Karomah Assyech Abu Yazid Al Bustomi & Al
Habib Hasan bin Sholeh Al Bahar "
Assyech Abu Yazid Al Bustomi Pernah Berkata "
Siapa Orang Yang Pernah Memandang Aku Dan
Siapa Orang Yang Pernah Memandang Orang
Yang Memandang Aku, Makan Tidak Akan
Terkena Api "
Ada Sang Raja respect terhadap kata-kata
Assyech Abu Yazid Al Bustomi, sang raja dan
para pengawal nya menuju rumah Asseych Abu
Yazid Al Bustomi ( disini Asseych Abu Yazid Al
Bustomi sudah wafat ) .Lalu si raja mencari
murid di daerah dekat rumah Assecyh Abu Yazid
Al Bustomi, selidik demi selidik, di cari-cari
ternyata tidak ada satu muridpun di daerah deket
rumah beliau, ada satu penduduk berkata " wahai
raja disini tidak ada murid Asseych Abu Yazid Al
Bustomi, mereka sudah pada wafat, tapi ada satu
murid beliau yang masih, ada di desa sebelah " .
Berangkat sang raja dan pengawal nya menuju
desa sebelah mencari rumah murid Asseych Abu
Yazid Al Bustomi ,sampai di suatu rumah mereka
menemuka orang yang sudah tua /kakek" ,si raja
pun bertanya " apakah kau murid Asseych Abu
Yazid Al Bustomi? " . Kakek itu menjawab " iya
" ,Dan raja pun bertanya lagi " apakah benar
Assyech Abu Yazid Al Bustomi Pernah Berkata
Siapa Orang Yang Pernah Memandang Aku Maka
Tidak Akan Terkena Api " ,kakek itu pun
menjawab " iya itu benar sekali " . Lalu sang raja
dan para pengawalnya membawa kakek tersebut,
dan sang raja berkata kepada para pengawal nya
" Siapkan Kayu Bakar, Kita Akan Membakar
Kakek Ini ( Murid Asseych Abu Yazid Al
Bustomi ) " .
" setelah api sudah menyala besar, sang kakek di
dorong / di taruh ke kobaran api tersebut, selang
beberapa jam api itu mulai reda ,si kakek masih
hidup normal, tidak terkena api sama sekali "
Ternyata Perkataan Asseych Abu Yazid Al
Bustomi Itu Memang Benar.
Subhanallah… pernah suatu saat terjadi
kekeringan disuatu kampung lalu penduduk
sekitar memanjatkan doa kepada Allah agar
dapat turun hujan, namu hujan tidak juga turun…
dan datanglah seorang pemuda lalu iyaa berdoa
dengan mengatakan “wahai Allah demi apa yang
ada di dalam kepalaku ini maka turunkanlah
hujan” lantas hujan pun turun dengan derasnya…
para penduduk sekitar bertanya kepada pemuda
tersebut “wahai anak muda memangnya apa
yang ada didalam kepalamu itu sehingga Allah
mengabulkan doamu?” pemuda itu menjawab”
sesungguhnya di dalam kepalaku ini ada dua bola
mata yang mana mata ini pernah maliehat Abu
yazid Al Busthomi dan Abu yazid pernah melihat
wajah Rasulullah SAW”…..!!!
Di Satu Cerita Lagi Tentang Al Habib Hasan bin
Sholeh Al Bahar ,Al Habib Hasan bin Sholeh Al
Bahar Berkata " Siapa Orang Yang Nanti
Mensholati Jenazah Aku, Setelah Aku Wafat
Maka Tidak Akan Disentuh Api "
Sampai lah tiba kewafatan Al Habib Hasan bin
Sholeh Al Bahar .Lalu ada seorang badui pulang
setelah membeli daging dari pasar ( mungkin di
riwayat lain ada seorang anak kecil di suruh ibu
nya ke pasar membeli daging ) . Sang badui
terheran-heran ada apa ini di masjid kok ramai
sekali, selidik demi selidik ternyata ribuan orang
di masjid ini sedang menunggu jenazah Al Habib
Hasan bin Sholeh Al Bahar untuk di sholatkan.
Lalu sang badui menaruh belanjaannya itu
( daging yang di beli di pasar ) di belakang
masjid, karna sang badui tersebut ingin ikut
mensholati Jenazah Al Habib Hasan bin Sholeh
Al Bahar.
Singkat cerita, sang badui pulang dan ngasih
daging yang di beli di pasar kepada istrinya untuk
dimasak buat makan nanti malam, setelah
malam tiba sang badui tersebut ingin makan
malem, dan sang badui kok herann daging yang
tadi siang di beli di pasar kok ga ada, badui
bertanya kepada istri nya " Ini Daging Yang Saya
Beli Kemana, Kok Tidak Ada Di Menu Lauk " ,Istri
nya pun menjawab " Tadi Setelah Kamu Pulang
Tadi Siang, Daging itu Saya Langsung Masak,
Tapi Sampai Sekarang Daging Itu Tidak Matang-
Matang ,Masih Utuh "
Sebuah Daging Yang Hanya Cuman Ikut
Nimbrung Dalam Acara Sholat Jenazah Al Habib
Hasan bin Sholeh Al Bahar, Tidak Terkena Api /
Tidak Mateng Untuk Di Masak .
( Di Kutib Di Dalam Kitab Taa'jul Arrass
Kamis, 22 Oktober 2015
Karomah abu yazid al bustomi dan habib hasan al bahr
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar