Selasa, 05 Desember 2017

CINTAILAH MAJLIS ILMU DAN ULAMA’

Suatu ketika Rasulullah SAWmemasuki masjid Nabawi, disana beliau menemui dua majlis, salah satunyaberkumpul untuk berdoa kepada Allah dan yang lain duduk untuk belajar danmengajar. Kemudian beliau SAW bersabda (yang artinya):“Kedua majlis itu beradaatas kebaikan, (namun) salah satunya lebih utama daripada yang lain, adapunmereka adalah kelompok yang berdoa dan memohon kepada Allah, jika Allahberkehendak Dia akan mengabulkan (memberikan) apa yang mereka mohonkan atau jikaAllah mau Dia tidak memberikannya. Dan adapun mereka, kelompok yang belajar danmengajar orang yang jahil, (sedang) Aku telah diutus sebagai pendidik (guru),dan mereka itulah kelompok yang lebih utama”.Kemudian beliau mendatangimajlis ilmu tersebut dan duduk bersama mereka (HR. Ibnu Majah dan Ad Darimidari Abdullah bin ‘Amr)Sahabat Anas bin Malik,khadim (pembantu) Rasulullah SAW menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda(yang artinya):“Jika kalian melewatikebun(taman) surga maka bersenang-senanglah (di dalamnya)”, sahabat bertanya,“Wahai Rasulullah apakah kebun surga itu?”, beliau menjawab: “Perkumpulandzikir” (HR. At Tirmidzi)Dalam riwayat lain, beliaubersabda: “Majlis-majlis ilmu”.Dalam hadits yang marfu’juga disebutkan bahwa Allah SWT memiliki malaikat-malaikat khusus yang bertugasmencari hilaqudz dzikr (perkumpulan dzikir), dan jika mereka telahmendapatinya, mereka mengitari majlis tersebut. (HR. Al Bazzar dari Anas binMalik)Dalam menafsirkan maksud“perkumpulan dzikir” ini hendaknyakita tidak mengartikan sebatas majlis dzikirsemacam tahlilan atau istighotsah saja, tapi majlis dzikir yang disebutkan padahadits diatas mencakup semua majlis yang mengingatkan kita kepada Allah, majlisyang mengenalkan kita kepada syariat Allah, majlis yang memberikan penjelasan,mana yang halal dan mana yang haram, majlis yang membahas fiqh,bagaimana caramenjual dan membeli, bagaimana cara sholat, berpuasa, berhaji, menikah dan yangsemacamnya. Demikian disampaikan oleh Al Imam ‘Atho’ bin Abi Rabah RA.Maka dari itu, majlistaklim, pengajian-pengajian yang ada saat ini, yang didalamnya diajarkansyariat islam, itupun masuk dalam kategori “Perkumpulan Dzikir” yang dikatakansebagai bagian dari taman-taman surga.Pada masa Rasulullah, jugadikisahkan. Tatkala beliau duduk di masjid dengan dikitari beberapa sahabatnya.Tiba-tiba datang 3 orang, dua orang datang masuk ke majlis sedang satunya pergimeninggalkan majlis. Dua orang tadi mendekat ke majlis Rasulullah, salahsatunyamelihat ada tempat yang kosong disela-sela majlis, maka dia mengisinya, sedangyang satunya lagi (karena malu) duduk dibelakang majlis. Manakala usai darimajlis tersebut. Rasulullah SAW bersabda (yang artinya):“Tidakkah akan aku beritakankepada kalian perihal tiga orang tadi?, yang satu telah datang kepadaAllah,maka Allah pun mendatanginya, sedang yang lain merasa malu dari Allah, makaAllah pun malu darinya dan yang lain (ketiga) telah berpaling dari Allah makaAllah pun berpaling darinya” (HR. Bukhori dan Muslim dari Abi Waqid Al LaitsiRA)Rasulullah Saw bersabda(yang artinya):“Sesungguhnya Luqman AlHakim berwasiat kepada puteranya:Hai anakku, wajib bagimu duduk bersama Ulama(mendatangi majlis mereka), dan dengarkanlah kalam (pembicaraan) Hukama’ (ahlihikmah), sesungguhnya Allah akan menghidupkan hati yang mati (kaku)dengancahaya ilmu (hikmah) sebagaimana Allah menghidupkan tanah yang tandus denganair hujan” (HR. Ath Thabarani, Al Bazzar dll dari Abu Umamah).Al Imam Sahl bin Abdillah AtTusturi berkata:“Barang siapa ingin melihatmajlis para Nabi maka lihatlah majlis para Ulama’, sebab mereka itulahpengganti para Rasul pada umat mereka, pewaris ilmu-ilmu mereka. maka majlismereka adalah majlis pengganti para Nabi”.Al Imam Abdullah bin Mas’udberkata:“Orang-orang yang bertaqwaadalah pemimpin, Al Fuqaha (Ulama) adalah tauladan dan duduk bersama merekamenambah (kebersihan hati dan kedekatan kepada Allah)”Sahabat Abdullah bin Umarberkata:“Majlis ilmu lebih baikdaripada beribadah 60 tahun”Sayyiduna Umar bin KhattabRA berkata:“Sungguh ada seseorang yangkeluar dari rumahnya dengan memikul dosa sebesar gunung Tihamah, lalu diamenghadiri majlis ilmu dan mendengarkan nasehat dan wasiat si ‘Alim, dan berkatitu dia takut kepada Allah dan bertaubat dari dosa-dosanya. Tatkala dia kembalike rumahnya, dosa-dosanya telah diampuni. Janganlah kalian meninggalkan majlisulama. Sesungguhnya Allah tidak menciptakan sejengkal tanah dibumi yang lebihmulia dari tanah yang dipakai majlisilmu”. (Ihya’ Ulumiddin).Al Imam ‘Atho’ bin Abi Rabahberkata: “Satu majlis ilmu menggugurkan 70 majlis kelalaian”.Al Habib Ahmad bin Hasan Al‘Aththos berkata: “Majlis dakwah dan majlis yang disebut didalamnyaorang-orangsoleh, adalah pencuci hati dan penyejuk hati”.Beliau juga berkata: “Tidaklahdiadakan majlis taklim atau dzikir kecuali Allah keluarkan dari majlis itu(semacam) awan putih bersih. Kemudian awan itu digiring kepada kaum yang tidakberbuat amal kebajikan sama sekali, lalu awan itu menurunkan hujan (rahmat danbarokah) kepada mereka. sehingga mereka tergolong orang yang berbahagia”.Itulah kemuliaan majlis ilmudan dzikir, keberkahan dan rahmat yang turun kepada ahli majlis itu akandiberikan pula kepada orang lain yang lalai kepada Allah sehingga juga mendapatpercikan barokah dan rahmat tersebut.Al Habib Abdullah bin AlawiAl Haddad berkata: “Ketahuilah bahwa berkumpul dengan orang yang baik (soleh)akan menanam di dalam hati kecintaan pada kebaikan dan membantunya agar mudahmelakukan kebaikan itu. Sebagaimana duduk dan bergaul bersama orang yang jelekakan menanam dalam hati cinta kejelekan (maksiat) dan membuatnya mudahmelakukan kejelekan itu. Siapa yangbergaul dengan suatu kaum, maka otomatisakan mencintai mereka. Dan seseorang akan dikumpulkan bersama yang dicintainya didunia dan akhirat”.Al Habib Muhammad bin Zeinbin Smith berkata: “Jangan engkau duduk kecuali bersama orang yang akanmengingatkanmu kepada Allah dan memberikan semangat kepadamu dalam beribadah,jika kamu mendapati orang itu maka pegangilah dan dekati dia. Sebab tidak ada yanglebih bermanfaat bagi hati daripadaduduk bersama sholihin”.Seorang ahli hikmah berkata:“Siapa yang berkawan dan mencintai orang yang baik (soleh), maka Allah akanmenjadikannya orang yang soleh, sekalipun awalnya dia adalah orang yang jelek (hina).Dan siapa yang berkawan dengan orang yang jelek, maka Allah akan menjadikannya orangyang jelek, sekalipun awalnya dia orang yang baik. Dan jika kalian tidakmenjumpai mereka, maka tidak adayang lebih baik daripada membaca biografi dansejarah kehidupan mereka serta mempelajari kitab-kitab mereka”.Karena itu Al Habib Ahmadbin Zein Al Habsyi berkata: “Kepahaman adalah cahaya yang memancar dalam hati,yang tidak akan diberikan kecuali kepada orang yang duduk bersama sholihin ataumempelajari kitab-kitab mereka”.Ahli hikmah berkata: “Siapayang solat dibelakang orang yang diampuni, maka dia pun akan diampuni olehAllah dan siapa yang duduk bersama sholihin, akan bertambah semangatnya dalambertaat dan siapa yang duduk dengan ulama maka akan bertambah ilmu dan amalnya”.Al Imam Muhammad bin Idris AsySyafii berkata: “Empat hal ini menambah kecerdasan: tidak banyak berbicara (fudhul),memakai siwak, bergaul bersama sholihin dan duduk dengan ulama”.Sumber: Kitab Al Manhaj AsSawiy Syarh Ushuul Thariqah As Saadah Al Ba ‘Alawi, karya Al ‘Allamah Al HabibZein bin Ibrahim Bin Smith RA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar