Jumat, 29 Desember 2017

AGAR TERLINDUNGI DARI PEMBEGALAN


HABIB AHMAD BIN NOVEL BIN SALIM BIN JINDAN berkata:
"Hari ini lagi marak yang namanya pembegalan, Sebenarnya sederhana, antum hanya lupa sama adabnya Nabi Muhammad SAW lupa sama sunnahnya Nabi Muhammad SAW lupa sama amalannya Nabi Muhammad SAW,

Jika antum mengamalkan amalan dari Nabi Muhammad SAW insyaAllah bisa melindungi antum dari permasalahan ini.

Nabi mengajarkan kita jika keluar rumah, sebelum keluar shalat sunnah dua rakaat terus baca do’a diajarin do’anya sama Nabi Muhammad SAW terus pamitan kepada orang tua, minta do’a sama orang tua kita dititipin oleh orang tua kepada Allah sWT,

Sebelum keluar rumah sedekah dulu, keluar dari rumah diawali pakai kaki kiri sambil baca do’a BISMILLAH TAWAKKALTU ‘ALALLAH WALA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAH
Antum akan dijaga oleh Allah SWT sampai antum pulang ke rumah.

Nggak ada yang bakal mengganggu antum, ini bukan ane yang bilang namun ini asuransi dari Nabi Muhammad SAW.

Antum sedekah pagi-pagi sebelum jalan, yah Nabi bilang tidak akan ada musibah yang menimpa antum, Nabi SAW bersabda “ Bala/musibah tidak akan melangkahi sedekah yang dikeluarkan”.
Orang yang terpimpa bala/musibah tau gara-gara apa? Karena Tidak sedekah,

Jika kita melihat hal-hal yang tidak kita sukai di hadapan kita yah kita Tawakkal kepada Allah dan baca do’a yang diajarkan oleh Nabi, maka pulang –pergi dijaga oleh Allah SWT.

Begitu sampai rumah syukur kepada Allah. Ucapkan “Alhamdulillah.. selamat sampai di rumah” terus masuk rumah paki kaki kanan ucapkan salam sama keluarga lalu baca ayat kursi, udah Itu aja.

Ringan nggak kira-kira? Ini amalan yang ringan cuman kalu disepelekan datang bala yang kayak begini namun kalau kita amalkan maka kita akan dijaga oleh Allah SWT. Yah jadikan ini perisai buat kita. —

Allahuma sholi 'ala sayidina Muhammad nabiyil umiyi wa 'ala 'alihi wa shohbihi wa salim

UMUR UMAT ISLAM KURANG LEBIH 1500 TAHUN.....AL HADITS...WALLOHU A'LAM

                        Segaladan puji hanyalah bagi ALLAH yang Maha Suci dan Maha Agung. Satu-satunya Tuhan yang harus disembah. Tidak ada sekutu bagi ALLAH sang penguasa alam ghaib, DIA pemilik  segala rahasia dan di tangan ALLAH langit dan bumi. Salam dan selawat senantiasa tercurah kepada insan utama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pemimpin kaum mukmin.

1. Al Hafidz Ibnu Hajar

Umur umat Yahudi = umur umat Nasrani + umur umat Islam.

Umur umat Yahudi sejak diutusnya Nabi Musa AS hingga diutusnya Nabi Isa AS adalah 1500 tahun. Umur umat Nasrani sejak diutusnya Nabi Isa AS hingga diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah 600 tahun. Sehingga:

Umur Yahudi = Umur Nasrani + Umur Islam

1500 tahun = 600 tahun + 900 tahun

Ibnu Hajar mengatakan adanya tambahan 500 tahun sesuai hadis marfu dari Sa’ad bin Abu Waqqash bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya saya berharap agar umatku tidak akan lemah di depan Tuhan mereka dengan mengundurkan (mengulurkan) umur mereka selama setengah hari. Kemudian Sa’ad ditanyai orang: Berapakah lamanya setengah hari itu? Sa’ad menjawab: “Lima ratus tahun” [hadits shahih riwayat Ahmad, Abu Dawud, Al Hakim, Abu Nu’aim dan disahihkan oleh Al Albani]

Jadi total umur Islam menurut Ibnu Hajar adalah 900 + 500 tahun = 1400 tahun lebih, belum termasuk tambahan (karena tidak mungkin umur itu bernilai genap)

Jika sekarang tahun 1436 H (2015 M), berarti sudah melewati lebih dari 1400 tahun itu. Sedangkan tambahan yang dimaksud itu mungkin adalah umur Nabi Muhammad SAW, karena Islam adalah agama yang dibawa oleh Beliau. Juga ditambah dengan 13 tahun karena awal penulisan tahun Hijriah dimulai pada saat Rasulullah SAW hijrah ke Madinah dan 13 tahun adalah ketika beliau di Makkah.

Sehingga umur Islam adalah:

1400 + 63 (umur Nabi) + 13 (tahun sebelum hijrah) = 1476 tahun

 Jika dikurangi dengan masa kita hidup ini yaitu 2015 M (1436 Hijirah), berarti 1476 – 1436 = 40 tahun, thus, 40 tahun adalah sisa umur umat Islam dari hari ini.”
Apakah pada tahun 2055 M Islam sudah hilang dari muka bumi? Hanya ALLAH yang mengetahuinya

2. Imam Ibnu Rajab Al Hanbali

Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya masa menetap kamu dibandingkan dengan umat-umat yang telah berlalu adalah seperti jarak waktu antara salat Ashar hingga terbenamnya matahari (HR. Imam Bukhari). Menurut Ibnu Rajab, “umat-umat yang telah berlalu” itu adalah umat Nabi Musa AS (Yahudi) dan umat Nabi Isa AS (Nasrani).

Imam Ibnu Rajab Al Hanbali meletakkan keseluruhan masa dunia adalah seperti satu hari penuh dengan siang dan malamnya. Imam Ibnu Rajab Al Hanbali menjadikan waktu umat-umat terdahulu dari masa Nabi Adam hingga Nabi Musa seperti waktu satu malam dan waktu itu adalah 3000 tahun. Kemudian beliau menjadikan masa umat-umat yahudi, nasrani dan Islam adalah seperti waktu siang dari hari tersebut, maka berarti waktu itu juga 3000 tahun.

Imam Ibnu Rajab Al Hanbali menafsirkan hadis Bukhari lainnya bahwa masa-masa amaliah umat Nabi Musa AS hingga datangnya Nabi Isa AS seperti setengah hari pertama, dan masa amaliah umat Isa adalah seperti waktu salat Zuhur hingga salat Ashar, dan masa amaliah umat Islam adalah seperti sesudah salat Ashar hingga terbenamnya matahari.

Jadi perhitungan menurut Ibnu Rajab itu sebagai berikut:

• Masa umat-umat Adam hingga Musa = satu malam penuh = 3000 tahun

• Masa umat-umat (yahudi – nasrani – Islam) = satu siang penuh = 3000 tahun

• Umur Yahudi = setengah hari dari siang tersebut = ½ dari 3000 = 1500 tahun

• Umur Nasrani = mengikuti hadis Muslim dari Salman al Farisi yaitu = 600 tahun

Maka umur umat Islam adalah 1500 – 600 = 900 tahun. Kemudian 900 tahun ini ditambahkan lagi 500 tahun (setengah hari akhirat) (lihat: hadits dari Saad bin Abu Waqash riwayat Abu Dawud).

Thus, umur Islam adalah 900 + 500 = 1400 tahun, belum termasuk tambahan tahun. Namun beliau tidak menyebut berapa tahun tambahannya.

Perhitungan ini sama dengan method yang digunakan oleh Ibnu Hajar.
Perihal Khilafat Ummah:Dari Nukman bin Basyir, katanya, ‘Suatu ketika kami sedang duduk2 di Masjid Nabawi dan Basyir itu seorang yg tidak banyak bercakap.Datanglah Abu Saklabah lalu berkata ” Wahai Basyir bin Saad, adakah kamu hafaz hadis Rasulullah tentang para pemerintah?’

Huzaifah RA lalu segera menjawab.” Aku hafal akan khutbah Rasulullah SAW itu.” Maka duduklah Abu Saklabah Al Khusyna untuk mendengar hadis berkenaan.

Maka kata Huzaifah RA, Rasulullah SAW telah bersabda. “Telah berlaku Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah Zaman Kenabian sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat zaman itu seperti yg Dia kehendaki.

”Kemudian belakulah zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan sepertimana Zaman Kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya.

Lalu berlakulah zaman raja-raja yang zalim ( malikun a’adhun/zaman kesultanan ). Berlakulah zaman itu seperti yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya pula.

Kemudian berlakulah zaman penguasa diktator (mulkan jabbariyan/penguasa yang memaksakan ideologi yang bukan ideologi islam, dan hukum yang bukan dari hukum islam) dan berlakulah zaman itu seperti mana yang Allah kehendaki.

Kemudian berlakulah pula zaman kekhalifahan yang berjalan di atas cara hidup Zaman Kenabian.”

Kemudian Rasulullah SAW pun diam.

(Hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal di dalam kitabnya Musnad Al Imam Ahmad bin Hanbal, Juzuk 4, halaman 273.Juga terdapat dalam kitab As-Silsilatus Sahihah, Jilid 1, hadis nombor 5.]

1. Zaman Kenabian (Nubuwwah) dan rahmat
2. Zaman Khulafaurrasyidin dan rahmat
3. Zaman pemerintahan raja-raja yang zalim (kerajaan-kerajaan Islam)
4. Zaman penguasa diktator pembawa fasad dan kegelapan
5. Zaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara hidup zaman kenabian yakni zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa.

Zaman Nubuwwah (Kenabian) dan Zaman Khulafaurrasyidin. Zaman ini adalah zaman pemerintahan di bawah Rasulullah dan zaman pemerintahan di bawah khalifah 4 (Sayyidina Abu Bakar as Siddiq, Sayyidina Umar al Faruq, Sayyidina Utsman bin Affan, dan Sayyidina Ali). Dua zaman pertama ini mempunyai banyak kesamaan, dan dikenal juga sebagai Zaman Ummah Awwal.

Telah berkata akan Imam Malik RA:

لان يصليها أخري هذه الأمه إلا ما أصلها أولها

Lan yusliha akhiri hazihi ummah illa ma aslaha awwaluha

“Tidak akan sekali-kali dipulihkan akan ummat yang akhir ini melainkan kembali kepada cara pemulihan ummat yang terdahulunya (Para Sohabah RA) [ash-Shifaa of Qaadee ‘Iyyaadh, (2/676)]

Perihal Umur Ummah:

Perihal umur umat Nabi SAW. 3 pendapat dari ulama-ulama yang terkenal dalam ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yaitu dari:1. Al Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dari Mazhab Syafi’i
2. Jalaluddin As Suyuthi (Imam Suyuthi)
3. Imam Ibnu Rajab al HanbaliKita menganggap pendapat mereka bertiga sangat rasional, sehingga sebagaimana tujuan para Imam itu  menyeru kepada manusia agar senantiasa bersiap diri dan mengerjakan amal ibadah yang banyak, maka  demikian pula halnya dengan kita yang berharap agar manusia yang tertidur kembali terjaga, agar manusia  yang lalai dalam agamanya menjadi kembali kepada sunnah Rasulnya, dan agar kita mati dan menghadap  ALLAH subhanahu wa ta’ala dalam keadaan ridha dan diridhai.AL HAFIDZ IBNU HAJARHadits riwayat Al Bukhari yang artinya:

Perumpamaan kaum Muslimin dan Yahudi serta Nasrani, seperti perumpamaan seorang yang mengupah satu kaum (Yahudi) untuk melakukan sebuah pekerjaan sampai malam hari, namun mereka melakukannya hanya sampai tengah hari. Lalu mereka pun berkata, “Kami tidak membutuhkan upah yang engkau janjikan pada kami, dan apa yang telah kami kerjakan, semuanya bagi-mu”.

Ia pun berkata, “Jangan kalian lakukan hal itu, sempurnakanlah sisa waktu pekerjaan kalian dan ambillah upah kalian dengan sempurna”.

Mereka (Yahudi) pun menolak dan meninggalkan orang itu. Maka orang itu mengupah beberapa orang (Nasrani) selain mereka (Yahudi), ia berkata: “Kerjakanlah sisa hari kalian dan bagi kalian upah yang telah aku janjikan untuk mereka (Yahudi)”.

Sehingga ketika tiba waktu sholat Ashar, mereka (Nasrani) berkata, “Ambillah apa yang telah kami kerjakan untukmu dan juga upah yang engkau sediakan untuk kami.”

Orang itu berkata, “Sesungguhnya sisa waktu siang tinggal sedikit.”

Mereka (Nasrani) tetap menolak, sehingga orang itu mengupah satu kaum yang lain (Muslimin) untuk melanjutkan pekerjaan sehingga selesai sisa hari mereka (Nasrani).

Maka kaum itu (Muslimin) pun bekerja pada sisa hari mereka (Nasrani), yaitu sehingga terbenamnya matahari dan mereka pun mendapat upah yang sempurna yang dijanjikan kepada dua kelompok sebelumnya.

Seperti itulah perumpamaan mereka (Yahudi dan Nasrani) dan perumpamaan apa yang kalian (Muslimin) terima pada cahaya (hidayah) ini.

(HR Al Bukhari. Lihat Fathul-Kabir juz V hlm. 202 no: 5728)

Adapun penjelasan hadits ini menurut Al Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani: “Para Ahli Naql telah sepakat bahwa masa (umur) bangsa Yahudi–sejak diutusnya Musa as–sampai diutusnya Muhammad saw adalah lebih dari 2000 tahun. Dan umur Nasrani dari jumlah itu sebanyak 600 tahun. Satu pendapat mengatakan lebih sedikit dari itu” (Fathul-Barri juz IV hlm. 449)

Bagaimana Jika Umur Umat Islam Sudah Berakhir?

Setelah umur umat Islam berakhir (ditandai dengan wafatnya Nabi Isa Al-Masih), maka setelah itu kita orang Islam masih hidup. Ada yang mengatakan selama 40 tahun lagi. Namun selama itu tidak ada lagi mualaf, artinya, tidak ada lagi orang yang diterima masuk Islam, dan tidak ada lagi tobat yang diterima karena pada akhir Umur Umat Islam itu matahari akan terbit dari arah Barat. Kemudian manusia akan kembali kepada kekafiran dan kemunafikannya, bahkan lebih merajalela lagi

Minggu, 24 Desember 2017

CARA MUDAH MEMBUKA MATA BATIN SECARA MANDIRI

Sebagian orang, tentu saja tertarik dengan membuka mata batin. Saat mata batin terbuka, ia akan memiliki kepekaan terhadap dunia gaib. Bisa berkomunikasi dengan makhluk halus, melihat jin, dan bisa merasakan keberadaan energi tertentu. Namun, tidak sedikit juga orang yang ingin membuka mata batin hanya sekadar agar memiliki intuisi yang tajam.

Karena sebagian orang tak siap untuk terbuka tabir mata batinnya untuk masuk dalam dunia gaib. Dan mereka lebih memilih agar dipertajam intuisi yang ada di dalam dirinya. Memang, ketika intuisi ini tajam, ia bisa tahu hal-hal di luar dari dirinya. Bisa juga bisa peka terhadap sesuatu yang akan terjadi, memiliki firasat yang tajam sehingga bisa menuntunnya ke arah yang sesuai dengan impiannya. Harapannya bisa tercipta ketika daya mata batinnya memberikan petunjuk.

Ya, orang yang terbuka mata batinnya, ia akan lebih mudah peka terhadap hal-hal di luar jangkauannya. Akan mudah pula menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapinya. Namun, tahukah Anda bagaimana cara membuka mata batin yang mudah?

Sesungguhnya, tidak ada yang mudah di dunia ini, apalagi instan. Pada dasarnya, mudah atau tidaknya bergantung pada usaha dan cara pandang Anda. Ketika Anda berpikir bahwa cara membuka mata batin itu mudah, maka jadilah mudah. Begitu juga sebaliknya.

Sama halnya jika Anda ingin menjadi kaya. Lalu mindset Anda terprogram bahwa begitu mudah untuk mendapatkan kekayaan, maka jadilah mudah. Dan sebaliknya. Dalam tulisan ini, saya akan membagikan Anda bagaimana cara membuka mata batin yang begitu mudahnya. Meski Anda bukanlah seorang yang peka terhadap energi, Anda tak tahu dunia spiritual, supranatural, atau metafisika, Anda pun bisa.

Siapa pun Anda yang masih merasa awam, maka sangat bisa membuka mata batin. Dengan syarat, lakukan persis seperti apa yang akan saya jelaskan nantinya. Dan ingat, tetap laksanakan dengan penuh keyakinan serta kemantapan hati. Karena kedua hal itu sangat mempengaruhi keberhasilan.

Apabila ketika Anda melakukannya ada sedikit keraguan, maka sia-sialah usaha Anda. Untuk itu, perlu tanamkan niat terlebih dulu dengan benar agar usaha Anda bisa tercapai dalam membuka mata batin. Jika muncul keraguan, maka segera tepislah dan usirlah keraguan itu. mantapkan hati dan yakinkan diri Anda.

Sejatinya, begitu beragam teknik membuka mata batin. Mungkin saja apa yang saya ajarkan ini bisa berbeda dengan paranormal lain atau pakar lain. Karena setiap bidang keilmuan kami pun bisa juga berbeda. Berhubung saya mendalami keilmuan tentang energi dan juga ilmu hikmah, maka saya padukan keduanya.

Lebih tepatnya, saya akan mengajarkan dua cara, yaitu yang murni dari energi alami. Hal ini bisa Anda lakukan bagi yang beragama selain Islam. Atau bagi Anda yang Islam pun boleh melakukannya. Dan yang kedua, saya ajarkan dengan cara menggunakan dasar ilmu hikmah, yaitu berupa bacaan yang bersumber dari syariat Islam.

Lalu, apakah orang non-Islam juga boleh melakukan cara yang kedua? Ya, tentu saja boleh. Karena pada dasarnya, Islam adalah rohmatal lil’alamin. Rahmat bagi seluruh alam semesta. Siapa pun Anda boleh menggunakannya selama hal itu nyaman untuk Anda.

Sekarang saatnya bagi saya untuk menjelaskan tata cara membuka mata batin dengan energi alam. Anda akan saya ajak untuk bermeditasi. Karena cara inilah yang sangat mudah dilakukan. Simak baik-baik dan lakukan sesuai dengan langkah-langkahnya:

Lakukan pada tengah malam pukul 12.00. Boleh kurang atau lebih. Bisa Anda kira-kira waktu tengah malam itu seperti apa. Waktu ini paling bagus karena kondisinya tenang, hening, dan sunyi.Pakailah pakaian yang longgar. Intinya agar Anda nanti tetap nyaman saat melakukan meditasiAnda bisa melakukannya sambil duduk bersila di lantai. Punggung tegak lurus dan jangan bersandar. Letakkan kedua tangan di atas lutut dengan posisi tangan terbuka ke atas sambil mempertemukan jari telunjuk dan ibu jari.Berdoalah terlebih dulu kepada Tuhan agar proses meditasi nantinya bisa berjalan dengan lancar. Niatkan dalam diri Anda untuk membuka mata batin. Anda bisa niat seperti ini, “Ya Tuhan, tuntunlah untuk membuka mata batinku.”Ucapkan dengan setulus dan sepenuh hati.Lalu, tariklah nafas lewat hidung sedalam-dalamnya dengan tidak memaksa. Tahan beberapa saat dan selama mungkin sesuai dengan kemampuan Anda. Kemudian hembuskan perlahan lewat mulut. Lakukan selama 3 x berturut-turut. Tarikan nafas Anda sambil diniatkan untuk menarik energi alam semesta dan menghimpunnya di dalam diri Anda. Dan saat mengeluarkan nafas sambil niatkan membuang seluruh energi negatif atau energi kotor dari dalam diri Anda.Saat hembusan yang terakhir pejamkan mata Anda. Dan bernafaslah seperti biasa. Amati keluar masuknya nafas Anda. Rasakan aliran energi dalam tubuh Anda. Mungkin Anda merasakan sensasi tertentu di bagian tertentu tubuh Anda. Biarkan itu terjadi.Pusatkan konsentrasi Anda pada cakra ajna (mata ketiga). Rasakan adanya aliran energi pada mata ketiga Anda. Bayangkan ada cahaya berwarna putih yang berada tepat di depan mata ketiga Anda. Cahaya itu secara perlahan membersihkan cakra ajna yang belum aktif.Rasakan aliran energi pada cakra ajna Anda. Rasakan pula bahwa mata ketiga Anda sudah aktifApa yang terjadi pada Anda saat melakukan meditasi, biarkan saja. Bisa saja, karena Anda cukup peka, bisa masuk ke dimensi lain. Namun, hal itu tidaklah jadi soal. Jangan takut dan khawatir. Anda tetap bisa mengendalikan diri Anda. Andalah yang sepenuhnya menguasai diri AndaJika Anda sudah merasa cukup, maka Anda bisa mengakhiri meditasi. Secara perlahan, masuki kesadaran Anda dan buka mata Anda. Ucapkan syukur

Cara di atas bisa Anda lakukan beberapa kali sehingga Anda yakin sudah benar-benar merasa mata batin Anda sudah terbuka. Lalu, bagaimanakah cara mengetahui mata batin sudah terbuka? Mudah saja. Anda hanya merasakannya saja.

Misalnya saja Anda sudah bisa merasakan hal-hal di luar diri Anda. Entah merasakan ada yang aneh pada diri Anda. Apakah Anda semacam memiliki intuisi yang lebih peka, bisa melihat atau merasakan keberadaan makhluk halus, dan sebagainya. Intinya, Anda rasakan saja perubahan di dalam diri Anda secara setiap saat.

Ketika Anda sudah merasa terbuka mata batinnya, Anda bisa memperkuat mata batin Anda dengan cara meditasi yang sama. Hanya saja niatnya diganti dengan menguatkan mata batin. Redaksi kata-kata bisa Anda ubah sendiri sesuai dengan kenyamanan Anda.

Nah, sekarang saatnya bagi Anda yang beragama Islam untuk membuka mata batin. Saya tidak mengajarkan meditasi kali ini. Meskipun tata caranya bisa dilakukan dengan meditasi. Dalam hal ini, saya akan memberi amalan kepada Anda doa membuka mata batin.

Doa ini sangat mudah dan pendek sehingga bisa Anda hafalkan. Sejatinya, ada beberapa doa yang bisa digunakan untuk membuka mata batin. Namun, saya hanya akan mengajarkan Anda pada satu jenis doa agar energinya bisa lebih fokus. Berikut ini doa yang bisa Anda ucapkan untuk membuka mata batin Anda.

“Bismillahi Rokhmatal Ghoiba Wassamawati Wal Ardhy, Allahumma Juz ‘Alaikal Bashor”.

Itulah bacaan singkat untuk membuka mata batin. Lalu, bagaimanakah cara melakukan amalannya? Inilah tata caranya:

Lakukan usai sholat fardhu (sholat wajib)Bacalah basmalah terlebih dulu lalu niatkan diri Anda. Anda bisa meniatkan sebagai berikut, “Ya Allah, atas ridho-Mu bukalah mata batinku.”Bacalah syahadat dan shalawat masing-masing 3 xBaca juga alfatihah 1 xLalu, bacalah amalan tersebut 11 xJika Anda sedang menstruasi (bagi wanita), Anda bisa menggantinya pada pagi hari dan sore hari dengan bacaan 11 x. Caranya sama, dimulai dari niat, baca syahadat, shalawat, dan fatihah (niatkan sebagai dzikir). Karena orang menstruasi dilarang baca Al-Quran.

Ketika Anda rutin melakukannya, maka Anda pun bisa membuka mata batin Anda secara mandiri. Oh ya, Anda pun bisa memadukannya dengan meditasi di atas. Justru, ketika Anda juga bermeditasi, maka kemudahan dalam pembukaan mata batin Anda akan segera terwujud.

Dan ingat, ketika mata batin Anda sudah terbuka, secara otomatis indra keenam Anda pun telah aktif. Sehingga gunakan untuk tujuan yang positif dan tidak bertentangan dengan hati nurani Anda. Tidak merugikan diri sendiri, lingkungan, dan orang lain.

Tapi tunggu dulu, selain Anda melakukan tata cara di atas, Anda pun bisa menggunakan cara lain yang lebih praktis lagi, yakni dengan melakukan aktivasi cakra. Salah satu fungsinya untuk mengaktifkan cakra ajna. Cakra inilah yang berperan penting untuk mengaktifkan mata ketiga atau indra keenam Anda.

Ketika Anda memadukannya dengan meditasi, maka hasilnya bisa lebih cepat dan luar biasa dahsyat. Anda bisa membaca informasinya lebih jelasnya lagi tentang Aktivasi Cakra Spiritual. Anda pun akan tahu secara gamblangnya bagaimana cara praktis untuk membuka mata batin Anda dengan sangat mudah.

Cara membuka mata batin

Dalam ilmu kejawen Islam, mata batin (atau sering disebut pula mata ketiga, indra ke enam, otak tengah, trawangan, telepati, atau kemampuan indigo) adalah suatu kemampuan yang sejatinya dimiliki oleh semua manusia. Bagi seseorang yang dikaruniai Alloh, tanpa ritual tanpa puasa, mata batin biasanya sudah dapat digunakan atau terbuka dengan sendirinya semenjak ia dilahirkan. Namun, bagi kebanyakan orang, mata batin biasanya secara alami masih dalam keadaan tertutup, sehingga jika ingin menggunakannya, kita harus melakukan ritual dan doa tertentu untuk membuka mata batin. Bagaimana cara membuka mata batin tersebut dengan cepat dan mudah, sendiri tanpa bantuan orang lain dengan ritual dan doa tersebut? Simak uraiannya berikut ini. Cara Membuka Mata Batin Membuka mata batin adalah perkara gaib yang sebetulnya tidak menyalahi ajaran agama apapun, baik Islam, Kristen, Hindu, maupun Budha. Melakukan pembukaan mata batin justru dianggap bisa mempertebal tingkat keimanan kita kepada Yang Maha Kuasa karena kita jadi bisa melihat alam ghaib yang selama ini tertutup oleh dinding yang tebal. Adapun jika Anda berpikir untuk berusaha membuka mata batin, berikut ini saya telah tuliskan 3 tahapan yang harus Anda lakukan dalam cara membuka mata batin dengan mudah tanpa bantuan orang lain. 1. Membuka Mata Batin dengan Puasa Weton Puasa weton adalah puasa yang dilakukan pada weton  atau hari kelahiran Anda sendiri. Jika Anda lahir di hari Sabtu Pahing, maka setiap hari tersebut Anda harus melakukan puasa sama seperti puasa pada umumnya.  Untuk memulai puasa weton, Anda harus membaca doa niat saat hendak makan sahur. Niat terjemahannya kurang lebih sebagai berikut : “Hamba niat berpuasa hari ini sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan anugerah dan rahmat yang Engkau karuniakan pada hamba”. Selama berpuasa, jagalah mulut agar tidak mengucapkan hal yang tak penting, jagalah telinga agar tidak mendengarkan suara yang negatif, jagalah mata dari sesuatu yang dapat menimbulkan nafsu dan dosa, serta jaga hati dan pikiran Anda agar selalu berdzikir dan dekat dengan-Nya. Puasa weton memang terasa berat, tapi memang inilah yang disebut dengan olah batin. Supaya puasa bisa terasa lebih ringan, hindarilah keramaian, lebih baik Anda menyendiri dulu, sendiri di kamar yang sepi. 2. Membuka Mata Batin dengan Sedekah Weton Selain berpuasa, untuk dapat menerapkan cara membuka mata batin, Anda juga diwajibkan untuk melakukan sedekah weton. Sedekah weton adalah sedekah yang dilakukan pada weton Anda dengan cara memberikan uang sebesar nominal jumlah hitungan weton kepada kaum yang membutuhan seperti fakir miskin, janda tua, anak yatim, dan lain sebagainya. Misal, Anda lahir di hari Sabtu Pahing, maka jumlah uang yang harus Anda sedekahkan adalah 18, karena Sabtu=9 dan Pahing=9.  Maksud dari sedekah 18 berarti Anda harus menyedekahkan uang dengan nominal minimal Rp. 18, bisa Rp. 180, Rp. 1.800, Rp. 18.000, Rp. 180.000, dan seterusnya sesuai dengan kemampuan diri Anda.

Hari  = Senin : 4, Selasa : 3, Rabu : 7, Kamis : 8, Jumat : 6, Sabtu : 9, dan Minggu : 5 Pasaran = Pon : 7, Wage : 4, Kliwon : 8, Legi : 5, dan Pahing : 9

Pada saat Anda akan memberikan sedekeh, bacalah doa niat dalam hati. Doanya sebagai berikut : “Hamba niat menyedekahkan uang sejumlah (sebutkan nominalnya) pada hari ini sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan anugerah dan rahmat yang Engkau karuniakan pada hamba”. 3. Membuka Mata Batin dengan Mandi Suci Setelah melakukan puasa dan sedekah weton, untuk dapat menerapkan cara membuka mata batin, terakhir Anda harus melakukan mandi suci. Mandi suci adalah mandi pertaubatan yang dilakukan pada pukul 12 malam untuk menyucikan diri, baik dari hadas, najis, serta pikiran-pikiran negatif yang selama ini berpendar di hati dan kepala Anda. Mandi suci dilakukan dengan tata cara yang persis sama dengan mandi wajib yang biasanya Anda lakukan sehari-hari, hanya saja niat yang digunakan atau dibacakan memiliki sedikit perbedaan. Bacaan niat tersebut yaitu : “Saya niat mensucikan jiwa dan raga pada hari ini dari segala bentuk hadast, najis, dan pikiran jahat, serta hal-hal negatif sebagai bentuk pertobatan hamba pada-Mu ya Robb”. Usai melakukan mandi suci, gunakan pakaian serba putih yang dilumuri minyak wangi tanpa alkohol. Masuklah ke dalam kamar gelap dan tak ada cahaya sama sekali. Usahakan pula kamar tersebut steril dan bebas dari segala macam benda seperti lemari, meja, kursi, dan lain sebagainya. Duduk lah di atas sajadah putih dengan tenang, kemudian konsentrasi diri dan hadapkanlah hati dan pikiran Anda pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Mohonkanlah dalam hati sesuatu apa yang Anda ingini. Misalkan Anda menginginkan dibukakan mata batin, maka mohonlah padanya dengan sungguh-sungguh hingga Anda merasakan ada sesuatu yang berbeda. Isilah malam itu dengan dzikir dan bermunajat padanya. Lanjutkan dengan meditasi hingga terbit waktu Subuh tiba. Setelah melakukan 3 ritual cara membuka mata batin itu, pagi harinya Anda akan merasa jadi orang yang baru. Anda sudah memiliki sebuah kemampuan baru, mata batin Anda bisa dengan mudah terbuka jika diminta dan ini berarti Anda sudah akan dapat melihat sesuatu yang kasat mata, mulai dari melihat jin, menerawang ke masa depan, dan melihat hal-hal yang telah terjadi. Doa Membuka Mata Batin Setelah melakukan 3 ritual cara membuka mata batin di atas, untuk membuka mata batin, Anda harus merapalkan doa khusus yang bunyinya : “Bismillahi Rokhmatal Ghoiba Wassamawati Wal Ardhy, Allohumma Juz ‘Alaikal Bashor”, sedangkan setelah tidak diperlukan lagi, mata batin Anda dapat ditutup kembali dengan doa yang bunyinya: "Bismillahirohmanirohim, alhamdulillahirobbil 'alamin wa shollalohu ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shohbihi wasallam, Ya khoirol mas'uliin, Ya mujiiba da'watil mudtorriin , Ya ilahal 'alamin bika angzalta hajati wa angta a'lamu biha faqdiha. Allohumma angta laha wal likulli hajatin faqdiha bifadli, Bismillahirohmanirohim ma yaftahillah linnasi mirrohmatin falaa mumsika laha”. Agar kemampuan membuka mata batin yang Anda miliki tidak luntur dan hilang, maka Anda harus berusaha untuk tetap menjadi pribadi yang baik, yang tetap rendah hati, tidak meninggalkan ibadah shalat 5 waktu, shalat malam, tumbuhkan kasih sayang, welas asih, dan kepedulian pada sesama, rajin bersedekah, bersikap rendah hati, menghilangkan sifat amarah, iri, dan dengki, serta melakukan apa yang diperintahkan Alloh dan menjauhi semua larangannya. Nah, itulah pembahasan lengkap kami tentang cara membuka mata batin. Tetaplah berperilaku baik sehingga batin Anda terus terasah dan tetap tajam. Insyaalloh Anda akan menjadi pribadi yang luar biasa

Rabu, 20 Desember 2017

KEUTAMAAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Di dalam kitab “An-Ni’matul Kubra ‘alal ‘Alami fi Maulidi Sayyidi Waladi Adam” halaman 5-7, karya Imam Ibnu Hajar al-Haitami (909-974 H. / 1503-1566 M.), cetakan “Maktabah al-Haqiqat” Istambul Turki, diterangkan tentang keutamaan-keutamaan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW.

1. Sayyidina Abu Bakar RA. berkata:

من أنفق درهما على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم كان رفيقي في الجنة

Barangsiapa membelanjakan satu  dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka ia akan menjadi temanku di surga

2. Berkata Sayyidina Umar RA.

من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد أحيا الإسلام

“Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam.”

3. Berkata Sayyidina Utsman RA.:

من أنفق درهما على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم فكأنما شهد غزوة بدر وحنين

“Barangsiapa membelanjakan satu dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka seakan-akan ia ikut-serta menyaksikan perang Badar dan Hunain.”

4. Sayyidina Ali RA. berkata:

من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم وكان سببا لقراءته لا يخرج من الدنيا إلا بالإيمان ويدخل الجنة بغير حساب

“Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, dan ia menjadi sebab dilaksanakannya pembacaan maulid Nabi, maka tidaklah ia keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.”

5. Imam Hasan Bashri RA. berkata:

وددت لو كان لي مثل جبل أحد ذهبا فأنفقته على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم

“Aku senang sekali seandainya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku akan membelanjakannya untuk kepentingan memperingati maulid Nabi SAW.”

6. Imam Junaed al-Baghdadi, semoga Allah membersihkan sir (rahasia)-nya, berkata:

من حضر مولد النبي صلى الله عليه وسلم وعظم قدره فقد فاز بالإيمان

“Barangsiapa menghadiri peringatan Maulid Nabi SAW dan mengagungkan derajat beliau, maka sesungguhnya ia akan memperoleh kebahagian dengan penuh keimanan.”

7. Imam Ma’ruf al-Karkhi, semoga Allah membersihkan sir (rahasia)-nya:

من هيأ طعاما لأجل قراءة مولد النبي صلى الله عليه و سلم و جمع اخوانا و أوقد سراجا و لبس جديدا و تبخر و تعطر تعظيما لمولد النبي صلى الله عليه و سلم حشره الله يوم القيامة مع الفرقة الأولى من النبيين و كان فى أعلى عليين

“Barangsiapa menyediakan makanan untuk pembacaan Maulid Nabi SAW, mengumpulkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru, memasang harum-haruman dan memakai wangi-wangian karena mengagungkan kelahiran Nabi SAW, niscaya Allah akan mengumpulkannya pada hari kiamat bersama golongan orang-orang yang pertama di kalangan para nabi dan dia akan ditempatkan di syurga yang paling atas (‘Illiyyin).”

8. Imam Fakhruddin ar-Razi berkata:

: ما من شخص قرأ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ملح أو بر أو شيئ أخر من المأكولات الا ظهرت فيه البركة و فى كل شيئ وصل اليه من ذلك المأكول فانه يضطرب و لا يستقر حتى يغفر الله لأكله وان قرئ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ماء فمن شرب من ذلك الماء دخل قلبه ألف نور و رحمة و خرج منه ألف غل و علة و لا يموت ذلك القلب يوم تموت القلوب . و من قرأ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على دراهم مسكوكة فضة كانت أو ذهبا و خلط تلك الدراهم بغيرها و قعت فيها البركة و لا يفتقر صاحبها و لا تفرغ يده ببركة النبي صلى الله عليه و سلم

“Tidaklah seseorang yang membaca maulid Nabi saw. ke atas garam atau gandum atau makanan yang lain, melainkan akan tampak keberkatan padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari makanan tersebut, maka akan bergoncang dan tidak akan tetap sehingga Allah akan mengampuni orang yang memakannya.

Dan sekirannya dibacakan maulid Nabi saw. ke atas air, maka orang yang meminum seteguk dari air tersebut akan masuk ke dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat, akan keluar daripadanya seribu sifat dengki dan penyakit dan tidak akan mati hati tersebut pada hari dimatikannya hati-hati itu.

Dan barangsiapa yang membaca maulid Nabi saw. pada suatu dirham yang ditempa dengan perak atau emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang lainnya, maka akan jatuh ke atas dirham tersebut keberkahan dan pemiliknya tidak akan fakir serta tidak akan kosong tangannya dengan keberkahan Nabi saw.”

9. Imam Syafi’i, semoga Allah merahmatinya, berkata:

من جمع لمولد النبي صلى الله عليه وسلم إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار سببا لقراءته بعثه الله يوم القيامة مع الصادقين والشهداء والصالحين ويكون في جنات النعيم

“Barangsiapa mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mengadakan Maulid Nabi, kemudian menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan untuk mereka, dan dia menjadi sebab atas dibacakannya Maulid Nabi SAW, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama golongan shiddiqin (orang-orang yang benar), syuhada (orang-orang yang mati syahid), dan shalihin (orang-orang yang shaleh) dan dia akan dimasukkan ke dalam surga-surga Na’im.”

10. Imam Sirri Saqathi, semoga Allah membersihkan sir (bathin)-nya:

من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع الا لمحبة النبي صلى الله عليه و سلم . وقد قال صلى الله عليه و سلم : من أحبني كان معي فى الجنة

“Barangsiapa pergi ke suatu tempat yang dibacakan di dalamnya maulid Nabi saw, maka sesungguhnya ia telah pergi ke sebuah taman dari taman-taman syurga, karena tidaklah ia menuju ke tempat-tempat tersebut melainkan karena cintanya kepada Nabi saw. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam syurga.”

11. Imam Jalaluddin as-Suyuthi berkata:

مامن بيت أو مسجد أو محلة قرئ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم إلا حفت الملائكة ذلك البيت أو المسجد أو المحلة وصلت الملائكة على أهل ذلك المكان وعمهم الله تعالى بالرحمة والرضوان.
وأما المطوفون بالنور يعنى جبريل و ميكائيل و اسرافيل و عزرائيل عليهم الصلاة و السلام فانهم يصلون على من كان سببا لقراءة النبي صلى الله عليه و سلم. و قال أيضا: ما من مسلم قرأ فى بيته مولد النبي صلى الله عليه و سلم الا رفع الله سبحانه و تعالى القحط والوباء والحرق والغرق والأفات والبليات والبغض والحسد وعين السوء واللصوص من أهل ذلك البيت فاذا مات هون الله عليه جواب منكر ونكير ويكون فى مقعد صدق عند مليك مقتدر. فمن أراد تعظيم مولد النبي صلى الله عليه وسلم يكفيه هذا القدر. ومن لم يكن عنده تعظيم مولد النبي صلى الله عليه وسلم لو ملأت له الدنيا فى مدحه لم يحرك قلبه فى المحبة له صلى الله عليه وسلم.

“Tidak ada rumah atau masjid atau tempat yg di dalamnya dibacakan maulid Nabi SAW melainkan malaikat akan mengelilingi rumah atau masjid atau tempat itu, mereka akan memintakan ampunan untuk penghuni tempat itu, dan Allah akan melimpahkan rahmat dan keridhaan-Nya kepada mereka.”

Adapun para malaikat yang dikelilingi dengan cahaya adalah malaikat Jibril, Mika’il, Israfil, dan Izra’il as. Karena, sesungguhnya mereka memintakan ampunan kepada Allah swt untuk mereka yang menjadi sebab dibacakannya pembacaan maulid Nabi saw. Dan, dia berkata pula: Tidak ada seorang muslimpun yang dibacakan di dalam rumahnya pembacaan maulid Nabi saw melainkan Allah swt menghilangkan kelaparan, wabah penyakit, kebakaran, tenggelam, bencana, malapetaka, kebencian, hasud, keburukan makhluk, dan pencuri dari penghuni rumah itu. Dan, apabila ia meninggal, maka Allah akan memudahkan jawabannya dari pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir dan dia akan berada di tempat duduknya yang benar di sisi penguasa yang berkuasa. Dan, barangsiapa ingin mengagungkan maulid Nabi saw, maka Allah akan mencukupkan derajat ini kepadanya. Dan, barangsiapa di sisinya tidak ada pengagungan terhadap maulid Nabi saw, seandainya penuh baginya dunia di dalam memuji kepadanya, maka Allah tidak akan menggerakkan hatinya di dalam kecintaannya terhadap Nabi saw.

NAMA~NAMA ULAMA BESAR RUMPUN SUNNY/ AHLUS~SUNNAH WAL~JAMAA'AH TERKEMUKA YANG TERSOHOR DIDUNIA ISLAM INTERNASIONAL DARI ZAMAN KEZAMAN ISTIQOMAH DALAM AQIDAH ISLAM AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH... INSYA ALLOH SELAMAT DUNIA AKHIRAT.

Sesungguhnya keutamaan, kemuliaan dan keagungan para pengikut adalah menunjukan keagungan orang yang diikutinya. Seluruh ulama terkemuka di kalangan Ahlussunnah adalah pengikut al-Imâm Abu al-Hasan al-Asy’ari, atau pengikut al-Imâm Abu Manshur al-Maturidi. Dengan demikian tidak disangsikan lagi bahwa kedua Imam ini adalah sebagai penegak tonggak dasar dari berkibarnya bendera Ahlssunnah Wal Jama'ah, yang oleh karenanya kedua Imam ini memiliki keutamaan dan kemuliaan yang sangat agung.

Sebagaimana telah kita sebutkan di atas bahwa Ahlussunnah adalah mayoritas umat Islam. Ini berarti dalam menuliskan tokoh-tokoh Ahlussunnah akan meliputi berbagai sosok agung antar generasi ke generasi dan dari masa ke masa. Melakukan “sensus” terhadap mereka tidak akan cukup dengan hanya menuliskannya dalam satu jilid buku saja, bahkan dalam puluhan jilid sekalipun. Sebagaimana anda lihat sekarang ini berapa banyak karya-karya para ulama terdahulu yang ditulis dalam mengungkapkan biografi ulama Ahlussunnah, termasuk dalam hal ini penulisan biografi yang ditulis menurut komunitas tertentu sesuai disiplin mereka masing-masing, seperti komunitas kaum sufi, komunitas ahli hadists, para ahli tafsir, atau lainnya. Dapat kita pastikan bahwa kebanyakan ulama-ulama yang telah dituliskan biografinya tersebut adalah para pengikut al-Imâm al-Asy’ari.

Di antara karya komprehensif dalam menuliskan biografi ulama Ahlussunnah pengikut al-Imaam Abul~Hasan al~Asy’ari adalah kitab karya al-Imaam al~Haafizh Abul~Qosim Ibni Asakir dengan judul :

"Tabyiin Kadzibul~Muftarî Fiimaa Nusiba Ilaal-Imâm Abîl~Hasan al-Asy’ari.qs,ra",
Kitab ini ditulis Ibn Asakir untuk membela aI~Imaam
Al~Asy’ari dari tuduhan-tuduhan dusta yang dialamatkan kepadanya.

Di dalamnya, selain biografi al-Imaam al~Asy’ari, disebutkan pula beberapa tokoh Ahlussunnah yang benar-benar telah “pasang badan” dalam mengibarkan madzhab al-Imaam Abul~Hasan al~Asy’ari ini.

Karya lainnya adalah tulisan al~Imam  Tajuddn as-Subki;
putra dari Qodhi al~Qudlotul~Imam al~Mujtahid Taqiyuddin as-Subki yang berjudul :

"Thobaqotusy-Syaafi’iyyatul~Kubro",

Kitab ini sangat besar, dalam belasan jilid, berisi penyebutan biografi para ulama terkemuka di kalangan madzhab asy-Syafi’i. Dipastikan bahwa mayorits ulama yang disebutkan dalam kitab ini adalah para pengikut al-Imâm al-Asy’ari. Bahkan dalam bukunya ini al-Imam Tajuddin membuat pasal khusus dalam penyebutan tokoh-tokoh yang memiliki andil besar dalam penyebaran aqidah Ahlussunnah madzhab al-Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari.

Berikut ini kita sebutkan beberapa nama tokoh terkemuka yang memiliki andil besar dalam penyebaran aqidah Asy’ariyyah. Ulama kita di kalangan Ahlussunnah mengatakan bahwa menyebut nama orang-orang solih adalah sebab bagi turunnya segala rahmat dan karunia Alloh :
Bi~Dzikrish~shoolihiin
Tatanazzalur~Rahamaat”.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa al-Imam Ahmad ibn Hanbal berkata tentang salah seorang yang sangat solih bernama Shofwan ibn Sulaim: “Dia (Shofwan ibn Sulaim) adalah orang solih yang bila disebut namanya maka hujan akan turun”. Karenanya, semoga dengan penyebutan orang-orang solih berikut ini, kita mendapatkan karunia dan rahmat dari Allah Swa. Amin.

PERIODISASI ULAMA AHLUSSUNNAH WAL~JAMAA'AH

<A>. ULAMA AHLUSSUNNAH WAL~JAMAA'AH PERIODE PERTAMA

Angkatan yang semasa dengan al-Imam Abu al-Hasan sendiri, yaitu mereka yang belajar kepadanya dan mengambil pendapat-pendapatnya, di antaranya:

Abu al-Hasan al-Bahili, Abu Sahl ash-Shu’luki (w 369 H), Abu Ishaq al-Isfirayini (w 418 H), Abu Bakar al-Qaffal asy-Syasyi (w 365 H), Abu Zaid al-Marwazi (w 371 H), Abu Abdillah ibn Khafif asy-Syirazi; seorang sufi terkemuka (w 371 H), Zahir ibn Ahmad as-Sarakhsi (w 389 H), Abu Bakr al-Jurjani al-Isma’ili (w 371 H), Abu Bakar al-Audani (w 385 H), Abu al-Hasan Abd al-Aziz ibn Muhammad yang dikenal dengan sebutan ad-Dumal, Abu Ja’far as-Sulami an-Naqqosy (w 379 H), Abu Abdillah al-Ashbahani (w 381 H), Abu Muhammad al-Qurosyi az-Zuhri (w 382 H), Abu Manshur ibn Hamsyad (w 388 H), Abu al-Husain ibn Sam’un salah seorang sufi ternama (w 387 H), Abu Abdur~Rahman asy-Syuruthi al-Jurjani (w 389 H), Abu Abdillah Muhammad ibn Ahmad; Ibn Mujahid ath-Tho’i, Bundar ibn al-Husain ibn Muhammad al-Muhallab yang lebih dikenal Abu al-Husain ash-Shufi  (w 353 H), dan Abu al-Hasan Ali ibn Mahdi ath-Thobari.

<B>. ULAMA AHLUSSUNNAH WAL~JAMAA'AH PERIODE KEDUA

Diantara angkatan ke dua pasca generasi al-Imâm Abu al-Hasan al-Asy’ari adalah; Abu Sa’ad ibn Abi Bakr al-Isma’ili al-Jurjani (w 396 H), Abu Nashr ibn Abu Bakr Ahmad ibn Ibrahim al-Isma’ili (w 405 H), Abu ath-Thayyib ibn Abi Sahl ash-Shu’luki, Abu al-Hasan ibn Dawud al-Muqri ad-Darani, al-Qâdlî Abu Bakar Muhammad al-Baqillani (w 403 H), Abu Bakar Ibn Furak (w 406 H), Abu Ali ad-Daqqaq; seorang sufi terkemuka (w 405 H), Abu Abdillah al-Hakim an-Naisaburi; penulis kitab al-Mustadrak ‘Alâ ash-Shahîhain, Abu Sa’ad al-Kharqusyi, Abu Umar al-Basthami, Abu al-Qasim al-Bajali, Abu al-Hasan ibn Masyadzah, Abu Thalib al-Muhtadi, Abu Ma’mar ibn Sa’ad al-Isma’ili, Abu Hazim al-Abdawi al-A’raj, Abu Ali ibn Syadzan, al-Hâfizh Abu Nu’aim al-Ashbahani penulis kitab Hilyah al-Auliyâ’ Fî Thabaqât al-Ashfiyâ’ (w 430 H), Abu Hamid ibn Dilluyah, Abu al-Hasan al-Balyan al-Maliki, Abu al-Fadl al-Mumsi al-Maliki, Abu al-Qasim Abdurrahman ibn Abd al-Mu’min al-Makki al-Maliki, Abu Bakar al-Abhari, Abu Muhammad ibn Abi Yazid, Abu Muhammad ibn at-Tabban, Abu Ishaq Ibrahim ibn Abdillah al-Qalanisi.

<C>.ULAMA AHLUSSUNNAH WAL~JAMAAH PERIODE KETIGA

Diantaranya; Abu al-Hasan as-Sukari, Abu Manshur al-Ayyubi an-Naisaburi, Abd al-Wahhab al-Maliki, Abu al-Hasan an-Nu’aimi, Abu Thahir ibn Khurasyah, Abu Manshur Abd al-Qahir ibn Thahir al-Baghadadi (w 429 H) penulis kitab al-Farq Bayn al-Firaq, Abu Dzarr al-Harawi, Abu Bakar ibn al-Jarmi, Abu Muhammad Abdulah ibn Yusuf al-Juwaini; ayah Imam al-Haramain (w 434 H), Abu al-Qasim ibn Abi Utsman al-Hamadzani al-Baghdadi, Abu Ja’far as-Simnani al-Hanafi, Abu Hatim al-Qazwini, Rasya’ ibn Nazhif al-Muqri, Abu Muhammad al-Ashbahani yang dikenal dengan sebutan Ibn al-Labban, Sulaim ar-Razi, Abu Abdillah al-Khabbazi, Abu al-Fadl ibn Amrus al-Maliki, Abu al-Qasim Abd al-Jabbar ibn Ali al-Isfirayini, al-Hâfizh Abu Bakr Ahmad ibn al-Husain al-Bayhaqi; penulis Sunan al-Bayhaqi (w 458 H), dan Abu Iran al-Fasi.

<D>.ULAMA AHLUSSUNNAH WAL~JAMAA'AH PERIODE KEEMPAT

Diantaranya; al-Haafizh al-Khathib al-Baghdadi (w 463 H), Abu al-Qasim Abd al-Karim ibn Hawazan al-Qusyairi penulis kitab Ar~Risaalah al-Qusyairiyyah (w 465 H), Abu Ali ibn Abi Huraisah al-Hamadzani, Abu al-Muzhaffar al-Isfirayini  penulis kitab at-Tabshîr Fî ad-Dîn Wa Tamyîz al-Firqah an-Nâjiyah Min al-Firaq al-Hâlikîn (w 471 H), Abu Ishaq asy-Syirazi; penulis kitab at-Tanbîh Fî al-Fiqh asy-Syâfi’i (w 476 H), Abu al-Ma’ali Abd al-Malik ibn Abdullah al-Juwaini yang lebih dikenal dengan Imam al-Haramain (w 478 H), Abu Sa’id al-Mutawalli (w 478 H), Nashr al-Maqdisi, Abu Abdillah ath-Thabari, Abu Ishaq at-Tunusi al-Maliki, Abu al-Wafa’ Ali ibn Aqil al-Hanbali (w 513 H) pimpinan ulama madzhab Hanbali di masanya, ad-Damighani al-Hanafi, dan Abu Bakar an-Nashih al-Hanafi.

<E>.ULAMA AHLUSSUNNAH WAL~JAMAA'AH PERIODE KELIMA

Diantaranya; Abu al-Muzhaffar al-Khawwafi, Ilkiya, Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali (w 505 H), Abu al-Mu’ain Maimun ibn Muhammad an-Nasafi (w 508 H), asy-Syasyi, Abd ar-Rahim ibn Abd al-Karim yang dikenal dengan Abu Nashr al-Qusyairi (w 514 H), Abu Sa’id al-Mihani, Abu Abdillah ad-Dibaji, Abu al-Abbas ibn ar-Ruthabi, Abu Abdillah al-Furawi, Abu Sa’id ibn Abi Shalih al-Mu’adz-dzin, Abu al-Hasan as-Sulami, Abu Manshur ibn Masyadzah al-Ashbahani, Abu Hafsh Najmuddin Umar ibn Muhammad an-Nasafi (w 538 H) penulis kitab al-‘Aqîdah an-Nasafiyyah, Abu al-Futuh al-Isfirayini, Nashrullah al-Mishshishi, Abu al-Walid al-Baji, Abu Umar ibn Abd al-Barr al-Hâfizh, Abu al-Hasan al-Qabisi, al-Hâfizh Abu al-Qasim ibn Asakir (w 571 H), al-Hâfizh Abu al-Hasan al-Muradi, al-Hâfizh Abu Sa’ad ibn as-Sam’ani, al-Hâfizh Abu Thahir as-Silafi, al-Qâdlî ‘Iyadl ibn Muhammad al-Yahshubi (w 533 H), Abu al-Fath Muhammad ibn Abd al-Karim asy-Syahrastani (w 548 H) penulis kitab al-Milal Wa an-Nihal, as-Sayyid Ahmad ar-Rifa’i (w 578 H) perintis tarekat ar-Rifa’iyyah, as-Sulthân Shalahuddin al-Ayyubi (w 589 H) yang telah memerdekakan Bait al-Maqdis dari bala tentara Salib, al-Hâfizh Abd ar-Rahman ibn Ali yang lebih dikenal dengan sebutan Ibn al-Jawzi (w 597 H).

<F>.ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH PERIODE KEENAM

Diantaranya; Fakhruddin ar-Razi al-Mufassir (w 606 H), Saifuddin al-Amidi (w 631 H), Izuddin ibn Abd as-Salam Sulthân al-‘Ulamâ’ (w 660 H), Amr ibn al-Hajib al-Maliki (w 646 H), Jamaluddin Mahmud ibn Ahmad al-Hashiri (w 636 H) pempinan ulama madzhab Hanafi di masanya, al-Khusrusyahi, Taqiyuddin ibn Daqiq al-Ied (w 702 H), Ala’uddin al-Baji, al-Hâfizh Taqiyyuddin Ali ibn Abd al-Kafi as-Subki (w 756 H), Tajuddin Abu Nashr Abd al-Wahhab ibn Ali ibn Abd al-Kafi as-Subki (w 771 H), Shadruddin ibn al-Murahhil, Shadruddin Sulaiman ibn Abd al-Hakam al-Maliki, Syamsuddin al-Hariri al-Khathib, Jamaluddin az-Zamlakani, Badruddin Muhammad ibn Ibrahim yang dikenal dengan sebutan Ibn Jama’ah (w 733 H), Muhammad ibn Ahmad al-Qurthubi penulis kitab Tafsir al-Jâmi’ Li Ahkâm al-Qur’ân atau lebih dikenal dengan at-Tafsîr al-Qurthubi (w 671 H), Syihabuddin Ahmad ibn Yahya al-Kilabi al-Halabi yang dikenal dengan sebutan Ibn Jahbal (w 733 H), Syamsuddin as-Saruji al-Hanafi, Syamsuddin ibn al-Hariri al-Hanafi, Adluddin al-Iji asy-Syiraji, al-Hâfizh Yahya ibn asy-Syaraf an-Nawawi; penulis al-Minhâj Bi Syarh Shahîh Muslim ibn al-Hajjâj (w 676 H), al-Malik an-Nâshir Muhammad ibn Qalawun (w 741 H),al-Hâfizh Ahmad ibn Yusuf yang dikenal dengan sebutan as-Samin al-Halabi (w 756 H), al-HâfizhShalahuddin Abu Sa’id al-Ala-i (w 761 H), Abdullah ibn As’ad al-Yafi’i seorang sufi terkemuka (w 768 H), Mas’ud ibn Umar at-Taftazani (w 791 H).

<G>.ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH PERIODE KETUJUH

Diantaranya;  al-Hâfizh Abu Zur’ah Ahmad ibn Abd ar-Rahim al-Iraqi (w 826 H), Taqiyyuddin Abu Bakr al-Hishni ibn Muhammad; penulis Kifâyah al-Akhyâr (w 829 H), Amîr al-Mu’minîn Fî al-Hadîts al-Hâfizh Ahmad ibn Hajar al-Asqalani; penulis kitab Fath al-Bâri Syarh Shahîh al-Bukhâri (w 852 H), Muhammad ibn Muhammad al-Hanafi yang lebih dikenal dengan sebutan Ibn Amir al-Hajj (w 879 H), Badruddin Mahmud ibn Ahmad al-Aini; penulis ‘Umdah al-Qâri’ Bi Syarh Shahîh al-Bukhâri (w 855 H), Jalaluddin Muhammad ibn Ahmad al-Mahalli (w 864 H), Burhanuddin Ibrahim ibn Umar al-Biqa’i; penulis kitab tafsirNazhm ad-Durar (w 885 H), Abu Abdillah Muhammad ibn Yusuf as-Sanusi; penulis al-‘Aqîdah as-Sanûsiyyah (w 895 H).

<H>.ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH PERIODE KEDELAPAN

Al-Qoodhi Musthofa ibn Muhammad al-Kastulli al-Hanafi (w 901 H), al-Haafizh Muhammad ibn Abdur~Rohman as-Sakhowi (w 902 H), al-Haafizh Jalaluddin Abdur~Rohman ibn Abu Bakr as-Suyuthi (w 911 H), Syihabuddin Abu al-Abbas Ahmad ibn Muhammad al-Qosthollani; penulis Irsyaadus~Saari Bi Syarhi Shahiihul~Bukhori (w 923 H), Zakariyya al-Anshori (w 926 H), al-Haafizh Muhammad ibn Ali yang lebih dikenal dengan sebutan al-Haafizh Ibn Thulun al-Hanafi (w 953 H).

<I>. ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH PERIODE KESEMBILAN & SETERUSNYA

Abd al-Wahhab asy-Sya’roni (w 973 H), Syihabuddin Ahmad ibn Muhammad yang dikenal dengan sebutan Ibn Hajar al-Haitami (w 974 H), Mulla Ali al-Qari (w 1014 H), Burhanuddin Ibrahim ibn Ibrahim ibn Hasan al-Laqqooni; penulis Nazhom Jawharah at-Tauhîd (w 1041 H), Ahmad ibn Muhammad al-Maqorri at-Tilimsani; penulis Nazhom Idoo’atud~Dujunnah (w 1041 H), al-Muhaddits Muhammad ibn Ali yang lebih dikenal dengan nama Ibn Allan ash-Shiddiqi (w 1057 H), Kamaluddin al-Bayyadli al-Hanafi (w 1098 H), Muhammad ibn Abd al-Baqi az-Zurqoni (w 1122 H), as-Sayyid Abdulloh ibn Alawi al-Haddad al-Hadlromi al-Husaini; penulis Rootib al-Haddâd (1132 H), Muhammad ibn Abd al-Hadi as-Sindi; penulis kitab Syarh Sunan an-Nasâ-i (w 1138 H), Abd al-Ghani an-Nabulsi (w 1143 H), Abu al-Barakat Ahmad ibn Muhammad ad-Dardir; penulis al-Kharîdah al-Bahiyyah (w 1201 H), al-Hâfizh as-Sayyid Muhammad Murtadla az-Zabidi (w 1205 H), ad-Dusuqi; penulis Hâsyiyah Umm al-Barâhîn (w 1230 H), Muhammad Amin ibn Umar yang lebih dikenal dengan sebutan Ibn Abidin al-Hanafi (w 1252 H).

Nama-nama ulama terkemuka ini hanya mereka yang hidup sampai sekitar abad 12 hijriyyah, dan itupun hanya sebagiannya saja. Bila hendak kita sebutkan satu persatu, termasuk yang berada di bawah tingkatan mereka dalam keilmuannya, maka sangat banyak sekali, tidak terhitung jumlahnya, siapa pula yang sanggup menghitung jumlah bintang di langit, membilang butiran pasir di pantai? kita akan membutuhkan lembaran kertas yang sangat panjang.

APA ITU ZUHUD

Ketika Mbah Jalil dari Tulungagung ditanya santrinya.

💂 "Mbah Yai, apa yang dimaksud dengan zuhud dalam kitab ihya' ulumuddin ?"

👳 "Kamu belum paham ya?"

💂 "Belum, Mbah."

👳 "Sana, isi bak mandinya sampe penuh dulu...!"

💂 "Baik, Mbah..."

Lalu si santri bergegas mengisi 2 bak mandi yg besar-besar. Dia menimba air dari sumur.

💂"Sampun Mbah. Sudah selesai, Mbah...!"

👳 "Capek nggak kamu?"

💂 "Enjih, capek, Mbah."

👳 "Ya sudah, sekarang kamu mandi dulu.  Habis itu ke rumahku ya..."

💂 "Iya, Mbah."

Setelah mandi si santri sowan ke rumah Mbah Kyai Jalil.

👳 "Sudah rampung mandinya?"

💂"Sudah, Mbah."

👳 "Airnya kamu habiskan?"

💂 "Ya enggak, Mbah... Secukupnya aja."

👳 "Itulah zuhud. Cari harta sebanyak-banyaknya tapi dipakai secukupnya. Sisanya biar dimanfaatkan orang lain."

"IKATAN DAJJAL TELAH LEPAS"

Habib Umar bin Hafidz bergetar saat mengabarkan berita tersebut", lalu Beliau berpesan: "Bacalah & wajibkanlah bagi diri kamu membaca Surah Al - Kahfi sebelum tidur, sekiranya kamu tidak mampu untuk membaca semuanya, bacalah 10 ayat terawal & terakhir Surah tersebut.

Karena.. 8 Ulama dr Yaman telah bermimpi bahwa ikatan Dajjal telah dibuka oleh Allah SWT  di tempat kurungannya. ( "Tubuh Habib Umar sangat bergetar ketika menyampaikan perkara ini )".

Sesungguhnya Rasulullah SAW begitu risau terhadap Umatnya, sehingga Beliau meminta kita berdo'a agar terhindar dari fitnah Dajjal baik didalam Sholat maupun diluar Sholat.
Rasulullah SAW jg meminta kita semua berdo'a agar tidak bertemu dengan sakaratul maut dengan Dajjal. Karena pada saat itu hanya orang2 yg kuat Imannya saja yg mampu untuk menghindar dari fitnah Dajjal.

Ya Allah.. sesungguhnya aq hanya berlindung kepadaMu, dari azab neraka, juga azab kubur, dari fitnah kehidupan juga fitnah kematian, dari kejahatan fitnah Al - Masih Ad - Dajjal."
( Muttafaqun 'Alaih )

#Repost By: @sokocul_dakwah

Senin, 18 Desember 2017

AMALAN DAN IJAZAH LANGSUNG DARI RASULULLAH SAW DAN AL HABIB ABU BAKAR BIN MUHAMMAD ASSEGAF UNTUK MERAIH "HUSNUL KHATIMAH...DENGAN KALIMAH TAUHID.

AL HABIB AHMAD BIN SHOLEH ALATTAS (BEKASI) :

Setiap Orang beriman pasti sangat mengharapkan agar ketika ia meninggal Dunia dalam keadaan "Husnul Khatimah" (Wafat dalam keadaan beriman)

Apalah gunanya, harta yang melimpah, hidup yang nyaman, Keluarga yang samawa dan yang telah beribadah sekian lamanya, semua Rukun Islam telah ia tunaikan ditambah dengan ibadah-ibadah Sunnah, tapi di akhir hayatnya ia meninggal dunia tanpa membawa Iman (Suu-ul Khatimah).

نعوذ بالله من ذلك

Dikisahkan Sesungguhnya ada seorang laki-laki yang shalih (Al-Qodhi Abdullah Al-Baghdadiy) Beliau berkata :
“Aku pernah melihat Rasulullah Saw dalam tidurku dengan Wajah yang sangat pucat karena merasakan kesedihan yang sangat dalam".

Lalu aku bertanya: “Ya Rasulallah, kenapa wajahmu begitu pucat, gerangan apa yg telah membuat Baginda begitu bersedih?".

Lalu Rasulullah Saw berkata, “Pada malam ini telah meninggal Dunia 1.500 orang dari Ummatku, dua orang dari mereka meninggal dalam keadaan beriman (Husnul Khatimah) dan sisanya (1.498 Orang) meninggal tanpa membawa Iman (Suu’ul Khotimah).”

Aku bertanya lagi “Lalu apa kiat-kiat dari engkau untuk orang-orang yang sering bermaksiat agar mereka meninggal dengan membawa Iman (Husnul Khatimah)?".

Rasulullah Saw berkata:
“Ambillah kertas ini dan bacalah: "Siapa saja yang membacanya dan membawanya lalu dia pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, menyebarkan dan mengajarkannya, maka mereka termasuk dari golonganku (Orang yang di akui oleh Rasulullah Saw sebagai Ummatnya) dan akan wafat dalam keadaan membawa Iman (Husnul Khatimah),

Akan tetapi siapa saja yang telah mendengarnya dan dia tidak mau membacanya, tidak mau menyebarkannya maka dia lepas dari aku dan akupun lepas darinya (Tidak di akui sebagai Ummat Rasulullah Saw).”

Seketika itu aku langsung terbangun dari tidurku dan aku lihat kertas tersebut telah ada di genggamanku ternyata di dalamnya berisi tulisan yang penuh barokah, tulisan tersebut adalah :

بسم الله الرحمن الرحيم

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ اَلْمَوْجُودْ فِيْ كُلِّ زَمَانْ

Laa-ilaaha illalloh, Al-Maujuud Fii Kulli Zamaan

Laa-ilaaha illalloh, selalu ada sepanjang zaman

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ اَلْمَعْبُودْ فِيْ كُلِّ مَكَانْ

Laa-ilaaha illalloh, Al-Ma'buud Fii Kulli Makaan

Laa-ilaaha illalloh, yang disembah disetiap tempat

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ اَلْمَذْكُورْ بِكُلِّ لِسَانْ

Laa-ilaaha illalloh, Al-Madzkuur Fii Kulli Lisaan

Laa-ilaaha illalloh, yang disebut pada setiap lisan

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ اَلْمَعْرُوفْ بِاْلاِحْسَانْ

Laa-ilaaha illalloh, Al-Ma'ruuf Bil Ihsaan.
Laa-ilaaha illalloh, yang dikenal dengan kebaikan-Nya

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِى شَأْن

Laa-ilaaha illalloh, Kulla Yaumin Huwa Fii Syaan

Laa-ilaaha illalloh, setiap hari selalu ada dalam setiap keadaan,

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ اَلْأَمَانْ اَلْأَمَانْ مِنْ زَوَالِ الْاِيْمَانْ

Laa-ilaaha illalloh, Al-amaan Al-amaan Min Zawaalil iiman
Laa-ilaaha illalloh, Smg kita selalu aman terjaga dari hilangnya iman,

وَمِنْ فِتْنَةِ الشَّيْطَانْ، يَا قَدِيْمَ الْاِحْسَانْ

Wamin Fitnatisy Syairhoon, Ya Qodiimal Ihsaan
Dan dari gangguan syetan, wahai Dzat Yang mendahulukan kebaikan

كَمْ لَكَ عَلَيْنَا مِنْ إِحْسَانْ،

Kam laka 'alainaa min Ihsaan
Sudah berapa banyak kebaikan yang telah kami terima,

اِحْسَانُكَ الْقَدِيمْ ,يَا حَنَّانْ يَا مَنَّانْ،

Ihsaanukal Qodiim, Ya Hannaan Ya Mannaan
Kebaikan-MU sdh ada sejak dahulu kala, wahai Dzat Yg Maha Pemberi tanpa diminta.

يَا رَحِيمُ يَا رَحْمَانْ, يَا غَفُورُ يَا غَفَّارْ، اِغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا

Ya Rohiim Ya Rohman, Ya Gofuur Ya Goffaar
Wahai Dzat Yg Maha Penyayang, Maha Pengasih dan Maha Pengampun.

وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينْ

Wa Anta Khourur Roohimiin
Dan Engkaulah sebaik-baik Penyayang.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
Washollallohu 'Alaa Sayyidina Muhammadin wa Aalihi wa Shohbihi Wasallam.

Dzikir diatas telah di Ijazahkan oleh yang Mulia Al-Imam Al-Quthb Ahlud Dark Wal Ghouts Al-Habib Abu Bakar Bin Muhammad Assegaf (Gersik Jawa Timur) dan pasti selalu dibaca dalam setiap acara Haul Beliau.

Semoga kita termasuk Orang yang mau mengamalkannya, mengajarkannya kepada Keluarga, teman, sahabat dan orang-orang yang kita cintai / sayangi agar Rasulullah Saw berkenan mengakui kita sebagai Ummat Beliau dan kita diberikan Anugerah mahal dari Allah Swt yaitu : "Husnul Khatimah".

آمين آمين آمين ياربّالعٰلمين

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم وَبَارِك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وعلى آله وصحبه اَجمَعِين
( Habibana Alhabib Ahmad bin Sholeh bin Abdulloh Al Atthos Gg Mawar 6 Jln RA Kartini Bekasi Kota saat dikunjungi Habibanal Mahbub Alhabib Rizieq bin Husein Shihab dikediaman beliau tahun yang lalu )

Minggu, 17 Desember 2017

Memilih guru

📓 Barangsiapa menulis sejarah waliyullah maka dia bersamanya di hari kiamat, barangsiapa mempelajari sejarahnya karena cinta, maka seakan-akan ia mengunjunginya.

👳Janganlah kalian menuntut ilmu kepada sembarangan orang. Akan tetapi carilah seorang guru (syaikh) yang memenuhi 7 (tujuh) perkara.

🌷Pertama, ilmu pengetahuannya luas.
🌷Kedua, sikapnya arif dan rendah hati.
🌷Ketiga, memiliki pemahaman yang dalam.
🌷Keempat, akhlaq dan nasabnya mulia.
🌷Kelima, memiliki matahati yang tajam.
🌷Keenam, berhati baik dan riwayat hidupnya baik.
🌷Ketujuh, memeiliki mata rantai keilmuan yang bersambung kepada rosululloh Saw dan apabila ada seorang Sayyid/Habib (cucu Nabi Saw) memenuhi 7 kreteria tersebut, maka ia adalah seorang guru yang sempurna.

👳Dan sudah sepantasnya apabila kalian menghormati guru kalian melebihi ulama-ulama yang lain.
👋Dan janganlah kalian sesekali menentang keputusan gurumu dalam setiap persoalan baik yang dhahir maupun yang bathin, agar kalian sampai ketujuan.

APA ITU ZUHUD

Ketika Mbah Jalil dari Tulungagung ditanya santrinya.

💂 "Mbah Yai, apa yang dimaksud dengan zuhud dalam kitab ihya' ulumuddin ?"

👳 "Kamu belum paham ya?"

💂 "Belum, Mbah."

👳 "Sana, isi bak mandinya sampe penuh dulu...!"

💂 "Baik, Mbah..."

Lalu si santri bergegas mengisi 2 bak mandi yg besar-besar. Dia menimba air dari sumur.

💂"Sampun Mbah. Sudah selesai, Mbah...!"

👳 "Capek nggak kamu?"

💂 "Enjih, capek, Mbah."

👳 "Ya sudah, sekarang kamu mandi dulu.  Habis itu ke rumahku ya..."

💂 "Iya, Mbah."

Setelah mandi si santri sowan ke rumah Mbah Kyai Jalil.

👳 "Sudah rampung mandinya?"

💂"Sudah, Mbah."

👳 "Airnya kamu habiskan?"

💂 "Ya enggak, Mbah... Secukupnya aja."

👳 "Itulah zuhud. Cari harta sebanyak-banyaknya tapi dipakai secukupnya. Sisanya biar dimanfaatkan orang lain."

KH. ABDUL JALIL MUSTAQIM (TulungAgung) ULAMA KETURUNAN PANJALU CIAMIS

MANAQIB KAUM SHOLIHIN

KH. Mustaqim bin Husain, mursyid, PETA Tulungagung

Hadlrotus Syaikh Mustaqim bin Husain lahir di desa Nawangan, kecamatan Keras, kabupaten Kediri, pada tahun 1901 M.

Ayah beliau bernama Husain bin Abdul Djalil, yang merupakan keturunan ke 18 dari Mbah Panjalu, Ciamis, Jawa Barat (Ali bin Muhammad bin Umar).

Ketika masih berusia 12-13 tahun, Hadlrotus Syaikh Mustaqim bin Husain mengabdi kepada Kiai Zarkasyi di dusun Tulungagung. Beliau mengabdi dan belajar membaca Al-Quran serta ilmu agama kepada Kiai Zarkasyi. Pada usia tersebut, Hadlrotus Syaikh Mustaqim bin Husain dikaruniai oleh Alloh hati yang dapat berdzikir Alloh, Alloh, Alloh …… tanpa berhenti.
Dari kekuatan dzikir yang demikian tadi, Hadlrotus Syaikh Mustaqim bin Husain juga dikaruniai oleh Alloh ilmu sirri atau ilmu mukasyafah .

Beliau bisa mengetahui ilmu ghaib, alam barzakh dan alam jin, serta keinginan-keinginan yang terbersit di hati orang lain. Pada saat itu, Alloh selalu menjaga beliau dari sifat-sifat madzmumah (sifat yang tercela).

Setelah beliau dewasa, Hadlratus Syaikh dinikahkan oleh Kyai Zarkasyi dengan putri dari Mbah H. Rois yang juga berdomisili di Kauman, yang bernama Ibu Nyai Halimah Sa’diyyah. Mbah H. Rois hanya mempunyai 2 anak, yang pertama bernama Sholeh Sayuthi, yang terkenal dengan sebutan Wali Sayuti. Yang kedua bernama Ibu Nyai Halimah Sa’diyyah yang dinikahkan dengan Hadlratus Syaikh Mustaqim.

Sebagai seorang suami, Hadlratus Syaikh melakukan kewajibannya dengan mencari nafkah untuk keluarganya dengan menjadi tukang potong rambut , tukang jahit sepatu dan berdagang. Hadlrotus Syaikh pernah mendirikan toko yang diberi nama Bintang Sembilan. Meskipun kehidupan ekonomi keluarganya selalu memprihatinkan, pada saat itu beliau tidak pernah meninggalkan kewajiban untuk berbuat amar ma’ruf, yaitu dengan mengajarkan dzikir yang dimasukkan ke dalam jurus-jurus pencak silat.

Di zaman penjajahan Jepang, Hadlrotus Syaikh mengalami suatu ujian bersama dengan para ulama seluruh Indonesia. Pemerintah Jepang menganggap bahwa para Ulama akan melakukan pemberontakan, sehingga para Kyai ditangkap, ada yang disiksa, dan banyak yang disakiti. Setelah selamat dari penyiksaan Jepang, Hadlrotus syaikh meneruskan pengajarannya, yaitu dengan mengajarkan dzikir di dalam hati, serta akhlaqul karimah, terutama akhlaq kepada Alloh.

Rumusan amalan-amalan beliau menekankan bahwa sebelum dan sesudah wirid harus meminta pada Alloh agar mendapat 4 hal:

1. Selamat di dunia dan akhirat.
2. Hati yang bersih dari sifat madzmumah (sifat tercela).
3. Kekalnya iman sampai sakaratul maut dan bisa membaca kalimat thayyibah, serta bisa husnul khatimah.
4. Semua hal yang barakah, maslahah, manfaat di dunia dan akhirat.

Sebab-sebab KH. Mustaqim Menerima Thoriqah Syadzaliyyah

Menurut KH. Abdul Jalil Mustaqim, Romo KH. Mustaqim bin Husain sudah mempunyai hizib-hizib sebelumnya, seperti Hizib Baladiyyah, Hizib Kafi dan lain-lain.

Pada suatu saat, murid Syaikh Mustaqim yang bernama Asfaham dari Ngadiluwih, Kediri, ketika riyadloh mengamalkan aurad Hizib Kafi dan masuk ke dalam maqam Jadzab Billah. Pada maqam jadzab tersebut, pak Asfaham berkelana sampai masuk Pondok Termas pacitan, Pak Asfaham berbicara banyak hal, termasuk mengajak beradu argumentasi (berdebat) kepada para Ustadz Pondok Termas Pacitan.

Pada saat itu, Syaikh Abdur Razzaq mengetahui bahwa ilmunya Pak Asfaham itu haq. Kemudian Syaikh Abdur Razzaq memanggil Pak Asfaham dan bertanya, “siapa gurumu?”

Kemudian Pak Asfaham menjawab bahwa gurunya adalah KH. Mustaqim dari Kauman Tulungagung.

Di lain waktu, Kyai Abdur Razzaq bertamu (sowan) kepada KH. Mustaqim. Dalam persowanan tersebut Kyai Abdur Razzaq meminta ijazah ‘ammah kepada KH. Mustaqim. Akan tetapi keduanya malah saling menghindar untuk menjadi guru. Pada akhirnya, keduanya sepakat untuk sama-sama saling memberikan ijazah.

Romo KH. Mustaqim memberikan ijazah Hizib Baladiyah kepada Romo Kyai Abdur Razzaq. Dan Romo Kyai Abdur Razzaq memberikan baiat Aurad Syadzaliyyah.

Pada saat akan diberi baiat Aurad Syadzaliyyah, KH. Mustaqim menolak. Beliau berkata, “Aurad Syadzaliyyah itu berat, setahu saya ada amalan yang ngere (keluar dari rumah tidak boleh membawa bekal, makannya minta ke orang lain, membawa baju hanya satu setel saja untuk menutupi aurat)”. Romo Kyai Abdur Razzaq berkata, “Kalau anda pasti kuat”.

Kemudian KH. Mustaqim jadi menerima baiat Aurad Syadzaliyyah dari Romo Kyai Abdur Razzaq. Setelah berjalan cukup lama, KH. Mustaqim sudah memberikan baiat kepada murid-murid yang menginginkan Aurad Syadzaliyyah. Romo Kyai Abdur Razzaq berkata, “Thoriqah Syadzaliyyah ini nanti pusatnya akan pindah ke Kedung”, (yang dimaksud adalah akan pindah ke Syaikh Mustaqim Kauman, Tulungagung).

Pada tahun 1947 M, Romo Kyai Abdur Razzaq datang ke Tulungagung. Beliau sangat senang dengan KH. Abdul Jalil Mustaqim, dan pada saat itu KH. Abdul Jalil Mustaqim masih berusia 5 tahun. KH. Abdul Jalil Mustaqim digendong oleh Kyai Abdur Razzaq mengelilingi alun-alun Tulungagung. Sepertinya Romo Kyai Abdur Razzaq sudah mengetahui bahwa yang akan menjadi penerus guru mursyid setelah Syaikh Mustaqim adalah KH. Abdul Jalil Mustaqim.

Musibah di Zaman Penjajahan Jepang (1942-1945)

Pada saat Jepang menjajah bangsa Indonesia , Jepang memaksa bangsa Indonesia untuk melakukan Seikerei, yang artinya pada saat matahari terbit, menghadap ke timur untuk menyembah kepada matahari (ibadah agama Shinto ). Dan pada saat jam 07.00 pagi harus membungkuk seperti posisi ruku’ menghadap ke utara agak serong ke barat menghadap ke arah kota Tokyo Jepang, untuk menyembah Tenno Haika, Raja Jepang.

Kedua perintah Jepang tersebut dianggap musyrik oleh agama Islam. Oleh karena itu, Syaikh Mustaqim dan ulama lainnya menentang hal tersebut dan tidak mau melakukannya. Pemerintah Jepang mempunyai anggapan bahwa para ulama dan kyai akan melakukan pemberontakan kepada pemerintah Jepang. Sehingga pemerintah Jepang dengan biadabnya melakukan penyiksaan kepada para ulama termasuk Syaikh Mustaqim. Penyiksaan Jepang yang dialami oleh Syaikh Mustaqim antara lain:

😢Tubuh beliau dijepit dengan satu bal es batu di dada, dan satu bal lagi di bagian belakang sambil tubuh beliau dirantai.
😢Beliau dijatuhkan dari ketinggian mencapai 10 meter.
😢Perut beliau diisi air lewat hidung dengan menggunakan pipa kecil, seperti yang dialami oleh kyai-kyai lainnya.
😢Pada saat Jepang memasukkan air ke dalam hidung KH. Mustaqim, yang dimasuki air malah bukan hidung beliau, tetapi kantong ikat pinggang yang sedang beliau pakai.

KH. Mustaqim diberi keselamatan dari semua hal tersebut berkat perlindungan dari Alloh.

Usaha Ekonomi

KH. Mustaqim bin Husain mempunyai istri dan putra-putri. Beliau juga melakukan usaha secara lahir, yaitu dengan berusaha mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya. Beliau pernah menjadi tukang potong rambut, penjahit sepatu dan sandal, dan membuka toko yang bernama Toko Bintang Sembilan.

Akan tetapi semua usaha lahir beliau tersebut tidak ada yang kelihatan menghasilkan banyak uang. Sepertinya beliau hanya melakukan ikhtiyar secara lahir saja. Buktinya, pada saat Kyai Muslim (Alm) akan pergi mondok ke Pondok Mojosari Loceret Nganjuk, Kyai Muslim meminta uang kepada KH. Mustaqim, dan KH. Mustaqim menyuruh beliau untuk mengambil sendiri uang yang terletak di bawah kasur. Pada saat Kyai Muslim membuka kasur tersebut, ternyata yang ada di bawah kasur tersebut adalah uang semua. Tetapi Kyai Muslim hanya mengambil seperlunya saja.

Perkataan-Perkataan Hikmah

Al-Maghfurullah KH. Mustaqim bin Husain jika berbicara (dawuh), banyak yang menggunakan kalam kinayah (kata sindiran) daripada kalam sharihah (kata terang-terangan). Begitu juga jika akan terjadi peristiwa yang aneh, beliau hanya memberikan isyarat saja.

KH. Mustaqim memelihara ayam yang sebelah kanan berwarna merah, dan yang sebelah kiri berwarna putih bersih. Pada bulan Rabi’ul Awal, KH. Mustaqim berkata, “Bangsa Jepang berada di Indonesia masih 6 bulan lagi”. Dan terbukti setelah sampai pada hari Jumat Legi tanggal 9 Ramadhan 1363 H, yang bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 1945 M, Negara Indonesia merdeka dan mengibarkan bendera merah putih.

KH. Mustaqim bin Husain juga pernah mempunyai ayam yang berkaki satu, jika berjalan meloncat-loncat, di atas kepalanya dekat dengan jenggernya ditempati sarang lebah, jika ayam tersebut akan berpindah tempat, si lebah keluar dari sarangnya kemudian mengikuti ayam tersebut.
Begitu juga dengan KH. Abdul Jalil Mustaqim. Beliau pernah memelihara burung perkutut putih, dan selang beberapa tahun kemudian beliau memelihara burung gagak putih. Semua hal tersebut menunjukkan bahwa Mursyid Kamil itu tetap ada, tetapi sangat langka dan susah untuk dicari. Bisa ditemukan, tetapi harus lewat kesucian.

KH. Mustaqim bin Husain kalau dawuh kepada murid-muridnya kebanyakan memakai kalam kinayah , begitu juga dengan KH. Abdul Jalil Mustaqim. Menurut perkataan KH. Shadiq Muslih Al-Hajari, jika mendengarkan perkataan-perkataan KH. Mustaqim dan KH. Abdul Jalil Mustaqim, harus dengan berdzikir kepada Allah, supaya kita bisa memahami makna dari perkataan beliau tersebut, karena sumber-sumber perkataan beliau tersebut berasal dari asrarillah (dawuh sirri). Perkataan-perkataan tersebut antara lain:

1. “Menjadi orang mukmin itu harus sering memotong kuku”
Artinya: jadi orang mukmin itu harus menghilangkan sifat ‘ujub (merasa dirinya paling baik) dan supaya bisa ikhlas.

2. “Menjadi murid thariqah itu seperti orang yang antri karcis di loket. Terkadang didesak oleh temannya, diserobot gilirannya, dan ketetesan keringat temannya. Akan tetapi semua itu jangan dihiraukan, tetaplah menghadap ke loket”.
Artinya: menjadi murid thaariqah itu terkadang mendapatkan gangguan dari orang lain, keluarga, bahkan dari sesama murid. Jangan hiraukan dan tetap menghadap ke depan. Hanya berharap barakah kepada guru mursyid supaya bisa cepat mendapat tiket pesawat Thariqah Syadzaliyyah.

3. “Mencari ilmu di depan guru mursyid harus seperti orang yang mencari rumput, tapi jangan seperti orang yang mencari rumput”.
Artinya: orang yang mencari rumput jika melihat ke bawah, akan mendapat rumput yang banyak, wadahnya cepat penuh. Tetapi jika melihat ke tempat lain, sepertinya rumput yang kita lihat di tempat yang lebih jauh terlihat lebih subur daripada rumput yang ada di dekat kita. Kenyataannya, rumputnya sama saja, bahkan lebih sedikit. Karena kebanyakan pindah-pindah maka waktunya habis dan wadah rumputnya tetap kosong. Orang yang mencari ilmu haqiqat harus menghadap pada satu guru, jangan sampai melirik guru yang lainnya. Malah akan menjadi hijab (penghalang) keberhasilannya. Kecuali jika diizini oleh sang guru. KH. Abdul Jalil Mustaqim pernah berkata, “Jangan berpoligami!” . Artinya, jika mengamalkan amalan Syadziliyyah tidak boleh mengamalkan amalan lainnya yang batal, atau yang tidak seizin guru mursyid.

Maqam dan Derajat KH. Mustaqim bin Husain
Pada tahun 1953, KH. Mustaqim bin Husain menerima dawuh sirri, bahwa yang akan meneruskan kemursyidan nanti adalah KH. Abdul Jalil Mustaqim (putra KH. Mustaqim). Pada saat itu, KH. Abdul Jalil Mustaqim sudah mulai disuruh membaiat, meskipun pada saat itu beliau masih berusia 11 tahun.

Pada tahun 1981, Ibu Nyai Hj. Halimah Sa’diyah (istri KH. Mustaqim), Ibu Nyai Hj. Anni Siti Fatimah (putri KH. Mustaqim), serta Bapak H. Jam’an Prawiro, S.H (putra mantu KH. Mustaqim), bersama-sama melakukan ihram haji dan umrah. Ibu Nyai Hj. Anni Siti Fatimah dan Bapak H. Jam’an Prawiro, S.H mengamanatkan haji buat KH. Mustaqim yang dilaksanakan oleh H. Masduqi Tunjung, Udanawu, Blitar, di mana pada saat itu H. Masduqi masih bermukim di Makkah. Serban dan sertifikat KH. Mustaqim disimpan oleh KH. Arif Mustaqim. Sebelum menerima sertifikat tersebut, KH. Arif Mustaqim sudah inkisyaaf (diperlihatkan hal-hal sirri) bertemu dengan KH. Mustaqim yang menggunakan jubah, kopiah dan sorban (menggunakan pakaian haji).
KH. Mustaqim dikaruniai kelebihan oleh Allah bisa berbicara dengan menggunakan bahasa orang yang sedang bertamu (sowan). Menurut K. Lamri Kedung Sigit, Karangan, Trenggalek, KH. Mustaqim pernah menerima tamu dari India yang tidak membawa penerjemah bahasa. KH. Mustaqim langsung menemui tamu tersebut dan bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa India. K. Lamri tetap mendengarkan pembicaraan beliau sambil menyapu di halaman mushalla.

Menurut Pak Ahmad bin Badri Jeli, Karangrejo, Tulungagung, pada saat dia berkelana selama 18 tahun, hingga anak dan cucunya lahir dia tidak mengetahuinya. Di dalam perjalanan berkelananya, dia sempat bertamu (sowan) kepada KH. Muhammad Dalhar Magelang (yang makamnya ada di Gunung Pring), Pak Ahmad bin Badri ditanya oleh KH. Muhammad Dalhar, “Anda dari mana?”. Kemudian Pak Ahmad bin Badri menjawab bahwa dia berasal dari Jeli, Karangrejo, Tulungagung. Kemudian KH. Muhammad Dalhar bertanya lagi, “Sudah tahu KH. Mustaqim Kauman Tulungagung?. Pak Ahmad bin Badri menjawab, “Sudah, saya sudah tahu beliau. Malah bapak saya ikut amalan thariqah KH. Mustaqim”. Kemudian KH. Muhammad Dalhar berkata, “Bahwa KH. Mustaqim itu adalah Wali Quthub yang derajat kewaliannya mastur”.

Padahal di daerah Tulungagung dan sekitarnya, banyak yang tidak mengetahui KH. Mustaqim. Yang mereka ketahui hanya Pak Takim tukang potong rambut.

KH. Mustaqim juga membaiat Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Qadiriyah wa Al-Naqsyabandiyah. Beliau menerima baiat dari KH. Khudlari bin Hasan Malangbong, Garut, Jawa Barat. KH. Mustaqim menimba ilmu yang banyak sekali dari KH. Khudlari bin Hasan, termasuk belajar ilmu syari’at lengkap selama 6 bulan.

🌹KH. Mustaqim bin Husain Wafat🌹

Pada tahun 1970, pada hari Ahad tanggal 1 Muharram setelah Ashar, di mana di situ terdapat 4 orang yang menemani KH. Mustaqim yang sedang naza’ . Salah satunya adalah Mayor TNI AD Shomad Srianto (mantan komandan KODIM Tulungagung). Pada saat naza’ , KH. Mustaqim kelihatan nafasnya tersendat-sendat (idlthirob) dan sesak nafas. Akan tetapi sesak nafas beliau ini bukan berarti tanda-tanda su’ul khatimah . Menurut kitab Tanbihul Mughtarrin halaman 45, jika ada guru mursyid pada saat naza’ -nya terlihat kesakitan dan sesak nafas/nafas tersendat-sendat, itu dikarenakan dua hal:

1. Karena sangat senang akan bertemu dengan Alloh.
2. Karena rasa kasihan beliau kepada semua murid beliau, ingin memberikan pendidikan (tarbiyah) kepada para murid hingga mencapai ma’rifat billah .
Oleh karena itu, karena saling tarik menariknya dua hal tersebut, sehingga jasad beliau terlihat mengalami nafas tersendat-sendat.

Putra-Putri KH. Mustaqim bin Husain dengan Ibu Nyai Hj. Halimah Sa’diyah
1. Ibu Nyai Thowilah Sumaranten.
2. Bapak KH. Arif.
3. Bapak Muhsin.
4. Bapak Yasin.
5. Ibu Maratun.
6. Bapak KH. Abdul Ghafur.
7. Ibu Nyai Hj. Anni Siti Fatimah.
8. Bapak KH. Kyai Ali Murtadlo.
9. Romo KH. Muhammad Abdul Jalil.
10. Ibu Nyai Siti Makhfiyah.
11. Bapak Hanshon Athlab.

#WaliMasturKeturunanPanjalu

¤《SEMAKIN RAJIN BERDZIKIR, ORANG-ORANG INI SEMAKIN DEKAT DENGAN SETAN》¤

Dzikir merupakan ibadah yang bisa menenangkan hati. Dzikir bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, Tanpa batas.

Bahkan dianjurkan untuk dilakukan sesering mungkin. Semakin banyak waktu yang digunakan dan jumlah bilangan dzikir, maka seorang hamba akan semakin dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Namun, ada satu kejadian yang dialami salah satu murid Imam al-Ghazali. Pada gurunya, Sang murid mengaku. Semakin rajin berdzikir, mengapa ada orang yang justru semakin dekat dengan setan terlaknat?

“Syaikh,” tuturnya, “bukankah dzikir bisa membuat seorang beriman lebih dekat dengan Allah Ta’ala dan setan akan berlari darinya?”

“Benar,” jawab Imam al-Ghazali.

“Namun kenapa ada orang yang rajin berdzikir justru malah semakin dekat dengan setan?” lanjut sang murid.

Laki-laki yang diberi gelar Hujjatul Islam ini ini pun bertutur, “Bagaimana pendapatmu, Jika ada orang yang mengusir anjing, namun dia masih menyimpan tulang dan berbagai makanan kesukaan anjing di sekitarnya?”

“Tentu, anjing itu akan kembali datang setelah diusir.” jawab sang murid.

Imam al-Ghazali menjelaskan, demikian juga dengan orang-orang yang rajin berdzikir tapi masih menyimpan berbagai penyakit hati dalam dirinya. Setan akan terus datang dan mendekat bahkan bersahabat dengannya.

Ialah kesombongan, iri dengki, syirik, kasar, dan berbagai penyakit hati lainnya. Ketika penyakit-penyakit itu menghinggapi diri seorang hamba, maka setan terlaknat akan senantiasa datang, mengakrabkan diri, kemudian menjadi sahabat karibnya.

Inilah esensi dari dzikir yang kerap dilupakan oleh mayoritas kaum Muslimin. Mereka hanya fokus pada dzikir jahr dan melupakan dzikir sirr.

Mereka lebih suka dzikir ritual dibanding dzikir dengan perbuatan. Mereka hanya berhenti pada dzikir berjumlah, tapi melupakan akhlak yang seharusnya menjadi bukti pertama dari bagusnya dzikir yang dilakukan.

Maka kita sering saksikan, banyak orang yang rajin berdzikir, namun tetap sibuk dengan hal yang sia-sia. Banyak pula orang yang ikut berbagai majelis dzikir, tapi kelakuan dan kehidupannya justru semakin jauh dari nilai-nilai Ilahi.

Meskipun, mereka masih lebih baik daripada orang buruk yang tidak berdzikir. Sebagaimana dinasihatkan oleh Imam Ibnu Athailah as-Sakandari, “Orang yang lalai saat berdzikir lebih baik daripada orang lalai yang tidak berdzikir.”

GARA2 TONGKAT YG PERNAH DIPEGANG ROSULULLAH.....SEKAMPUNG MASUK ISLAM

Ada seorang sahabat Nabi Muhammad ﷺ Namanya Thufail ibni Amak’, dia dari suatu kampung yg sangat jauh, perbatasan Yaman dengan Mekkah, dia ingin melihat Nabi Muhammad ﷺ, ketika bertemu nabi Muhammad ﷺ dia jatuh cinta pada Nabi Muhammad ﷺ. ketika bertemu Nabi Muhammad ﷺ dia ceritakan pada Nabi Muhammad ﷺ
“Ya Rasulullah aku berasal dari tempat yang sangat jauh, tidak kuat aku jalan siang hari karena panas”

Lalu Rasulullah ﷺ berkata ” lalu apa mahu mu wahai Thufail?”, dia bilang “Ya Rasulullah ini tongkatku, tolong pegang tongkat ku ini. kalau sudah malam keluar cahaya agar aku bisa berjalan”
“baiklah” kata Rasulullah ﷺ, di pegang tongkat itu oleh Nabi Muhammad ﷺĺ, maka pulanglah Thufail ini menggunakan ontanya.

Di perjalanan ketika sampai waktu maghrib tongkatnya mengeluarkan cahaya terang benderang hingga terlihat jalanan yang dia lalui, sampai subuh hilang cahaya nya begitu seterusnya sampai ia tiba di kampungnya ia tancap tongkatnya di depan rumahnya, orang tanya sama dia,
“Dari mana wahai Thufail?”
“aku dari makkah”
“bagaimana? kau bertemu dengan orang yang kau bilang Nabi Akhir zaman?”
“bertemu”
“kau dikasih makan?”
“dikasih makan”
“kau dihormati?”
“sangat dihormati”
orangnya hitam atau putih? ”
“putih”
“pernah kau melihat wajah seperti dia”
“belum pernah”
“bahkan suaranya belum pernah aku mendengar suara sebagus itu, aku juga belum pernah mencium harum seharum itu orang ini”
lalu setelah Thufail bertemu dengan istri dan anak nya kemudian ia tidur, datang maghrib keluar cahaya terang benderang dari tongkat yang dia tancap di depan rumah nya tadi, datang orang sekampung berkumpul di depan rumahnya Thufail,
“Thufail dari mana cahaya ini? apakah kau sihir?”
“tidak, aku meminta dengan hormat kepada Rasulullah ﷺ. Nabi Muhammad bin Abdullah agar aku di berikan cahaya supaya aku bisa kembali ke kampung halaman karena aku berjalan di malam hari”
“Thufail kalau begitu mari kita bersama-sama kesana bertemu Nabi Muhammad ﷺ”

Akhirnya satu kampung ke Makkah, “Ya Rasulullah aku membawa satu kampung mereka mau masuk islam ingin melihat wajahmu”
Lalu Nabi Muhammad ﷺ keluar menemui mereka, semua yang ada di situ menyatakan,
“Benar Thufail benar, tidak  pernah aku melihat wajah manusia seindah ini, tidak pernah kami mencium manusia yang seharum ini, kami yang tidak mandi berhari hari, bau nya badan kami hilang karena harumnya badan Nabi Muhammad ﷺ menempel di baju kami,
Asyhadu an laa ilaahailallah wa Asyhadu anna Muhammaddar rasulullah”

Sungguh, Mulianya dirimu YaRasulullah

اللهم صل على سيدنا محمد و على آله وصحبه وسلم

Sabtu, 16 Desember 2017

Nasab rosulullah saw

Kelahiran nabi, kita mulai dari nasab Nabi SAW. Rasulullah SAW sebagai manusia terbaik, sebagi nabi dan rasul terbaik itu semuanya apa yang beliau lakukan, apa yang beliau miliki memiliki arti yang dalam bagi kita hari ini. Itulah kenapa nabi menjadi uswatun hasanah (teladan yang baik). Termasuk masalah nasab. Kalau masalah nasab bisa jadi kita berkata bahwa masalah lahir keturunan siapa bukanlah pilihan kita. Tapi ada sisi yang secara nasab bisa menjadi pelajaran besar bagi kita.

Apa hikmah dibalik kita belajar nasab Rasulullah SAW?

1. Nasab Rasulullah SAW tercatat lengkap dalam sejarah 15 abad lalu. Padahal jaman dahulu jangankan catat mencatat, bahkan buta huruf adalah hal yang lazim. Tapi nasab rasul tercatat lengkap dalam sejarah. Ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian kita terhadap nasab. Kalau anak – anak kecil di Arab ditanya siapa namanya, maka dia akan menyebutkan beberapa nama. Misalnya namanya, Muhammad Ahmad Ibrahim Al Hardi. Itu bukan satu nama, melainkan 3 nama, 3 orang. Muhammad – namanya, Ahmad – nama bapaknya, Ibrahim – nama kakeknya, dan Al Hardi adalah nama keluarga besarnya, sukunya. Di situ baru bisa dilacak.

2. Rasulullah SAW sendiri yang menyebut bahwa beliau adalah nasab terbaik. Diriwayatkan dalam hadist oleh Imam Muslim diantaranya ketika Rasul menyebut bahwa Allah itu menciptakan makhluk dan makhluk itu diciptakan menjadi dua kelompok besar setelah itu diciptakan berbangsa-bangsa, berkabilah-kabilah, setelah itu diciptakan keluarga-keluarga besar, kata nabi, “Aku ini hadir dari keluarga terbaik, dari suku terbaik, dan dari bangsa terbaik.” Rasul dari keluarga bani hasyim, suku Quraisy, dan bangsa Arab.

3. Ini diriwayat dalam sejarah, salah satunya Ibnu Sa’ad menyebutkan bahwa, “Saya ini nasab nikah, bukan sifah.” Sifah itu zina, semua nasab nabi ke atas tidak ada nasab zina. Nikahnya adalah sesuai dengan aturan islam yang sekarang. Pernikahan model syariat islam bukan hanya model agama terakhir ini. Diriwayatkan oleh Aisyah, dulu di jahiliyah Mekah pernikahan ada beberapa jenis, diantaranya adalah nikah yang benar, yang lainnya salah, seperti nikah yang ada dalam syariat islam. Ada wali, saksi, mahar, akad.

4. Nabi SAW dilindungi dalam dakwahnya ni dapat karena nasab. Ini pula yang dapat dilihat dalam Q.S Hud 11: 80/ 91. Itu adalah kisah tentang nabi Syuaib, beliau berhadapan dengan masyarakatnya dalam dakwahnya. Masyarakatnya mengatakan, “kalau bukan karena keluarga besarmu wahai Syuaib, kami akan melemparmu dengan batu.” Artinya, ternyata keluarga nabi itu dihadirkan dari keluarga mulia. Salah satu fungsinya masyarakat segan mau melakukan intimidasi.

Nasab Nabi Muhammad SAW

Nasab Nabi Muhammad Terbagi Menjadi 3 Juz

1. Dari Baginda Nabi Sampai Adnan (Yang Harus Di Ketahui)

2. Dari Adnan Sampai Nabi Ibrohim

3. Dari Nabi Ibrohim Sampai Nabi Adam

الجزء اول محمد بن عبد الله بن عبد المطلب ٠ واسمه شيبة ٠ بن هاشم ٠ واسمه عمرو بن عبد المناف ٠واسمه المغيرة بن قصي ٠ واسمه زيد بن كلاب بن مرة بن كعب ابن لؤي بن غالب بن فهر ٠ وهو الملقب بقريش واليه تنسب القبيلة ٠ بن مالك بن نضر ٠ واسمه قيس ٠بن كنانه بن خزيمة بن مدركة ٠ واسمه عامر ٠ بن إلياس بن مضر بن نزار بن معد بن عدنان (#)

1. Baginda Nabi Muhammad Shallalahu 'Alaihi Wasallam

2. Bin Abdullah

3. Bin Abdil Muthallib (Syaibah)

4. Bin Hasyim (Amrun)

5. Bin Abil Manaf (Mughiroh)

6. Bin Qushoi (Zaid)

7. Bin Kilab

8. Bin Murroh

9. Bin Ka'ab

10. Ibni Luay

11. Bin Gholib

12. Bin Fihr (julukannya adlh Quraisy yg kemudian suku ini dinisbatkan kepadanya)

13. Bin Malik

14. Bin Nadlr (Qois)

15. Bin Kinanah

16. Bin Khuzaimah

17. Bin Mudrikah (amir)

18. Bin Ilyas

19. Bin Mudlor

20. Bin Nizar

21. Bin ma'add

22. Bin Adnan

الجزء الثاني مافوق عدنان وعدنان هو ابن أدد بن الهميسع بن سلامان بن عوص ابن بوز بن قموال بن أبي بن عوام بن ناشد بن حزا بن بلداس بن يدلاف بن طابخ بن جاحم ابن ناحش بن ماخى بن عسض بن عبقر بن عبيد بن الدعا بن حمدان بن سنبر بن يثربى بن يخزن بن يلحن بن أرعوى بن عيض بن ديشان بن عيصر بن أفناد بن أيهام بن مقصر بن ناحث بن زارح بن سمى بن مزى بن عوضة بن عرام بن قيدار بن اسماعيل بن إبراهيم عليهما السلام (# #)

22. Adnan

23. Ibnu Udad

24. Bin Hamaisa'

25. Bin Salaman

26. Bin 'Awash

27. Ibni Bawash

28. Bin Qomwal

29. Bin Ubay

30. Bin 'Awam

31. Bin Nasyid

32. Bin Hiza

33. Bin Buldas

34. Bin Yadlav

35. Bin Thabakh

36. Bin Jahim

37. Bin Nahisy

38. Bin Makho

39. Bin 'Aidl

40. Bin 'Abqor

41. Bin Ubaid

42. Bin Addi'a

43. Bin Hamdan

44. Bin Sanbar

45. Bin Yatsroba

46. Bin Yahzan

47. Bin Yalhan

48. Bin Ar'awa

49. Bin 'Aidl

50. Bin Disyan

51. Bin 'Aishor

52. Bin Afnad

53. Bin Ayham

54. Bin Maqhsor

55. Bin Nahits

56. Bin zarah

57. Bin Sama (BENZEMA)

58. Bin Maza

59. Bin 'Audloh

60. Bin 'arom

61. Bin Qoidar

62. Bin Isma'il

63. Bin Ibrohim 'alaihimassalam

الجزء الثالث

ما فوق إبراهيم عليه السلام وهو ابن تارح واسمه ازر بن ناحور بن ساروع او ساروغ بن راعو بن فالخ بن شالخ بن أرفخشد بن سام بن نوح عليه السلام ابن لامك بن متو شلخ بن أخنوخ يقال هو ادريس النبي عليه السلام بن يرد بن مهلائيل بن قينان بن أنوش بن شيث بن آدم عليهما السلام (# # #)

63. Nabi Ibrohim

64. Ibnu Tarokh (AZAR)

65. Bin Nahur

66. Bin Saru' / Sarugh

67. Bin Ra'u

68. Bin Falakh

69. Bin 'Abar

70. Bin Syalakh

71. Bin Arfakhsyad

72. Bin Sam

73. Bin Nuh 'Alaihis Salam

74. Ibni Lamuk

75. Bin Matusyalkho

76. Bin Akhnukh (Beliau yang dikatan Nabi Idris 'Alaihis salam)

77. Bin Yard

78. Bin Mahlaa il

79. Bin Qinan

80. Bin Anusy

81. Bin Syits

82.bin Adam 'Alaihimas Salam

Keterangan ibaroh :

(#) Reff :

A. Kitab Ibnu Hisyam juz 1 hal 1-2 

B. Kitab Tarikh Thobari juz 2 Hal 239-271

(# #) Reff :

A. Kitab Thobaqot (ibnu sa'di yang Menyebutkan Di riwayatkan Ibnu Kalbi) Juz 1 Hal 56

B. Kitab Tarikh Thobari Juz 2 hal 272

C. Kitab Tharikh Thobari juz 2 hal 271 - 276 (timbulnya khilaf pada Segmen juz ke 3 ini)

D. Kitab Fathul Bari Juz 6 Hal 621-623

(# # #) Reff :

A. Kitab Ibnu Hisyam juz 1 hal 2-4

B. Kitab Tharikh Thobari juz 2 hal 276

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

Catatan : Di juz Ke 3 ini mashodir dalam pelafadzan pada pebagian beberapa nama tersebut ikhtilaf dalam penetapan dan pengguguran.

NB : Nama (AZAR) di urutan 64 Itu khilaf, ulama' berpendapat dia adalah paman Nabi Ibrohim yang masuk neraka alias bukan ayahanda Nabi Ibrohim

واورد على هذ آزر ابو ابراهيم فانه كافر بمقتضى الآيات واداب بعضهم بأنه كان عم أبراهيم لا اباه واجاب بعضهم ان قولهم اصول محمد لم يدخلهم الشرك محمله مادام النور المحمدي في الذكر وفي الأنثى فإذا انتقل منه امكن ان يعبد غير الله

كتاب فتوحات الإلهية كتاب التنقيد والترديد ص ١٦

Reff Sumber : Kitab Ar Rahiqul Makhtum Hal 55

Pengarang : Syaikh Shofir Rahman Kafuri (Aswaja)

WaLlahua'lam