Selasa, 15 Desember 2015

UNTUNG NABIKU BUKAN ORANG WAHABI

UNTUNG NABINYA BUKAN ANDA!!
Untuk ANDA Yang Punya hobi Membid'ahkan dan
Menyesatkan

Beruntung sekali kita dijadikan ummat Nabi
Muhammad SAW. Nabi yang Rouuf, Nabi yang
Rohiim. Nabi yang punya misi rahmatan lil
'alamin. Nabi yang punya prinsip " Buat Mudah
jangan buat sulit!". "Gembirakan jangan kau
takut-takuti". "Dekati! Jangan buat lari!". "Yassiru
wa laa Tu'assiruu!", "Bassyiru wa laa
tundziru!" ....
Tak bisa dibayangkan jika Nabinya adalah ANDA,
golongan yang punya kebiasaan unik tapi sangat
tidak menarik, yaitu membid'ah-bid'ahkan,
menyesat-nyesatkan bahkan mengkafir-kafirkan
saudaranya sendiri. Coba lihatlah bagaimana
Rosululloh SAW memberikan contoh dalam
menyikapi hal-hal baru yang tidak beliau ajarkan
secara khusus.
Ya .... semua ini, hal-hal baru ini terjadi di zaman
Rasululloh SAW. Antara lain:
Pertama;
Bilal bin Robah setiap kali hadats beliau langsung
bersuci. Bilal juga selalu sholat dua roka'at
setiap selesai wudlu dan sehabis adzan. Hal ini
beliau lakukan berdasarkan pemikiran beliau
sendiri, inisiatifnya sendiri. Tidak ada petunjuk
khusus dari Rosululloh SAW.
Lalu bagaimanakah respon Rosululloh SAW ?
apakah Rosululloh berkata : "Hai Bilal engkau
telah membuat kreasi sendiri dalam ibadah.
Engkau telah berbuat bid'ah! Engkau telah sesat!
Nerakalah tempatmu!". Apakah Rosululloh SAW
berkata seperti itu?.
Sama sekali TIDAK, sekali lagi .... TIDAK!!.
Bahkan Rosululloh SAW memuji Bilal, "Engkau
mendahuluiku ke surga wahai Bilal !!!" .....
(diriwayatkan oleh Atturmudzi di dalam sunan, al-
Hakim dalam al-Mustadrok, al-Bayhaqi dalam
Syu'abul iman).
Beruntung sekali Bilal, karena ...... Nabinya
bukan ANDA!!!!! .....
Kedua;
Dalam sebuah kisah yang penuh dengan
patriotisme, Khubaib bin Adi al-Anshori
melakukan sholat dua rokaat sebelum dibunuh
oleh orang-orang qurays, hingga akhirnya
kematian syahid menjemputnya ditiang salib.
Sholat yang dilakukan oleh Khubaib bin Adi ini
kemudian menjadi tradisi yang dilakukan oleh
para sahabat yang dengan tabah menerima
kematian oleh kekejaman orang-orang kafir.
(silahkan lihat al-mu'jamul kabir atthabrani, juga
diriwayatkan al-Bukhori dan Ahmad)
Sholat dua roka'at yang dilakukan oleh Khubaib
muncul dari inisiatifnya sendiri, karena beliau
beranggapan sholat adalah ibadah yang paling
utama dan mulia. Beliau ingin akhir hayatnya
ditutup dengan sholat. Rasululloh SAW tidak
pernah memberi petunjuk khusus mengenai hal
itu, misalnya Rasululloh SAW memerintahkan
"Sholatlah dua roka'at sebelum engkau di bunuh
oleh orang-orang kafir!". Tidak! .... Nabi SAW
tidak mengajarkannya. Lalu apakah Rasululloh
SAW kemudian berkata seperti perkataan ANDA!
Apakah Nabi SAW menyesatkan Khubaib
sebagaimana ANDA menyesatkan saudara ANDA
sendiri! Apakah setelah Nabi mengetahui apa
yang dilakukan oleh Khubaib kemudian beliau
berkata "Khubaib telah sesat, ia telah berbuat
bid'ah!" ..... tidak! Sekali lagi Tidak! ....
Beruntung sekali Khubaib Bin Adi, karena .....
Nabinya bukan ANDA!!!
Ketiga;
Salah seorang sahabat anshor yang menjadi
imam di masjid Quba', setiap kali selesai
membaca surat al-fatihah beliau pasti membaca
surat al-ikhlas, baru kemudian beliau membaca
surat yang lain. Jadi surat apapun yang ia baca
dalam sholat pasti didahului dengan membaca
surat al-ikhlas. Hingga berita ini sampai kepada
Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bertanya
kepada sahabat yang menjadi imam itu, "Apa
yang mencegahmu memenuhi permintaan teman-
temanmu?, apa yang mendorongmu membaca
surat al-ikhlas itu setiap raka'at?". Sahabat itu
menjawab, "Sungguh aku mencintai surat itu".
Lalu Nabi SAW berkata, "Apa yang kau cintai
akan membawamu ke surga". (lihat fathul Bari
al-Hafidh ibnu Hajar dalam bab al-jam'u baina
suratain fir rok'ati)
Maa Syaa Allah .... inilah Nabiku, inilah Nabi
anda ... inilah Nabi kita.
Lihatlah!!! ..... Apakah Nabi langsung melotot
seperti ANDA sambil teriak, "SESAT KAU!!",
"BID'AH KAU!", "Engkau telah membuat hal-hal
baru dalam agama, engkau melakukan sesautu
yang tidak aku contohkan, yang tidak aku
ajarkan!!!" . "NERAKA TEMPATMU!!".
TIDAK! Sekali lagi TIDAKK! ... Maknyesss
Rasulullah SAW berkata "APA YANG ENGKAU
CINTAI MEMBAWAMU KE SURGA". Clepp ...
ademm
AH .... beruntung sekali sahabat itu, karena ....
NABINYA BUKAN ANDA !!!
Keempat;
Qotadah bin Nu'man, sebagaimana diceritakan al-
Hafidh ibn Hajar, setiap malam beliau
menghabiskan malamnya dengan mengulang-
ulang surat al-ikhlas di dalam sholat hingga
masuk waktu subuh. Hal ini kemudian dilaporkan
kepada Nabi. Dan bagaimanakah tangapan Nabi?
Apakah Nabi akan merespon seperti ANDA? .
Apakah Nabi mengatakan "jika itu baik pasti aku
lebih dulu mengerjakannya". Apakah Nabi
berkata, "Engkau melakukan ibadah tanpa contoh
dariku! Ibadahmu sia-sia! Bid'ah Kau! Sesat
kau! .... TIDAK !!! sekali lagi TIDAK !!!. Malah
sebaliknya Rasulullah SAW dengan lembut dan
motifasi yang tinggi beliau berkata " Demi Dzat
yang jiwaku berada dalam genggamannya, surat
al-Ikhlash itu sebanding dengan sepertiga al-
Qur'an".
Ah .... beruntung sekali sahabat Qotadah bin
Nu'man itu, karena .... NABINYA BUKAN ANDA!
Kelima;
Yang ini bahkan hingga sekarang kita lakukan
dan dilakukan oleh seluruh umat Islam di seluruh
penjuru dunia. Tak terkecuali ANDA yang hobi
membid'ahkan.
Sebelum peristiwa ini terjadi, ketika para sahabat
ketinggalan jama'ah, mereka akan bertanya
sudah raka'at keberapakah Nabi ?, kemudian
mereka akan takbir dan melakukan gerakan-
gerakan yang tertinggal hingga ketika sudah
sama gerakan dan raka'atnya baru mereka
mengikuti gerakan imam. Sehingga jama'ah
terlihat kurang teratur. Ada yang masih berdiri,
ada yang masih ruku', ada yang sujud, dan lain
sebagainya. Hingga suatu hari datanglah Mu'adz
bin Jabal yang terlambat jama'ah. (diriwayatkan
oleh imam Ahmad dan Abu Dawud)
Mu'adz bin jabal langsung mengikuti gerakan
Nabi, dan setelah salam beliau menambah
raka'at yang tertinggal. Hal ini ia lakukan
semata-mata karena kecintaannya pada
Rasulullah SAW. Beliau tidak mau ketinggalan
lebih banyak lagi, beliau ingin gerakannya sama
dengan gerakan imam dalam hal ini Rasulullah
SAW.
Lalu bagaimanakah Rasulullah SAW menyikapi
tindakan Mu'adz bin Jabal tersebut, yang sama
sekali belum pernah diajarkan oleh Rasulullah
SAW. Bahkan berbeda dengan sahabat-sahabat
yang lain. Apakah Nabi SAW mengatakan seperti
perkataan ANDA, " Engkau melakukan ibadah
menurut kreasimu sendiri! Ibadahmu sia-sia!
Bid'ah Kau! Sesat kau! .... TIDAK !!! sekali lagi
TIDAK !!! bahkan Rasulullah SAW kemudian
berkata, " sesungguhnya Mu'adz telah membuat
satu jalan (cara) baru untuk kalian, lakukanlah
seperti yang dilakukan oleh Mu'adz!" . dan hingga
sekarang kita melakukan apa yang dilakukan oleh
Mu'adz bin Jabal. ALHAMDULILLAH
Beruntung sekali Mu'adz Bin Jabal karena
disetiap gerakan yang dilakukan oleh makmum
masbuq mulai saat itu hingga hari qiyamat,
Mu'adz bin Jabal mendapat bagian pahalanya,
karena ia lah yang memulai cara yang baik itu.
Dan beruntung sekali, karena ........... Nabinya
bukan ANDA!!!
Sebenarnya masih ada ke enam, ke tujuh, ke
delapan ... dan seterusnya. Anda bisa
mencarinya sendiri, bukankah anda adalah
kelompok yang paling ngerti hadits Nabi Kami
Saudaraku ... anda yang ngaku paling ngerti
sunnah ! bukankah sikap Nabi SAW di atas juga
sunnah? Bukankah perkataan Nabi SAW pada
Bilal bin Rabah, Ucapan Nabi SAW pada sahabat
Anshar, perkataan Nabi SAW pada Qotadah,
perkataan Nabi SAW pada Mu'adz, bukankah
ucapan-ucapan seperti itu juga sunnah.
Bukankah banyak sunnah-sunnah yang membuat
sejuk, membuat tentram, membuat damai,
memberi motifasi? .... tapi entahlah mengapa
anda hanya berkutat pada sunnah sekitar celana
dan janggut saja. Anda terlalu serius pada hadits
kullu bid'atin dlolalatun hingga lupa ada hadits
man sanna sunnatan hasanatan . eh ... maaf
saya sudah suul adab, menjelaskan sunnah pada
antum. Bukankah antum yang lebih faham
sunnah.
Tapi ... ya sudahlah ! teruskan saja membid'ah-
bid'ahkan, menyesatkan-nyesatkan, mengkafir-
kafirkan. Kami akan tetap bahagia dan terima
kasih untuk anda, karena anda kami bisa lebih
bersyukur .... KARENA ALHAMDULILLAH, ......
NABI KAMI BUKAN ANTUM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar