, karena old ga noi dianggap sebagai sejarah ayam aduan negara Vietnam.

Hanya saja yang memiliki ayam ini tidaklah sembarang orang, pemiliki ayam ini biasanya mereka adalah anak atau keturunan langsung dari para Sư Kê - Sư Kê yang terkenal pada saat zaman perang terdahulu.
(bayangkan sudah berapa generasi)
:) hmmmm...

Apabila ada informasi yang kurang berkenan ataupun salah, mohon dimaafkan dan diberikan tanggapan sebagai mana yang sebenarnya

Semoga tulisan ini dapat memberikan gambaran baru yang positif bagi pecinta ataupun para penghobby ayam aduan yang ada di Indonesia, Terimakasih