Ada 4 tingkatan ilmu makrifat, yaitu :
1. Ilmu Syariat Syara’a artinya jalan, dapat
dimaksudkan sebagai hukum, metode. Syariat ini
tertuang didalam hukum-hukum fikih yang harus
dipahami dan dikerjakan sesuai dengan aturan-
aturan yang ada. Tingkatan kesadaran: ada
milikku, ada milikmu.
2. Ilmu Tarekat Thoraqo artinya jalan,
perbedaannya dengan syara’a: kalau syara’a jalan
di dalam kota, maka thoraqo jalan ke luar kota
yang lebih panjang. Oleh sebab itu, maka tarekat
disebut juga jalan untuk memahami hakekat.
Orang yang menggunakan jalan ini disebut
penganut tarekat, yang dipimpin oleh seorang
guru tarekat. Mereka yang memasuki tarekat
berkehendak untuk mendapatkan ridha Allah, dan
disebut al-muridin atau salik atau orang yang
menuntut ilmu suluk. Banyak sekali perkumpulan
tarekat seperti Naqsabandiah, Qadiriah, Tijaniah,
Sanusiah, dsb. Pengikut tarekat melakukan wirid-
wirid tertentu yang dibimbing oleh guru tarekat.
Tingkat kesadaran: milikku adalah milikmu dan
milikmu adalah milikku.
3. Ilmu hakekat Haqqo artinya kebenaran. Wujud
dari kebenaran yang dapat dilihat adalah
kejujuran, keadilan cinta kasih. Pada tingkatan ini
orang telah memahami makna ibadah yang
dilakukan, misalnya “sholat mencegah
kemunkaran”, makna berzakat, makna berpuasa,
makna berhaji. Ilmu ini juga disebut ilmu batin.
Kenapa pula ilmu ini juga dikatakan ilmu batin?
Ini kerana roh atau hati memang tidak dapat
dilihat oleh mata kepala. Ia adalah makhluk yang
tersembunyi. Maka ilmu ini dinamakan ilmu batin
kerana ia membahaskan tentang hati dan sifat-
sifatnya yang memang tidak dapat dilihat dengan
mata lahir tapi dapat dilihat oleh mata batin.
Tingkat kesadaran: tidak ada milikku, tidak ada
milikmu.
4. Ilmu makrifat Asal katanya arofa artinya tahu ;
kenal pada Sang Pencipta. Batinnya sudah dekat
dengan Allah. Semua gerakannya lillahitaala, dan
janji Allah untuk membantu setiap aktivitas orang
tersebut. Kata sebagian orang: “Ilmu ini sangat
langka dan sakral. Tak sembarang orang bisa
meraihnya, kecuali para wali yang telah sampai
pada tingkatan ma’rifat.
Wallohu A’lam
Sabtu, 24 Oktober 2015
Tingkatan ilmu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar