Kamis, 25 Januari 2018

BAGINDA NABI BESAR MUHAMMAD SAW, MENCERITAKAN TENTANG JASSASAH (MATA-MATA DAJJAL) DAN KEBERADAAN DAJJAL LA'NATULLOH YANG DI BELENGGU DENGAN KUAT DAN ERAT. KEDUA TANGANNYA TERIKAT SAMPAI LEHERNYA, DI ANTARA KEDUA LUTUTNYA SAMPAI KEDUA MATA KAKINYA DI BELENGGU DENGAN BESI. DAN TANDA - TANDA AKAN KEMUNCULANNYA DI AKHIR ZAMAN.

BAGINDA NABI BESAR MUHAMMAD SAW, MENCERITAKAN TENTANG JASSASAH (MATA-MATA DAJJAL) DAN KEBERADAAN DAJJAL LA'NATULLOH YANG DI BELENGGU DENGAN KUAT DAN ERAT. KEDUA TANGANNYA TERIKAT SAMPAI LEHERNYA, DI ANTARA KEDUA LUTUTNYA SAMPAI KEDUA MATA KAKINYA DI BELENGGU DENGAN BESI. DAN TANDA - TANDA AKAN KEMUNCULANNYA DI AKHIR ZAMAN.

Termaktub dalam kitab Al Jawahirul Lu'lu'iyyah Fii Syarhil Arba'inn Nawawiyyah hal. 85 - 86 dijelaskan sebagai berikut :

ومن مناقبه رضي ﷲ عنه أنَّ النبي صلیﷲ عليه وسلم حدث عنه علی المنبر قصۃ الجسَّاسۃ والدجال,وحاصلها أنَّ النبي صلی ﷲ عليه وسلم جَمَعَ الناس, فلما حضروا وقضی صلاته, جلس علی المِنۡبَر وهو يضحك,فقال : ((ليلزم كلّ إنسان مصلاه)) ثم قال : (( أتدرون لِمَ جَمَعۡتَكُمۡ ؟ )) قَلُوۡا : ﷲُ وَرَسُوۡلُهُ أَعۡلَمُ. قَالَ: (( وَﷲِ مَاجَمَعۡتَكُمۡ لِرَغۡبَۃِِ وَلَا لِرَهۡبَۃِِ, ولكن جمعتكم لأَنَّ تَمِيۡمََا الدَّاري كَانَ رَجُلََا نَصۡرَانِيََّا, فجَاء فبايع وَأَسۡلَم, وحدثني حديثََا وافق الذي كنتُ أُحَدِّثُكُمۡ به عنِ الۡمَسِيۡحِ الدَّجَّال. حدثني أنه رَكِبَ فِيۡ سَفِيۡيۡنۃ بحۡرِيه مع ثلاثين رَجُلََا من لخم وجذام, فلعب بهم الموجُ شَهۡرََا في الۡبَحۡرِ فأرسوا إلی جَزِيۡرۃ, أي قَاربوها, حيث تغرب الشمس,فَجَلَسُوا فِيۡ أَقۡرَبِ السَّفِيۡنَۃۡ فَدَخَلُوۡا الۡجَزِيۡرَۃَ دابَّۃُُ كَبِيۡرَۃٌ كَثِيۡرَۃُالشَّعۡر, لَا يَدۡرُوۡنَ مَاقبلها مِنۡ دُبُرِهَا مِنۡ كثرۃ الشعر, فقالوا : وَيۡلَكۡ مَاأَنۡتِ؟ قَالَتۡ: أنا الجَسَّاسَۃۡ, قالت : أيها الۡقَوم انطلقوا إلي هذا الرجل في الدِّيَر فإنه إلي خبركُم بالأشواق قال : فلما سمَّت لنا رجلاََ فَزَعۡنَا مِنهَا, فَانۡطَلَقۡنَا سِرَاعََا حَتَّی دَخَلۡنَا الدير, فَإِذَا فِيۡه أَعۡظَمُ إِنۡسَان رَأَيۡناَهُ خَلۡقََا وَأَشَدَّهُ وَثَاقَا,مَجۡمُوۡعَۃُُ يَدَاهُ إلی عُنُقَهُ,مَابَيۡنَ رُكۡبَتَيۡهِ إلی كَعۡبَيۡهِ بِالۡحَدِيۡد, قُلۡنَا : وَيۡلَكۡ مَا أَنۡتَ؟ قَال: قد قدرتُم علی خَبَري فَأَخۡبَرُوۡنِيۡ مَا أنۡتُمۡ؟ قالُوۡا: نَحۡنُ أُنَاسٌ مِنَ الۡعَرَب رَكِبۡنَا فِي سَفِيۡنۃِ بَحۡرِيَّۃ فلعب بنا الۡمَوۡجُ شَهۡرََا فَدَخَلۡنَا الۡجَزِيۡرۃ, فلقيتنا دَابَّۃ كَثيۡرۃ الشعر, فقالت : انا الجساسۃ, إعۡمَدُوۡا إلی هَذَا الدير . فأقۡبلنا إليۡك سِرَاعََا, فقال : أخبروني عَنۡ نَخۡلِ بَيۡسَان هل تثمر ؟ قلنا : نعم. قال : أما إنها يوشك - أي يقرب - ألّا تثمر. قال : أخبروني عَنۡ عَيۡنِِ زُغَرۡ هل في العين ماء؟ وهل يزرع أهلها بِمَاءِالۡعَيۡن ؟ قلنَا : نعم, هِيَ كَثِرَۃُ الۡمَاء وَأَهۡلُهَا يَزۡرَعُوۡنَ مِنۡ مَاءِهَا. قَال : أخۡبِرُوۡني عن نَّبِيِّ الۡأُمِّيّيۡنَ مَا فَعَلَ؟ قُلۡنَا : قدخَرجَ مِنۡ مكۃ ونزل بِيَثۡرِب, اسم للمدينۃ قبل النهي عنه, قال : أقاتلته العرب؟ قلنا: نعم. قال: كيف صنع بهم؟ فأخۡبرناه أنه قد ظهر علی من يليه من العرب وأطاعوه. قال: أما إنَّ ذلك خيرٌ لهم إن يطيعوه, وإني مخبركم عني. إني أنا المسيحُ, سُمِّيَ بذلك لأنه يَمسحُ الأرض في الۡمُدَّۃِ الۡيَسِيۡرۃ,وإنِّيۡ يوشك أنۡ يُوءۡذَنَ لِيۡ فِي الۡخُرُوۡجِ فَأخرج فأسِيۡرُ الۡأَرض,فلا أدَعُ قَرۡيَۃََ إلا هبطتها في أربعين ليلۃ, غير مكۃ وطيبۃ هُمَا محرمتان عَلَيَّ, أي مَمۡنُوۡعٌ مِن دُخُولِهِمَا كلتاهما, كلما أردتُ أن أدخلَ واحِدَۃََ منهما استقبلني مَلكٌ بِيدِه السَّيۡف صَلۡتََا, أي مَسۡلُوۡلََا, يصدّني عنهما. وإنَّ علي كُلِّ نقب,أي طريق منهما, ملاءكۃََ يَحۡرُسُوۡنَهُمَا. وطعن رسول ﷲ صلي ﷲ عليه وسلم بمخصرته في المنبر وقال: "هذه طيبۃ, هذه طيبۃ, هذه طيبۃ" يعني المدينۃ. " ألا هل كنتُ حدَّثتكم ذلك؟" قالوا : نعم. والمخصرۃ, مايتوكأ عليه كالعصاونحوها,ومايشير به الخطيۡب إذَا خاطب النَّاس.

(  أَلۡمَنقُول مِنۡ كتاب اَلۡجَوَاهِرُ اللُّوءۡلُوءِيَّۃُ فِيۡ شَرحِ الۡأَرۡبَعِيۡن النَّوَوِيَّۃ ص : ٨٥-٨٦ في الۡحديث السابع .للعلامۃ الفقيه محمد بن عبدﷲ الجرداني )  ( رواه مسلم(٢٩٤٢) ,وأبو داود(٤٣٢٦), والترمذي(٢٢٥٣), وابن ماجه (٤۰٧٤) وأحمد(٤١٨,٤١٧,٤١٣,٣٧٤,٣٧٣/٦).

Dan dari manaqibnya Shohabat Abi Ruqoyyah Tamim bin Aus Addaariy RA. Bahwasanya Rosululloh SAW di atas Mimbar menceritakan tentang kisah Jassasah (mata-mata dajjal) dan Dajjal.
Tatkala Rasulullah telah menyelesaikan shalatnya, beliau duduk di atas mimbar sambil tertawa, kemudian bersabda, ‘Hendaknya masing-masing orang tetap duduk di tempat shalatnya.’ Beliau melanjutkan, ‘Apakah kalian tahu kenapa aku mengumpulkan kalian?’ Mereka menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.’

Beliau bersabda, ‘Demi Allah, aku tidak mengumpulkan kalian untuk memberikan semangat, dan bukan untuk menakut - nakuti kalian. Aku mengumpulkan kalian karena Tamim Ad-Dari dulunya seorang Nasrani, kemudian ia datang berbai’at dan masuk Islam. Ia menceritakan kepadaku sebuah kisah yang sama seperti apa yang telah aku kisahkan kepada kalian tentang Dajjal.

Ia bercerita bahwa ia pernah mengarungi laut dengan kapan laut bersama 30 orang dari suku Lakham dan Judzam, kemudian mereka dipermainkan ombak selama sebulan di tengah laut, lalu mereka berlabuh di sebuah pulau di tengah laut hingga matahari akan terbenam.

Kemudian mereka duduk-duduk di perahu kapal dan masuk ke pulau itu. Lalu, sesuatu yang berambut lebat dan tebal menemui mereka. Mereka tidak mengetahui mana bagian depan dan mana belakangnya karena banyak rambutnya. Mereka bertanya, ‘Celaka, siapakah kamu?’ Ia menjawab, ‘Aku adalah Al-Jassasah (mata-mata).’ Mereka bertanya, ‘Apa itu Al-Jassasah?’ Ia menjawab, ‘Wahai kaum, pergilah ke pria yang berada di gua itu, ia ingin sekali mendengar kabar dari kalian.’

Tamim berkata, ‘Tatkala binatang tadi menyebutkan seorang pria kepada kami, kami pun takut kalau sekiranya pria itu setan. Kemudian kami bergegas pergi hingga memasuki gua itu. Ternyata di dalamnya ada seorang pria yang sangat besar. Kami belum pernah melihatnya, ia sedang di belenggu dengan kuat dan erat. Kedua tangannya terikat sampai lehernya, di antara kedua lututnya sampai kedua mata kakinya di belenggu dengan besi.

Lalu kami bertanya kepadanya, ‘Celaka, siapakah kamu?’ Dia menjawab, ‘Kalian telah mengetahui tentang aku, maka beritahukan siapakah kalian?’ Kami menjawab, ‘Kami adalah orang-orang dari bangsa Arab. Kami berlayar dengan menaiki sebuah kapal laut. Tiba-tiba kami dikejutkan oleh laut yang mengamuk, lalu kami dipermainkan ombak selama sebulan. Selanjutnya, kami mengungsi ke pulau kamu ini, lalu kami pun duduk di perahu kapan dan masuk pulau. Kemudian binatang berambut lebat dan tebal menemui kami, kami tidak tahu bagian mana depan dan mana belakangnya karena banyak rambutnya.

Lalu kami bertanya, ‘Celaka, siapa kamu ini?’ Ia menjawab, ‘Aku adalah Al-Jassasah,’ lalu kami bertanya, ‘Apakah Al-Jasssasah itu?’ Dia berkata, ‘Pergilah ke pria yang berada di gua itu karena ia ingin sekali mendengar kabar dari kalian.’ Lalu kami bergegas menuju anda, kami kaget setelah melihatnya dan merasa takut, siapa tahu itu adalah setan.’

Selanjutnya pria itu meminta, ‘Ceritakan kepadaku tentang pohon kurma Baisan!’ Kami balik bertanya, ‘Kabar mana yang ingin kamu ketahui?’ Ia menjawab, ‘Aku bertanya kepada kalian apakah pohon kurma tersebut sedang berbuah?’ Kami menjawab, ‘Ya’, Ia berkata, ‘Bukankah ia hampir tidak berbuah?’

Dia berkata, ‘Ceritakanlah kepadaku tentang danau Ath-Thabariyyah.’ Kami bertanya, ‘Kabar mana yang ingin kamu ketahui?’ Dia bertanya, ‘Apakah di dalamnya masih ada air?’ Mereka menjawab, ‘Airnya banyak.’ Dia berkata, ‘Bukankah airnya hampir kering?’

Pria itu meminta lagi, ‘Ceritakan kepadaku tentang mata air Zughar.’ Mereka menjawab, ‘Kabar mana yang ingin kamu ketahui?’ Dia bertanya, ‘Apakah di dalamnya masih ada air, dan apakah penduduk sekitarnya bercocok tanam dengan airnya itu?’ Kami menjawab, ‘Ya. Airnya banyak dan penduduk bercocok tanam dengan menggunakan airnya.’

Ia berkata, ‘Ceritakan kepadaku tentang Nabi yang ummi itu, apa yang telah dia lakukan?’ Mereka menjawab, ‘Nabi itu telah keluar dari Mekkah dan tinggal di Yatsrib (Madinah).’ Dia bertanya lagi, ‘Apakah orang Arab memeranginya?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Ia bertanya lagi, ‘Bagaimana ia memperlakukan mereka atau apa yang ia perbuat terhadap mereka?’ Kami pun menyampaikan bahwa nabi tersebut telah menundukkan orang-orang Arab yang mendatanginya dan mereka taat kepadanya.

Dia bertanya, ‘Apakah hal itu telah terjadi?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Ia berkata lagi, ‘Ingatlah bahwa sebaiknya mereka mematuhinya, dan aku memberitahukan kepada kalian tentang diriku, sesungguhnya aku adalah Al-Masih Ad-Dajjal, dan aku hampir diperbolehkan keluar (muncul). Aku akan muncul dan berjalan di muka bumi. Aku tidak membiarkan sebuah kampung kecuali aku menetap di dalamnya selama 40 malam, selain Mekkah dan Thaibah, karena keduanya diharamkan bagiku.

Setiap kali aku akan memasuki salah satunya, seorang malaikat akan menyambutku dengan pedang terhunus. Ia menghalangiku, dan pada tiap celah jalan-jalannya terdapat malaikat yang menjaganya.’”

Fathimah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda sambil beliau menusukkan tongkatnya di mimbar, ‘Inilah Thaibah itu, inilah Thaibah itu, inilah Thaibah itu –-yakni Madinah—-. Ingatlah, bukankah aku telah menyampaikan haditsku ini? Para sahabat menjawab, ‘Ya.’

Bahwasanya kisah yang disampaikan Tamim telah mencengangkanku. Ceritanya persis dengan kisah yang aku ceritakan kepada kalian, juga tentang Madinah dan Mekkah. Ketahuilah, sesungguhnya Dajjal itu berada di Laut Syam atau Laut Yaman! Tidak, tetapi dari arah timur dan beliau mengisyaratkan tangannya ke arah timur ."
وَاللّٰهُ سُبۡحَانَهُ وَتَعَالٰی أَعۡلَمُ بِالصَّوَاب.
Silahkan shere,
Semoga bermanfaat untuk kaum muslimiin di mana saja berada Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar