# # taubatnya abdullah bin mubarok##
Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al-
Hanzhali al-Marwazi lahir pada tahun 118 H/ 736
M. Ayahnya seorang Turki dan ibunya seorang
Persia. Beliau terkenal sebagai seorang ulama
besar dan ahli sufi selain ahli hadits yang
terkemuka dan seorang zahid(ahli zuhud)
termasyhur. Beliau juga sangat ahli di dalam
perlbagai cabang ilmu pengetahuan.
::Abdullah bin Mubarak Bertaubat Dari Menggilai
Wanita::
Abdullah bin Mubarak sedemikian tergila-gila
kepada seorang gadis dan membuat ia terus-
menerus dalam kegundahan. Suatu malam di
musim dingin ia berdiri di bawah jendela kamar
kekasihnya sampai pagi hari hanya kerana ingin
melihat kekasihnya itu walau untuk sekilas saja.
Salju turun sepanjang malam itu. Ketika azan
Subuh terdengar, ia masih mengira bahawa itu
adalah azan untuk shalat ‘Isya. Sewaktu fajar
menyingsing, barulah ia sedar betapa ia
sedemikian terlena dalam merindukan kekasihnya
itu.
“Wahai putera Mubarak yang tak tahu malu!”.
Katanya kepada dirinya sendiri.
“Di malam yang indah seperti ini engkau dapat
tegak terpaku sampai pagi hari karena hasrat
peribadimu. tetapi apabila seorang imam shalat
membaca surah yang panjang engkau menjadi
sangat gelisah.”
Sejak saat itu hatinya sangat gundah. Kemudian
ia bertaubat dan menyibukkan diri dengan
beribadah kepada Allah. Sedemikian sempurna
kebaktiannya kepada Allah sehingga pada suatu
hari ketika ibunya memasuki taman, ia lihat
anaknya tertidur di bawah rumpun mawar
sementara seekor ular dengan bunga narkisus di
mulutnya mengusir lalat yang hendak
mengusiknya.
Setelah bertaubat itu Abdullah bin Mubarak
meninggalkan kota Merv untuk beberapa lama
menetap di Baghdad. Di kota inilah ia bergaul
dengan tokoh-tokoh sufi. Dari Baghdad ia pergi
ke Mekkah kemudian ke Merv. Penduduk Merv
menyambut kedatangannya dengan hangat.
Mereka kemudian mengorganisasikan kelas-kelas
dan kelompok-kelompok studi. Pada masa itu
sebahagian penduduk beraliran Sunnah(hadith)
dan sebahagiannya lagi beraliran fiqh.
Itulah sebabnya mengapa Abdullah disebut
sebagai tokoh yang dapat diterima oleh kedua
aliran itu. Ia mempunyai hubungan baik dengan
kedua aliran tersebut dan masing-masing aliran
itu mengakuinya sebagai anggota sendiri. Di kota
Merv, Abdullah mendirikan dua buah sekolah
tinggi, yang satu untuk golongan Sunnah dan
satu lagi untuk golongan Fiqh. Kemudian ia
berangkat ke Hijaz dan untuk kedua kalinya
menetap di Mekkah.
Di kota ini ia mengisi tahun-tahun kehidupannya
secara berselang-selang. Tahun pertama ia
menunaikan ibadah haji dan pada tahun kedua ia
pergi berperang, tahun ketiga ia berdagang.
Keuntungan dari perdagangannya itu
dibagikannya kepada para pengikutnya. la biasa
membahagi-bahagikan kurma kepada orang-orang
miskin kemudian menghitung biji buah kurma
yang mereka makan, dan memberikan hadiah
satu dirham untuk setiap biji kepada siapa di
antara mereka yang paling banyak memakannya.
Abdullah sangat teliti dalam kesalehannya. Suatu
ketika ia singgah di sebuah warung kemudian
pergi shalat. Sementara itu kudanya yang
berharga mahal menerobos ke dalam sebuah
ladang gandum. Kuda itu lalu ditinggalkannya dan
meneruskan perjalanannya dengan berjalan kaki.
Mengenai hal ini Abdullah berkata:
“Kudaku itu telah memakan gandum-gandum
yang ada pemiliknya”. Pada peristiwa lain,
Abdullah melakukan perjalanan dari Merv ke
Damaskus untuk mengembalikan sebuah pena
yang dipinjamnya dan lupa mengembalikannya.
Suatu hari Abdullah melalui suatu tempat. Orang-
orang mengatakan kepada seorang buta yang ada
di situ bahwa Abdullah sedang melewati tempat
itu.
“Mintalah kepadanya segala sesuatu yang engkau
butuhkan!”
“Abdullah berhentilah!”, orang buta itu berseru.
Abdullah lalu berhenti.
” Doakanlah kepada Allah untuk mengembalikan
penglihatanku ini!”, ia memohon kepada Abdullah.
Abdullah menundukkan kepala lalu berdoa.
Seketika itu juga orang buta itu dapat melihat
kembali.by:batikmaliza
Kamis, 22 Oktober 2015
Taubatnya sang sufi abdullah bin mubarok
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar