MUTIARA HIKMAH QUTHUBIL IRSYAD WAL BILAD AL HABIB ABDULLOH BIN ALWI AL
HADDAD RODIALLOHU TA'AL A WA'ARDOH.........
Bagaimana seseorang dapat disebut sebagai mukmin, jika dia berusaha menyenangkan
manusia dengan sesuatu yang membuat Allah itu murka”
“Kasih sayang (persahabatan) yang dipaksakan tidak akan bertahan lama”
“Barangsiapa menempatkan dirinya di hadapan Allah seperti budak di hadapan tuannya,
maka dia akan meraih semua kesempurnaan”
“Barangsiapa yang tidak merasa cukup dengan sedikit harta yang dimilikinya, maka
harta yang banyak pun tidak akan pernah membuatnya puas. Barangsiapa tidak
mengamalkan sedikit ilmu yang dimilikinya, maka ketika memiliki ilmu yang banyak pun
dia tidak akan mengamalkannya”
“Tidak ada yang dapat menghibur seseorang yang mengalami musibah seperti
menceritakan keadaan orang-orang yang bernasib sama dengannya”
“Seseorang yang terbiasa menggagalkan niat-niat baik yang telah ia tetapkan, maka dia
tidak akan memperoleh karunia-karuina yang besar”
“Seseorang hamba tidak akan mencapai hakikat iman sebelum dia merasakan
nikmatnya memenuhi keinginan nafsu mereka”
“Beban menyimpan rahasia lebih ringan daripada perasaan khawatir akan terbongkarnya
rahasia yang kau ceritakan kepada seseorang”
“Tanda terjelas kesempurnaan akal seseorang adalah jika dia tidak berkeberatan untuk
memuji teman-temannya. Tanda terjelas kerendahan hati seseorang adalah jika ia rela
diletakkan di akhir padahal ia layak untuk diletakkan di depan. Dan tanda terjelas
keikhlasan sesorang adalah jika ia tidak memperdulikan kebencian masyarakat demi
mencapai keridhaan Allah”
“Jangan mempercayai ucapan jiwa yang menyatakan bahwa menjadi kaya atau miskin
baginya sama saja, sebelum kau uji dia. Jika bukti tidak diperdulikan, tentu setiap orang
akan mengakui sesuatu yang tidak dia miliki. Buktilah yang akan membedakan siapa
yang jujur dan siapa yang berdusta”
“Barangsiapa mudah mewujudkan cita-cita akhiratnya dan sulit menggapai cita-cita
dunianya, maka daia adalah Pewaris Nabi. Dan barangsiapa mudah mencapai keinginan
dunianya dan sulit menggapai kepentingan akhiratnya, maka dia termasuk orang-orang
yang tertipu. Dan barangsiapa sulit mewujudkan kepentingan akhirat dan dunianya,
maka dia dalah orang yang dimurkai”
“Seburuk-buruk orang miskin adalah dia yang ingin menjadi kaya (karena tidak rela
menjadi orang miskin. Sedangkan sebaik-baik orang kaya adalah dia yang tidak
berkeberatan untuk menjadi orang miskin”
“Seorang dai yang menyeru manusia ke jalan Allah, tidak akan menjadi sempurna
sebelum ucapan dan perbuatannya menjadi suri tauladan bagi seluruh alam”
“Barangsiapa senang dipuji dengan kebaikan yang tidak pernah dia lakukan,dan benci
dicaci atas keburukan yang ia lakukan,maka dia adalah seorang yang suka pamer (riya)”
“Manusia sering tidak mampu membedakan rasa malu yang terpuji dengan sifat
pengecut yang tercela. Perasaan malu yang mencegahmu dari berbuat baik dan
mendorongmu untuk bermaksiat, dia adalah sifat pengecut yang tercela, bukan rasa
malu yang terpuji. Sebab rasa malu akan selalu membawa kebaikan”
“Barangsiapa mudah berdusta ketika merasa takut kepada sesuatu, maka ketika
menginginkan sesuatu dia pun akan berdusta”
“Ada 3 jenis tanah, PERTAMA, tanah yang jika diberi air mampu menumbuhkan rumput.
Inilah permisalan manusia yang mampu memahami ilmu yang dipelajarinya.
Sebagaimana air akan membuat tanah menjadi subur, maka kecerdasan akan
memudahkan manusia untuk memperoleh ilmu. KEDUA, tanah yang mampu menyimpan
air, tetapi tidak dapat menumbuhkan rumput. Inilah permisalan manusia yang tidak
memiliki kemampuan untuk menghafal, tetapi tidak dapat memahami apa yang dia
hafal. Jika engkau melihat seorang berilmu yang tidak mampu memahami lebih dari apa
yang ia dengar, maka dia akan masuk ke dalam kelompok kedua ini. Tetapi, jika dia
mampu memahamai lebih dari apa yang ia dengar maka ia masuk dalam kelompok
pertama. KETIGA, tanah yang tidak mampu menumbuhkan rumput maupun menyimpan
air. Inilah permisalan manusia yang tidak memiliki kemampuan menghafal maupun
memahami, mengajarkan ilmu kepadanya justru menyia-nyiakan ilmu itu sendiri.
Bukankah seseorang yang memiliki tanah yang tidak mampu menumbuhkan rumput
maupun air tidak akan mengairi tanahnya ?! bukankah dia berpikir bahwa mengairinya
merupakan suatu perbuatan yang sia-sia ?! Begitu pula ilmu, seharusnya tidak ia ajarkan
kepada orang yang akan menyia-nyiakannya. Inilah sikap yang lebih utama.”
“Jika nafsu mengajakmu untuk memenuhi keinginannya, maka jangan kau katakan,
`Akan kupenuhi keinginannya sekali ini saja agar ia tidak terus-menerus menuntut
hatiku`. Sebab sekali kau penuhi keinginannya, maka dia akan memintamu untuk
memenuhi keinginannya yang lebih besar lagi”
“Jika engkau melihat seorang yang berilmu dapat memberikan manfaat dengan
ucapannya, tetapi perbuatannya tidak dapat diteladani, maka dia memiliki kekurangan.
Jika engkau melihat seorang penuntut ilmu mampu mengambil manfaat dari apa yang ia
dengar, tetapi tidak dapat belajar dari perbuatan (contoh-contoh) nyata, maka dia juga
memiliki kekurangan. Jika engkau melihat penuntut ilmu mampu memetik manfaat dari
ucapan gurunya dan tidak mampu belajar dari perilaku gurunya, maka lihatlah terlebih
dahulu bagaimana gurunya. Jika perilaku gurunya ternyata tidak ada yang dapat
dicontoh, maka pantaslah dia bersikap demikian. Dan jika ternyata perilaku sang guru
baik tetapi si murid yang tidak mampu mencontohnya, maka jangan anggap ia sebagai
muridnya”
“Dosa seseorang yang tidak mendermakan harta bukan pada tempatnya lebih banyak
daripada dia yang enggan mendermakan harta kepada orang yang berhak menerimanya”
“Barangsiapa menyimpan sesuatu yang ia tahu bahwa memginfakkannya lebih baik,
maka dia adalah orang yang mengutamakan dunia”
“Jika memandang orang-orang yang mengutamakan dunia akan menghapus rasa cinta
akhirat dalam hati, lalu bagaimana halnya dengan orang yang duduk dan bergaul dengan
mereka ?!”
“Barangsiapa meniggalkan sesuatu yang pasti demi sesuatu yang belum pasti, maka dia
adalah seorang yang sangat bodoh. Dan barangsiapa berpegang pada keraguan padahal
dia dapat berpegang pada sesuatu yang pasti, maka dia adalah seorang yang pandir
(bingung)”
“Topik pembicaraan seorang yang berilmu terhadap kaum mukminin awam hendaknya
mengacu pada tiga topik berikut, PERTAMA mengingatkan mereka akan berbagai
nikmat yang diberikan Allah. KEDUA mengajak mereka untuk selalu taat kepada Allah.
KETIGA menghimbau mereka untuk tidak bermaksiat kepada Allah. Seorang berilmu
yang berbicara kepada kaum awam di luar ketiga topik ini, maka dia adalah seorang
penebar fitnah”
“Rasa rakus kepada dunia timbul dari tiga hal, PERTAMA memandang indah dunia.
Inilah yang mendorong manusia untuk hidup selama-lamanya demi menikmati keindahan
itu. KEDUA penghormatan manusia kepada mereka yang berharta. Inilah yang
menyebabkan manusia suka berbangga dan bersaing harta. KETIGA prasangka bahwa
tanpa dunia dia tidak dapat hidup. Inilah yang menyebabkan manusia maenjadi kikir dan
takut miskin”
“Orang yang paling bodoh adalah dia yang pengetahuannya tentang keluasan rahmat
Allah justru membuatnya semakin berani bermaskiat kepada-Nya”
“Permisalan orang yang berbuat dosa dengan niatan untuk kemudian bertobat adalah
seperti orang yang mengotori tubuh dan pakaiannya denagn niat untuk mandi
setelahnya. Seharusnya dia tidak bersikap demikian, tetapi berusaha dengan sekuat
tenaga agar tubuh dan pakaiannya tidak kotor. Kemudian jika ternyata dia lalai dan
secara tidak sengaja mengotori tubuh dan pakaiannya, maka dia akan segera
membersihkannya”
“Persaudaraan di jalan Allah adalah ibarat sebuah pohon, dia perlu disiram. Saling
berkunjung merupakan air yang digunakan untuk menyiraminya. Tolong menolong dalam
perbuatan baik dan ketakwaan merupakan buahnya. Sebuah pohon yang tidak akan
disiram akan layu, dan yang tidak menghasilkan buah akan ditebang”
“Merendahkan diri ketika memiliki kedudukan tinggi, menampakkan kecukupan ketika
berada dalam kekurangan dan hidup sederhana ketika memiliki kekayaan, merupakan
wujud dari akhlak mulia”
Kamis, 22 Oktober 2015
Mutiara hikmah al imam al habib abdullah bin alawi alhaddad (sohibul ratib al haddad)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar