Kamis, 22 Oktober 2015

Mengetahui maqom ruh

MaQam Ruh "Tempat ke-7 Jiwa Menyatu"
Dari Ka'b bin Malik, ia berkata; Rasulullah
Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya ruh-
ruh orang-orang yang beriman itu berada pada
burung hijau yang bergelantungan dipohon surga"
[Shahih: Al Misykah (1231)]
Dari Abu Qatadah, tentang Hadits ini dia berkata,
"Rasululah Muhammad SAW bersabda,
'Sesungguhnya Allah menggenggam ruh kalian
sesuai kehendak-Nya, dan Dia pula yang
mengembalikannya sesuai yang di kehendaki-
Nya. Berdirilah (hai Bilal) serulah adzan untuk
shalat.'" Maka berdirilah mereka, lalu mengambil
air wudhu, setelah matahari meninggi, Rasulullah
Muhammad SAW berdiri, kemudian mengerjakan
shalat bersama orang banyak.
[Shahih: Bukhari]
Dari Ubaid bin Khalid As-Sulami salah seorang
sahabat Nabi dari Rasulullah Muhammad SAW,
beliau bersabda, "Mati mendadak itu berarti
pengambilan (ruh) dengan murka . "
[Shahih) Al Misykah 1621]
Telah menceritakan kepada kami 'Imran bin
Maisarah berkata, telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Fudlail berkata, telah
menceritakan kepada kami Hushain dari 'Abdullah
bin Abu Qatadah dari Bapaknya berkata, "Kami
pernah berjalan bersama Rasulullah Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu malam.
Sebagian kaum lalu berkata, "Wahai Rasulullah,
sekiranya Tuan mau istirahat sebentar bersama
kami?" Beliau menjawab: "Aku khawatir kalian
tertidur sehingga terlewatkan shalat." Bilal
berkata, "Aku akan membangunkan kalian." Maka
merekapun berbaring, sedangkan Bilal bersandar
pada hewan tunggannganya, tapi rasa kantuknya
mengalahkannya dan akhirnya iapun tertidur.
Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
terbangun ternyata matahari sudah terbit, maka
beliau pun bersabda: "Wahai Bilal, mana bukti
yang kau ucapkan!" Bilal menjawab: "Aku belum
pernah sekalipun merasakan kantuk seperti ini
sebelumnya." Beliau lalu bersabda:
"Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla memegang
ruh-ruh kalian sesuai kehendak-Nya dan
mengembalikannya kepada kalian sekehendak-
Nya pula. Wahai Bilal, berdiri dan adzanlah
(umumkan) kepada orang-orang untuk shalat!"
kemudian beliau berwudlu, ketika matahari
meninggi dan tampak sinar putihnya, beliau pun
berdiri melaksanakan shalat."
[BUKHARI No.560]
Maqam roh itu dimasuki pada waktu lahir lagi,
dan seluruh hayat ini menduduki satu daripada
maqam-maqam tersebut, miskipun ada peralihan
dari satu maqam ke maqam yang lain. Susunan
itu dari bawah keatas adalah seperti berikut:
1. Maqam an-nafs = Maqam egotisma (maqam
nafsu).
2. Maqam al-qalb = Maqam hati.
3. Maqam al-roh = Maqam roh.
4. Maqam as-Sirr = Maqam rahasia (keTuhanan).
5. Maqam al-Qurb = Maqam kehampiran (Kepada
ALLAH).
6. Maqam al-Wisal = Maqam kesatuan (Kepada
ALLAH).
MAQAM AN-NAFS
Dalam perjalanan hidup di dunia ini,fizikal kita
melalui peringkat-peringkat atau maqam-maqam
iaitu peringkat bayi, peringkat kanak-kanak,
peringkat muda dan peringkat tua. Demikian juga
roh itu melalui peringkat-peringkat evolusi atau
maqam yang tertentu.
Perkataan Arab bagi maqam itu ialah maqam
(banyak: maqamat) yang bererti tempat berhenti
dan berehat sebentar, tempat kediaman, wisma,
tinggal, kehormatan, jabatan, keadaan, nada
muzik dan soalan. Sebenarnya pendudukan
maqam oleh roh adalah semuanya itu dan
kadang-kadang lebih daripada itu.
Penyakit dalam maqam an-nafs biasanya sangat
teruk dan selalunya tidak dapat disembuhkan,
tetapi dalam maqam al-qalb, badan itu sendiri
merawat dan menyembuhkan penyakit itu.
Hampir semua adalah tanda-tanda satu atu lebih
jenis krisis penyembuhan yang dilalui oleh badan
dalam menyembuhkan dirinya sendiri. Proses ini
mungkin tidak digemari tetapi faedahnya besar.
Didalamnya :
1. Roh Rohani
Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Karena
adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki
kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka
sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya.
Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan
perbuatan buruk. Roh inilah yang menepati pada
4 jenis nafsu, yaitu :
• Nafsu Luwamah (aluamah)
• Nafsu Amarah
• Nafsu Supiyah
• Nafsu Mulamah (Mutmainah).
Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini,
maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi,
sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang
mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah
bisa mengendalikan roh rohani ini dengan baik, ia
akan hidup dalam kemuliaan. Roh rohani ini
sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang
melihat.
2. Roh Jasmani
Roh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Roh
ini menguasai seluruh darah dan urat syaraf
manusia. Karena adanya roh jasmani ini maka
manusia dapat merasakan adanya rasa sakit,
lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila Roh ini
keluar dari tubuh, maka ditusuk jarumpun tubuh
tidak terasa sakit.
Kalau kita berhasil menjumpainya, maka
wujudnya akan sama dengan kita, hanya
berwarna merah. Roh jasmani ini menguasai
nafsu amarah dan nafsu hewani. Nafsu hewani
ini memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang,
misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau
menang sendiri dan lain sebagainya.
3. Roh Nabati
ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan
pertumbuhan badan. Roh ini juga di bawah
kekuasaan Roh Idhofi.
MAQAM AL-QALB
Perkataan Arab bagi hati ialah “QALB”.
Perkataan ini mempunyai maksud yang luas dan
mulia iaitu hati, fikiran (minda) roh, kefahaman,
akal (intelek), intisari, tulang sumsum, tengah,
bahagian yang paling baik dipilih, teras, tulin dan
suci. Qalb itu juga membawa makna susunan,
menukar keadaan atau menjadi. Bagi orang sufi,
hati itu adalah alat atau cara di mana mlaluinya
semua perubahan itu terjadi.
Mereka yang menduduki (maqam hati) memiliki
kebaikan. Mereka berasa baik tentang diri dan
alam ini. Orang dalam maqam ini akan berkata,
“Aku hendak membuat yang baik-baik saja dalam
dunia ini. Aku mencintai alam semula jadi dan
akan menerima semua orang. Alagkah indahnya
kehidupan ini !”
Didalamnya :
1. Roh Robbani
Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi.
Alamnya roh ini ada dalam cahaya kuning diam
tak bergerak. Bila kita berhasil menjumpainya
maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa.
Hatipun terasa tenteram. Tubuh tak merasakan
apa-apa.
2. Roh Nurani
Roh ini dibawah pengaruh roh-roh Idofi. Roh
Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang.
Karena adanya roh ini menjadikan manusia yang
bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh
Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut
hatinya menjadi gelap dan gelap pikirannya.
Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu
Mutmainah saja. Maka bila manusia ditunggui
Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan
menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.
Hati orang itu jadi tenteram, perilakunya pun baik
dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak banyak
bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala
sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan.
Suka, sedih, bahagia dan menderita dipandang
sama.
3. Roh Kudus (Roh Suci)
Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idhofi juga.
Roh ini mempengaruhi orang yang bersangkutan
mau memberi pertolongan kepada sesama
manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan
mempengaruhi berbuat ibadah sesuai dengan
kepercayaan yang dianutnya.
4 Roh Rohmani
Roh dibawah kekuasaan roh idhofi pula. Roh ini
juga disebut Roh Pemurah. Karena diambil dari
kata ”Rahman” yang artinya pemurah. Roh ini
mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka
memberi.
MAQAM AL-ROH
Tidak syak lagi maqam al-roh ini ialah peringkat
yang diberkati, dan orang yang menduduki
peringkat ini dilihat oleh orang lain sebagai orang
yang berwatak cinta dan bersifat ketuhanan,
tetapi masih ada lagi ketidak seimbangan fisikal
dan emosi, yang mana adalah sebahagian
daripada alat atau mekanisma yang dengannya
seseorang itu sampai kepada ALLAH. Keadaan
ini mendalamkan iman. Persoalan emosi “maqam
ar-roh” termasuklah sombong, megah kurang
konsentrasi, pening-pening, sikap tidak
bersungguh-sungguh dan kadang-kadang
menghina orang lain. Inilah penyakit-penyakit
dalam maqam ini tetapi bukanlah perangai orang
yang seimbang dalam maqam ini.
Ketidakseimbangan ini boleh terjadi apabila orang
itu belum lagi sampai ketahap yang seluruhnya
bebas dari kehendak-kehendak nafsu.
Ada dua bentuk demam
pertama :
terjadi dalam maqam nafsu. Hati jasmani itu
panas yang ditimbulkan oleh badan kerana
menapis dan memproses kotoran yang
berlebihan.
kedua :
terjadi dalam maqam yang diatas lagi dan ini
merupakan pembersihan rohani yang dalam yang
menyebabkan sebagaimana sabda Rasulullah
Muhammad s.a.w “Dosa itu jatuh berguguran
seperti daun yang gugur dari pokok”.
Demam ini membakar kotoran demi peringkat
roh. Bahkan sebagian daripada nabi-nabi pun
tertakluk pada demam-demam. Orang soleh yang
mengalami demam pada peringkat ini bukanlah
sedang dirawat kerana perbuatan dosa mereka.
Seorang ahli sufi pernah berkata , “Pada awalnya
anda taubat daripada lupa kepada ALLAH
walaupun satu saat”. Keadaan inilah yang
dirawat dalam “maqam ar-roh”.
Didalamnya :
Roh Idhofi
adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh
Idofi juga disebut ”JAUHAR AWAL SUCI”, karena
roh inilah maka manusia dapat hidup. Bila roh
tersebut keluar dari raga, maka manusia yang
bersangkutan akan mati.
Roh ini sering disebut ”NYAWA”. Roh Idhofi
merupakan sumber dari roh-roh lainnya pun akan
turut serta. Tetapi sebaliknya kalau salah satu
roh yang keluar dari raga, maka roh Idhofi tetap
akan tinggal didalam jasad. Dan manusia itu
tetap hidup.
Bagi mereka yang sudah sampai pada irodah
Allah atau kebatinan tinggi, tentu akan bisa
menjumpai roh ini dengan penglihatannya. Dan
wujudnya mirip diri sendiri, baik rupa maupun
suara serta segala sesuatunya. Bagai berdiri di
depan cermin.
Meskipun roh-roh yang lain juga demikian, tetapi
kita dapat membedakannya dengan roh yang
satu ini. Alamnya roh idhofi berupa nur terang
benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan
dingin). Tentu saja kita dapat menjumpainya bila
sudah mencapai tingkat “INSAN KAMIL”.
MAQAM AS-SIRR
Maqam keempat ialah “maqam as-sirr”. Inilah
maqam rahasia-rahasia Ketuhanan. Perkataan
sirr satu (banyak: asrar) adalah berkenaan
dengan rahasia paling besar, yang tidak dapat
difikirkan, dan apabila dialami sukar dipercayai.
Perkataan ini juga mempunyai maksud yang lain,
misalnya bersatu, bahagian tengah atau paling
baik pada sesuatu, tanah paling kaya, akar, asal
dan pusara.
untuk menjinakkan Qalb, kite harus memiliki sifat-
sifat :
1. zuhd (terlepas dari kejahatan)
2. taqwa (menghindari kejahatan)
3. wara' (menghindari kesia-siaan)
4. tawakal (puas dengan pemberian Alloh)
5. sabr (sabar/teguh)
6. Syukr (berterimakasih)
7. Raja' (mencari kebahagiaanNya)
8. Khouf (takut sama murkaNya)
9. Rija' (mengharap kasihNya)
10. Yaqin (iman/keyakinan sempurna)
11. Ikhlas (tdk mengharap dari imbalan)
12. Sidq (membawa kebenaran)
13. Muroqobah (fokus total kdp Nya)
14. Khulq (tunduk)
15, Dzikr (mengingatNya)
16. Khuluut (mengisolasi diri dari selainNya)
MAQAM AL-QURB
Di atas maqam as-sirr ialah maqam “al-qurb”. arti
‘qurb’ ialah “kehampiran” dan juga membawa
pengertian datang hamper, menuju, kejiranan,
persaudaraan dan pertalian. Orang dimaqam ini
sesungguhnya menikmati kehampiran dengan
ALLAH yang Maha Tinggi. Di situlah langit yang
paling tinggi, mengandungi ‘Arasy atau
singgahsana ALLAH S.W.T Orang yang
menduduki maqam ini mempunyai pandangan
yang tinggi dan nampak sekalian alam makhluk
dan juga memandang kea lam akhirat dan alam
tempat bentuk-bentuk makhluk yang lain tinggal.
Roh Rewani
ialah roh yang menjaga raga kita. Bila Roh
Rewani keluar dari tubuh maka orang yang
bersangkutan akan tidur. Bila masuk ke tubuh
orang akan terjaga. Bila orang tidur bermimpi
dengan arwah seseorang, maka roh rewani dari
orang bermimpi itulah yang menjumpainya.
Jadi mimpi itu hasil kerja roh rewani yang
mengendalikan otak manusia. Roh Rewani ini
juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Jadi
kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali
diatur oleh Roh Idhofi. Demikian juga roh-roh
lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya
dengan Roh Idofi
* tiga aspek batin dan empat aspek lahir.
“Tiga aspek batin terdiri dari :
1. Martabat Ahadiyah (kesatuan mutlak),
2. Martabat Wahdah (kesatuan yang mengandung
kejamakan secara ijmal keseluruhan)
3. Martabat Wahidiyah (kesatuan dalam
kejamakan secara terperinci dan batas-batas
setiap sesuatu).
* Sedangkan aspek lahir terdiri :
1. Alam Arwah (alam nyawa dalam wujud
jamak).
2. Alam Mitsal (kesatuan dalam kejamakan
secara ijmal).
3. Alam Ajsam (alam segala tubuh, kesatuan
dalam kejamakan secara terperinci dan batas-
batasnya).
4. Insan Kamil (bentuk kesempurnaan manusia).
MAQAM AL-WISAL
Ada satu maqam lagi iaitu yang terakhir ialah
maqam “al-wisal” yaitu bersatu dengan ALLAH.
Disini ALLAH dengannya ibarat yang mengasihi
dan yang dikasihi. Bersatu dan berpadu dalam
satu wujud sepanjang masa. Maqam ini tidak
mampu dicapai dengan usaha dan amalan apa
sekalipun. Ianya hanyalah hadiah dari ALLAH
semata2. aLLAH yang menentukan dan memilih
siapa yang dikehendaki-Nya, untuk mencapai
maqam ini. Diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud r.a
bahwa Rasulullah Muhammad S.A.W pernah
bersabda:
“Di kalangan hamba-hamba Allah, ada 300 orang
yang mempunyai pertalian dan perkaitan yang
khusus dengan Allah dan hati mereka serupa
dengan hati Nabi Adam a.s. 7 orang dengan hati
yang serupa dengan hati Nabi Ibrahim a.s. 5
orang dengan hati yang serupa dengan hati
malaikat Jibril a.s. 3 orang dengan hati yang
serupa dengan malaikat Mikail. Seorang dengan
hati yang serupa dengan hati malaikat Israfil.
Apabila yang seorang itu meninggal dunia,
seorang daripada yang lima itu akan
menggantikan tempatnya. Apabila seorang dari
yang 5 itu itu mati, seorang dari yangpada yang 7
orang itu akan menggantikan tempatnya. Apabila
seorang daripada yang 7 itu meninggal dunia,
seorang daripada yang 40 orang itu mengantikan
tempatnya. Apabila seorang daripada yang 40
orang itu meninggal dunia, seorang daripada yang
300 orang itu akan mengambil tempatnya.
Apabila seorang daripada yang 300 orang itu
meniggal dunia, seorang daripada manusia
umumnya menggantikan tempatnya. Oleh itu,
demi mereka, ALLAH Taala mentadbir hidup,
mati, turun hujan, menjadikan dan menghindarkan
manusia dari malapetaka”
Dari Ibnu Abbas r.a ada beberapa spesifikasi
tanah yang digunakan untuk membuat manusia
(Adam) sebagai berikut :
• Kepala Adam dari tanah Baitul Muqadis :
tempat otak dan akal manusia.
• Telinga Adam dari tanah bukit Tursina :
karenanya menjadi alat pendengar.
• Dahi Adam dari tanah Iraq :
karenanya tempat bersujud pada Allah
• Muka Adam dari tanah Aden :
karenanya menjadi tempat berhias dan
kecantikkan.
• Gigi Adam dari tanah telaga Al Kautsar :
tempat untuk manis-manis.
• Tangan kanan Adam dari tanah Ka’bah :
untuk mencari nafkah dan bekerja.
• Tangan kiri Adam dari tanah Paris :
untuk bersuci cebok (istinjak).
• Kemaluan Adam dari tanah Babylonia :
tempat birahi dan tipu daya syaiton untuk
membimbing manusia menuju dosa.
• Hati Adam dari tanah surga Firdaus :
sebagai tempat iman, keyakinan, dan ilmu.
• Lidah Adam dari tanah Tha’if:
tempat untuk mengucap kalimat syahadat dan
berdoa.
Bagaimanakah prosesnya :
1. Ketika Allah akan jadikan Adam, tanah itu
dicampuri air tawar,air masin,air hanyir,angin,ap
i.Kemudian Allah resapkan Nur kebenaran dalam
diri Adam dengan berbagai macam "sifat".
2. Lalu tubuh Adam itu digenggam dengan
genggaman "Jabarut" kemudian diletakkan
didalam "Alam Malakut".
3. Sesungguhnya tanah yang akan dijadikan
"tubuh Adam" adalah tanah pilihan.Maka sebelum
dijadikan patung, tanah itu dicampurkan dengan
rempah-rempah, wangi-wangian dari sifat Nur
Sifat Allah, dan dirasmi dengan air hujan "Barul
Uluhiyah".
4. Kemudian tubuh itu dibenamkan didalam air
"Kudral-Izzah-Nya" iaitu sifat "Jalan dan
Jammal".Lalu diciptakan menjadi tubuh Adam
yang sempurna.
5. Demikian pula roh, ketika itu diperintah masuk
kedalam tubuh Adam, ia pula merasa malas dan
enggan, malah ia berputar-putar, mengelilingi
patung kepada Izrail. Menurut riwayat ketika
Adam masih berada di syurga, sangat baik sekali
kulitnya.Tidak seperti warna kulit kita sekarang
ini. Karana Adam telah diturunkan ke
dunia,terjadilah perubahan pada warna kulitnya.
Sebagai peringatan :
yang masih tertinggal warnanya hanyalah pada
kuku manusia. Hal ini kita biasa lihat meskipun
orang kulitnya hitam, tetapi warna kukunya
adalah sama, ialah putih kemerah-merahan.
Dijadikan pada tubuh Adam ada sembilan rongga
atau liang.Tujuh buah liang di kepala,dan dua
buah liang dibawah badan letaknya.Tujuh buah
letaknya di kepala :
dua liang mata,dua liang telinga, dua liang hidung
dan sebuah liang mulut.
Yang dua macam di bawah :
sebuah liang kemaluan dan liang dubur.
Dijadikan pula lima buah pancaindera :
1. Mata alat penglihatan
2. Hidung alat penciuman
3. Telinga alat pendengaran
4. Mulut alat perasa manis,masin dan
sebagainya.
5. Anggota tubuh lainya seperti kulit, telapak
tangan, untuk perasa halus, kasar dan
sebagainya.
Setelah Roh masuk ke dalam tubuh Adam :
Lalu roh itu masuk perlahan-lahan sehingga ke
kepalanya yang mengambil masa 200 tahun.
Demikianlah Allah memberi kekuatan pada Izrail
untuk memasukkan roh ke dalam tubuh Adam.
Dahulu Izrail ditugaskan mengambil tanah untuk
Adam, dan kini dia pula ditugaskan untuk
mencabut nyawa umat manusia. Setelah itu
meresap ke kepala Adam, maka terjadilah otak
dan tersusunlah urat-urat sarafnya dengan
sempurna. Kemudian terjadilah matanya seketika
itu matanya terus terbuka melihat dan melirik
kekiri dan ke kanan. Dan juga melihat ke bawah
di mana bahagian badannya masih merupakan
tanah keras.Dilihatnya kiri dan kanan para
malaikat yang sedang menyaksikan kejadian dia.
Ketika itu Adam telah dapat mendengar para
malaikat mengucapkan tasbih dengan suara
merdu dan mengasyikkan. Kemudian ketika roh
sampai kehidungnya lalu ia bersin, serta mulutnya
terbuka. Ketika itulah Allah ajarkan padanya
mengucap Alhamdulillah. Itulah ucapan Adam
pertama kalinya kehadrat Allah. Lalu Allah
berkata: Yarkhamukallah" yang artinya: "semoga
engkau diberi rahmat Allah" Oleh kerana itu jika
orang bersin menjadi ikutan sunat mengucap
Alhamdulillah" dan orang yang mendengarnya
sunat mengucapkan "Yarkhamukallah". Kemudian
ketika roh sampai pada dadanya, tiba-tiba saja ia
mahu bangun. Padahal sebahagian badannya
kebawah masih menjadi tanah keras. Di sini
menunjukkan sifat manusia yang suka tergesa-
gesa (tidak sabar).
Sebagaimana firman Allah SWT bermaksud :
"Dan adalah manusia itu, suka tergesa-gesa".
[Al-Israk :II]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar