Selasa, 05 Desember 2017

Kabar Gembira dari Nabi Muhammad sallahu'alaihwasalam untuk umat beliau


diakhir jamanAda seorang tamu yang bertanya kepada Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, “Habib, Saya minta diceritakan kisah Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam walaupun sedikit saja”.Maulana Habib Luthfi terdiam. Kemudian tamu bertanya kembali, Apakah perasaan rindu kepada Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam nyata atau halusinasi? Maulana Habib Luthfi menjawab, perasaan itu nyata, itu hubungan antara Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam dengan umatnya. Bukan halusinasi.Kemudian sambil terisak menahan tangis, bertanya kepada Habib Luthfi bin Yahya, “Apakah Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam tahu dinamikadan detail kehidupan yang dijalani oleh umatnya?”.Maulana Habib Luthfi bin Yahya menjawab, “Kalau tidak tahu, dunia ini akan hancur. Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam dengan ijinAllah menjaga kehidupan umat manusia, menjaga bumi ini. Jangankan Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam, para walipun tahu. Oleh sebab itu, para wali senantiasa memohon kepada Allah untuk menghindarkan musibah dari manusia dan memberikan segala kebaikan bagi kehidupan manusia di bumi”.Maulana Habib Luthfi bin Yahya melanjutkan, “Karena kasih sayang Nabi kepada umatnya, umat mudah sekali bertemu dengan Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam (melalui mimpi maupun secara langsung). Bahkan, lebih mudah bertemu Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam daripada bertemu para wali, wakil-wakil Nabi di bumi ini”.Kemudian Maulana Habib Luthfi bin Yahya membaca beberapa bagian dari kitab Sa’adat Darain, yang disusun oleh Syeikh Yusuf bin Ismail al-Nabhani.“Diantara manfaat terbesar membaca Shalawat kepada Nabi Saw adalah dapat melihat Nabi saw dalam mimpi. Dan akan terus meningkat kualitas mimpinya seiring semakin banyaknya shalawat yang dibaca, sampai bisa melihat Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam dalam keadaan terjaga. Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam bersabda,من رانى فى المنام فقد رأني حقا“Siapa saja yang melihatku dalam mimpi, maka ia telah melihatku secara nyata (hak)”.Jika ingin bertemu Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam maka hidupkanlah waktumu dengan memperbanyak shalawat. Ada beberapa hadits lain tentang mimpi bertemu Nabi, yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, diantaranya hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar:من رأنى فى المنام فقد رأنى فأن الشيطان لا يتمثل بي“Siapa saja yang melihatku dalam mimpi, maka ia telah melihatku secara nyata, karena sesungguhnya syaithan tidak dapat menyerupaiku”.Dalam hadits lain riwayat Abu Hurairah,من رانى فى المنام فقد رأنى فان الشيطان لايتصور أو قال لا يتشبه بي.“Siapa saja yang melihatku dalam mimpi, maka ia telah melihatku secara nyata, karena sesungguhnya syaithan tidak dapat menyerupaiku”.Hadits ketiga diriwayatkan oleh Thariq bin Asyim RA, Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam bersabda,من رأنى فى المنام فقد رأنىDalam hadits lain disebutkan,من رأنى فى المنام فسيرانى فى اليقظة ولا يتمثل بي“Siapa saja yang melihatku dalam mimpi, maka ia akan melihatku dalam keadaan terjaga, dan Syaithan tidak dapat menyerupaiku.Menurut ulama, hadits ini berlaku secara umum, baik dahulu ketika Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam masih hidup, maupun saat ini, ketika Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam sudah wafat. Lalu apakah ini berlaku bagi mukmin ahli maksiat yang bermimpi melihat Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam? Menurut ulama, berlaku secara umum baik yang bermimpi orang yang taat maupun mukmin yang tidak taat. Mukmin yang tidak taat yang bermimpi bertemu Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam menjadi pertanda ia akan mendapatkan petunjuk untuk melakukan ketaatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar